Assalamu’alaikum wr.wb., Kl ingin bersedekah, maka mudah sekali untuk menentukan sasarannya.
1. Diri sendiri, isteri, anak, dan orang tua. (Keluarga
inti, dan orang tua). Kl semuanya sudah
makmur, pilih yg berikutnya.
2. Saudara. Kalau ada saudara yg yatim atau miskin, mrk
harus diutamakan, bukan org yang jauh yg tidak dikenal. Bayangkan kl ada
saudara yg yatim, yg tahu kita sering kirim dana ke lokasi jauh tapi abaikan
dia. Pasti sakit hati. Utamakan saudara dulu. Kl saudara cukup makmur, pilih yg
berikutnya.
3. Anak Yatim dan Tetangga. Berkali2 Rasulullah SAW berpesan
ttg kewajiban berbuat baik dgn tetangga. Kl tetangga sangat miskin dan tahu
kita sering kirim uang ke daerah, dan abaikan kesulitan mrk, bagaimana mrk
tidak sakit hati? Kl semua tetangga sudah cukup makmur, pilih yg berikutnya.
4. Semua kategori yang lain. Orang yang berjuang di jalan
Allah, seperti santri atau ustadz. Orang yg berdakwah. Orang yang punya hutang.
Orang tanpa penghasilan. Orang dgn penghasilan tapi tidak cukup. Orang sakit. Dan
seterusnya.
Mulai dulu dgn keluarga sendiri (isteri dan anak). Lalu
orang tua. Lalu saudara. Lalu tetangga. Lalu semua yg lain (silahkan pilih
sendiri). Sedekah itu adalah FLEKSIBEL. Alias terserah kita utk mengaturnya. Kl
lebih mau bantu ustadz di kampung, daripada pemulung di Jakarta, SILAHKAN. Dan
kl mau sebaliknya, silahkan.
Tapi ingat! Rasulullah SAW berpesan, menyantuni anak yatim = masuk sorga bersama dgn dia. Jadi jangan sampai ada saudara atau tetangga yg yatim, yg perlu bantuan, sedangkan anda sibuk kirim uang ke kota lain utk “renovasi masjid” dsb. Pikir dulu ttg yg utama, dan minta petunjuk dari Allah! Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb., Gene Netto
219. …Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka
nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir. (QS. Al Baqarah 2:219)
Rasulullah SAW bersabda, “Bersedekah kepada orang miskin
adalah satu sedekah, dan kepada kerabat ada dua (kebaikan); sedekah dan
silaturrahim.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim, Shahihul
Jami’ No. 3858)
Rasulullah SAW bersabda, “Dinar yang paling utama adalah
dinar yang dikeluarkan seseorang untuk menafkahi keluarganya, dinar yang dikeluarkan
untuk kendaraannya (yang digunakan) di jalan Allah dan dinar yang dikeluarkan
kepada kawannya di jalan Allah.” (HR. Muslim)
271. Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik
sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang
fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan
dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
(QS. Al Baqarah 2:271)
Dari ’Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Wahai
sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena
Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang
paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (rutin) walaupun
sedikit.” (HR. Muslim)
No comments:
Post a Comment