Di banyak negara maju, mungkin berita seperti ini
akan menjadi berita besar dan masuk semua situs berita, dibahas oleh politikus
dan pemimpin masyarakat. Seorang anak kecil diculik dari rumahnya di pagi hari,
tangan dan mulut dilakban, diperkosa berkali2 dan ditinggalkan di hutan dekat
rumahnya. Mungkin pelakunya juga tetangganya sendiri yang kenal dia sejak lahir
(karena biasanya begitu).
Tapi di Indonesia, ini hanya menjadi satu
berita ttg satu anak miskin lagi yang menjadi korban pemerkosaan, dan bahkan
diambil dari dalam rumah sendiri. Di dekat rumah tidak aman, di dalam rumahpun
tidak aman. Tidak akan ada demo atau protes utk para korban seperti ini. Para
pemimpin negara tidak akan bicarakan dia. Dan besok akan ada kasus2 lagi,
karena begitu banyak laki-laki muda di negara ini yang tidak pernah dididik utk
menghormati dan menghargai perempuan. Kegagalan sistem pendidikan dan parenting
dan pendidikan agama begitu jelas di depan mata, tapi tidak ada yg mau
menghadapinya.
Dan selama bukan anak pejabat, atau anak orang
elit, atau anak artis yang diculik dan diperkosa, kebanyakan orang tidak akan
peduli. Yang penting anak kandung sendiri belum diperkosa. Anak tetangga bukan
hal yang penting. Dan setiap anak hanya bisa menunggu waktunya diperkosa atau
diperkosa bergilir, karena tidak akan ada pemimpin negara yang bertindak untuk
selamatkan anak yang BELUM menjadi korban.
Mari kita ucapkan mantra nasional Indonesia,
“Memprihatinkan ya!” dan sekarang boleh buang muka dan pura2 tidak tahu… Bukan
anak saya jadi bukan urusan saya!
-Gene Netto
Gadis 13 Tahun Diculik dari Rumah, Usai Dicabuli, Ditinggal
dengan Tangan Dilakban
Jumat, 21 April 2017 TRIBUNPEKANBARU.COM, ASAHAN - Seorang
gadis berusia 13 tahun berinisial PJS alias J diperkosa dengan cara keji, Jumat
(21/4/2017). Warga Dusun IV, Desa Hessa Parlompongan, Kecamatan Air Batu,
Kabupaten Asahan, Sumatera Utara ini diculik dari rumah saat tertidur lelap.
Lalu dibawa ke perladangan sawit dan diperkosa oleh orang tak dikenal. Setelah
melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku kabur dan meninggalkan korban dalam keadaan
tangan dan mulut terlakban.
No comments:
Post a Comment