Assalamu’alaikum wr.wb., Saya bukan orang yang hebat. Bukan
anak menteri, jenderal, atau pejabat lain. Bukan anak dari orang kaya atau
orang terkenal. Saya bukan orang yang punya koneksi dari orang tua. Tidak
pernah ada “teman bapak” yg menolong saya. Tetapi banyak org di sini rajin menyebutkan
bapak dan ibunya “siapa”, agar bisa dapat bantuan.
Saya tidak punya gaji. Rekening saya kosong. Hutang saya ratusan
juta. Tidak ada rumah, mobil, saham, deposito, dll. Selama 21 tahun menjadi
Muslim, saya belum pernah bayar zakat. Soalnya, saya belum pernah memiliki batas
minimal sekitar 20 juta rupiah utk 1 tahun. Kenapa? Karena selama saya tinggal
di sini, selalu ada orang Muslim yg minta tolong, utk biaya pengobatan,
persalinan, anak kena deman berdarah, anak masuk ICU, bapak serangan jantung,
dll. (Terutama sebelum zaman BPJS). Karena uang saya berasal dari Allah, saya
bantu saudara yg Muslim itu (dan juga non-Muslim), sampai uang saya habis.
Saya tidak berniat menjadi “miskin”, tapi saya tinggal di
sini dgn suatu niat dan tujuan. Saya sudah habiskan 3-4 tahun utk dirikan
yayasan sosial, urus visa kerja, dan siapkan rencana program. Saya bersabar, karena
ada niat memperbaiki umat Islam dan bangsa Indonesia, dengan membuat program2
gratis berskala nasional, spt program pelatihan guru, pengobatan skabies
(kudis) di panti dan pesantren, program wiraswasta, dsb. Di saat yg sama, saya
juga salurkan lebih dari 1,5 milyar rupiah dari teman2 Facebook (tanpa ambil
jatah) kpd anak yatim, org miskin, sakit, cacat, dsb.
LALU BAGAIMANA DENGAN ANDA? Saya tidak bebas, harus punya
visa kerja. Saya tidak punya koneksi, keturunan, teman alumni, kekayaan dari
orang tua, atau fasilitas lain. Tapi saya bisa menolong banyak orang. Bagaimana
dengan anda? Apa yang anda lakukan utk memajukan umat Islam dan Indonesia? Kalau
anda merasa miskin karena hanya ada bbrp juta, maka anda keliru. Saya tidak
punya kekayaan atau “fasilitas”. Saya kerja sendiri karena mau berjuang di
jalan Allah, dan bisa melebihi banyak teman yg lebih mampu dari saya.
Derajat kita di sisi Allah dan manfaat kita bagi umat Islam TIDAK
ditentukan oleh kekayaan, keturunan, koneksi, dsb. Allah mengangkat derajat dan
berikan kemudahan kepada siapa saja yang dikehendaki. Saya tetap berusaha walaupun
kena halangan dan dapat basa-basi terus. Sedangkan anda orang pribumi yg serba
bebas dalam bertindak, tapi mungkin anda lebih sibuk nonton tivi dan memikirkan
diri sendiri daripada berusaha memperbaiki umat dan bangsa.
Apa menjadi halangan bagi anda? Pangkat, keturunan, kekayaan
dan fasilitas BUKAN hal2 yang harus anda miliki SEBELUM anda sanggup berjuang
di jalan Allah. Anda bisa mulai sekarang. Saya menjadi buktinya. Saya mulai dgn
pengertian nol ttg Islam, tanpa kemudahan tinggal di Indonesia, tanpa kekayaan
atau keturunan, tapi saya bisa melebihi kebanyakan teman. Dan anda juga bisa.
Mulai dgn satu langkah, dan berniat utk berjuang di jalan
Allah. Bantu satu orang dulu (anak yatim, saudara, tetangga, teman, dsb.). Tunjukkan
kepedulian dan berusaha membantu dia mengatasi satu masalah. Lalu cari orang
lain. Kalau saya berani mulai sendirian, anda juga bisa, dan seharusnya anda
bisa melebihi saya. Lalu apa menjadi halangan bagi anda? Kalau semua orang mau menolong
satu orang lain, dan saling peduli satu sama lain, Indonesia bisa menjadi
pemimpin dunia dengan cepat. Hanya perlu keberanian utk mulai saja. Semoga
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
No comments:
Post a Comment