Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

23 November, 2020

Kenapa Gene Netto Share Berita Kriminalitas Ustadz Terus?

[Komentar]: Kenapa terus menerus men-share kriminalitas dgn pelaku ustad, Mr. Gene Hurgronje?

[Gene]: Ada bahaya terhadap anak Indonesia, di tempat di mana tidak terduga ada bahaya: Di rumah sendiri, di sekolah, di masjid, di pesantren, di musholla, di TPA, di rumah saudara, di angkot, di jalan, di belakang rumah, dll. Pelakunya adalah orang yang tidak terduga berbahaya: Bapak kandung, bapak tiri, paman kandung, paman tiri, kakek kandung, kakek tiri, sepupu, guru sekolah, guru ngaji, pengurus pesantren, guru pramuka, tetangga, teman sekolah, kenalan Facebook, satpam, penjaga warung, dll.

Hampir semua pelakunya Muslim, hampir semua korban adalah anak Muslim, berusia 3-16 tahun, perempuan dan laki-laki. Kasus mereka hanya ketahuan setelah masuk berita, lalu anda dan banyak orang Muslim lebih suka buang muka, karena hanya mau peduli pada anak kandung sendiri, dan hanya mau dibuat bahagia dan dipuji setiap hari di dunia mimpi, agar tidak perlu hadapi realitas.

Saya seorang guru. Saya dilatih untuk selalu berusaha melindungi semua anak, bahkan yang bukan murid saya. Anda tidak tahu, tapi di Australia ada UU negara. Kalau seorang guru melihat seorang anak (bukan muridnya, tidak dikenal) sedang dalam keadaan berbahaya, dan guru tidak berusaha melindungi anak itu, guru bisa kena pasal hukum. Saya lupa apa termasuk hukuman penjara. Tapi minimal akan kena masalah kerja, bisa diskors, didenda, dipecat, dll. Itu hukum negara, utk semua guru, di seluruh negara, tanpa guru bisa berikan alasan ttg kenapa dia diam saja dan biarkan anak menjadi korban atau alami kecelakaan. Guru melihat, guru wajib berusaha mencegah, walaupun secara lisan saja. (Mungkin setara dgn polisi kalau melihat perampokan: Wajib bertindak, dan akan kena masalah kalau diam di warung dan nonton saja.)

Saya seorang guru. Saya dilatih untuk melindungi semua anak. Termasuk yang bukan murid saya. Di mana saja saya berada, saya amati semua anak. Apabila saya lihat bahaya, saya berusaha selamatkan, atau minimal berikan peringatan untuk berhenti kegiatan mereka, atau berhati-hati. Saya dilatih. Dilarang diam. Saya menetap di Indonesia. Saya melihat bahaya. Saya tidak bisa melindungi anak yang sudah menjadi korban dan masuk berita. Yang bisa saya lakukan hanya satu: MEMBUAT ANDA SADAR ADA BAHAYA. Walaupun anda jadi emosi dan suruh saya diam, saya tidak akan diam. Saya seorang guru. Dan saya tidak menentukan jalan hidup saya disebabkan perasaan hati anda. Silahkan menjadi marah terus. Saya tidak akan berhenti dalam usaha saya melindungi semua anak di dalam keluarga besar anda agar mereka tidak menjadi korban.
-Gene Netto

Orang Kafir Tidak Akan Beriman, Jadi Kenapa Gene Netto Terkesan Pro-Kafir?

[Pertanyaan]: Bagaimana dengan pernyataan di ayat ini? Apakah Allah salah tentang orang kafir?

6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
7. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.
(QS. Al-Baqarah 2:6-7)

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Bagaimana kalau 99% dari ustadz "kurang sanggup memahami" orang kafir? Ustadz itu lahir sebagai Muslim, belajar ibadah sejak kecil, masuk pesantren, belajar, dan berceramah. Lalu, mereka "menjelaskan" tentang orang kafir, tapi mereka tidak alami sendiri. Mereka tahu teorinya, tapi tidak tahu rasanya. Seperti laki-laki kurang bisa memahami rasanya menjadi "ibu hamil".

Dalam ayat di atas, bukan Allah yang salah, tapi mungkin banyak Muslim "salah paham"? Dikatakan "mereka tidak akan beriman", tapi di Indonesia, puluhan ribu "kafir" masuk Islam setiap tahun. Berarti ada dua jenis orang kafir: Satu, kafir sampai mati, dan dua, kafir yang calon muallaf. Di zaman Rasulullah SAW, semua orang di sekitar Nabi adalah kafir yang masuk Islam. Ini contohnya "orang kafir" itu: Khadijah binti Khuwailid, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Bilal bin Rabah, Hamzah bin Abdul Muthalib, Aisyah binti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Abu Dzar Al-Ghiffari, Ja'far bin Abi Thalib, Asma' binti Abu Bakar, dan ratusan yang lain.

