Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (217) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (545) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

02 July, 2017

Bersedekah Kepada Siapa?


Assalamu’alaikum wr.wb., Kl ingin bersedekah, maka mudah sekali untuk menentukan sasarannya.

1. Diri sendiri, isteri, anak, dan orang tua. (Keluarga inti, dan orang tua).  Kl semuanya sudah makmur, pilih yg berikutnya.
2. Saudara. Kalau ada saudara yg yatim atau miskin, mrk harus diutamakan, bukan org yang jauh yg tidak dikenal. Bayangkan kl ada saudara yg yatim, yg tahu kita sering kirim dana ke lokasi jauh tapi abaikan dia. Pasti sakit hati. Utamakan saudara dulu. Kl saudara cukup makmur, pilih yg berikutnya.
3. Anak Yatim dan Tetangga. Berkali2 Rasulullah SAW berpesan ttg kewajiban berbuat baik dgn tetangga. Kl tetangga sangat miskin dan tahu kita sering kirim uang ke daerah, dan abaikan kesulitan mrk, bagaimana mrk tidak sakit hati? Kl semua tetangga sudah cukup  makmur, pilih yg berikutnya.
4. Semua kategori yang lain. Orang yang berjuang di jalan Allah, seperti santri atau ustadz. Orang yg berdakwah. Orang yang punya hutang. Orang tanpa penghasilan. Orang dgn penghasilan tapi tidak cukup. Orang sakit. Dan seterusnya.

Mulai dulu dgn keluarga sendiri (isteri dan anak). Lalu orang tua. Lalu saudara. Lalu tetangga. Lalu semua yg lain (silahkan pilih sendiri). Sedekah itu adalah FLEKSIBEL. Alias terserah kita utk mengaturnya. Kl lebih mau bantu ustadz di kampung, daripada pemulung di Jakarta, SILAHKAN. Dan kl mau sebaliknya, silahkan.

Tapi ingat! Rasulullah SAW berpesan, menyantuni anak yatim = masuk sorga bersama dgn dia. Jadi jangan sampai ada saudara atau tetangga yg yatim, yg perlu bantuan, sedangkan anda sibuk kirim uang ke kota lain utk “renovasi masjid” dsb. Pikir dulu ttg yg utama, dan minta petunjuk dari Allah! Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb., Gene Netto

219. …Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir. (QS. Al Baqarah 2:219)

Rasulullah SAW bersabda, “Bersedekah kepada orang miskin adalah satu sedekah, dan kepada kerabat ada dua (kebaikan); sedekah dan silaturrahim.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim, Shahihul Jami’ No. 3858)

Rasulullah SAW bersabda, “Dinar yang paling utama adalah dinar yang dikeluarkan seseorang untuk menafkahi keluarganya, dinar yang dikeluarkan untuk kendaraannya (yang digunakan) di jalan Allah dan dinar yang dikeluarkan kepada kawannya di jalan Allah.” (HR. Muslim)

271. Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al Baqarah 2:271)

Dari ’Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (rutin) walaupun sedikit.” (HR. Muslim)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...