Lahir sebagai kafir jadi "tidak mungkin" mereka bisa masuk Islam, betul? Atau, anda salah, karena mereka siap terima dakwah dari Rasulullah SAW dan hidayah dari Allah SWT? Hanya ada dua kemungkinan: 1) Allah SWT salah paham dalam ayat itu, atau 2) Banyak Muslim salah paham. Anda merasa paham tentang "orang kafir"? Pernah tinggal di negara kafir, dan rasakan 100% dari orang di sekitar anda adalah orang kafir? Kita menjadi orang Muslim karena dua faktor. Pertama, beriman dan beribadah kepada Allah SWT. Kedua, HIDUP dengan sifat dan sikap islamiah, berakhlak mulia, menjauhi dosa dsb. Orang kafir tidak melakukan yang pertama, tapi banyak dari mereka melakukan yang kedua, dan akhlak mereka bisa melebihi banyak Muslim.

Saya dibesarkan di tengah orang kafir, tapi banyak sekali dari mereka lebih sabar, lebih sopan, lebih mulia, lebih jujur, lebih bersih, lebih dermawan, lebih berakhlak mulia, lebih taat hukum, lebih tertib, lebih serius belajar, lebih adil, lebih bijaksana, lebih menghormati orang lain, lebih dapat dipercayai, lebih menjaga amanah, lebih profesional dalam kerjanya, dan lebih bertanggung jawab dari mayoritas orang Muslim yang pernah saya kenal di sini.

Jadi banyak orang kafir punya kehidupan yang tidak sesuai dengan "kesan buruk" yang dibahas di sini. Lalu, di Indonesia, saya dapat kenalan "Muslim" yang berzina, aborsi, narkoba, berjudi, menjadi mabuk, melanggar hukum, dan jarang shalat. Bahkan ada teman yang keturunan Nabi Muhammad SAW, tapi tidak shalat. Anda mau katakan semua orang kafir jelek dan jahat? Mohon maaf, tapi walaupun mereka non-Muslim, bahkan ateis, banyak dari orang kafir itu punya akhlak yang "lebih baik" dari banyak Muslim.

Apa ada kafir yang buruk dan jahat? Tentu saja ada banyak. Di semua golongan manusia ada yang baik dan buruk. Anaknya Nabi Adam bisa menjadi pembunuh! Jadi jangan melihat kafir sebagai satu komunitas. Apa anda bisa jamin semua orang yang lahir sebagai kafir "tidak bisa masuk Islam"? Bagaimana dengan para sahabat Nabi? Mereka "kafir" dari lahir, jadi seharusnya mustahil menjadi Muslim, betul? Anda tidak menghujat Umar bin Khattab karena dia butuh waktu yang lama untuk masuk Islam. Tapi bagi orang kafir yang lain, anda tidak mau kasih waktu?

Kalau anda lahir di Makkah, di keluarga kafir, apa YAKIN anda mau dengarkan Rasulullah SAW dan masuk Islam? Berani berpikir sendiri, dan melawan saudara, teman, dan masyarakat? Seorang bapak bicara, menentang cara berpikir masyarakat, banyak orang tidak suka, menjadi emosi, dan dia disuruh diam dan dihina. Apa anda mau berusaha memahaminya? Atau ikut menghujat? Saya juga menentang cara berpikir masyarakat, banyak orang tidak suka, menjadi emosi, dan saya disuruh diam dan dihina. Apa anda mau berusaha berpikir? Atau menghujat saya?

Ketika orang kafir mati, baru dijamin kafir. Kalau masih hidup, kita tidak tahu. Jadi kenapa mau benci semuanya? Ada teman saya, seorang mantan prajurit Amerika. Dia ikut perang di Irak, kena bom, menjadi terluka, tapi tidak mati. Sekarang, dia sudah menjadi Muslim. Coba bayangkan isi hatinya. Dia bisa masuk Islam karena dia orang kafir golongan kedua: Calon Muallaf. Apa anda kira bahwa ustadz yang bicara tentang buruknya orang kafir bisa memahami prajurit Amerika, yang dibom anak Muslim, dan tetap masuk Islam? Mereka ajarkan anda untuk membenci semua kafir, walaupun sebagian dari kafir itu akan masuk Islam. Daripada benci semuanya, bagaimana kalau anda hanya benci yang jahat saja? Dan untuk yang lain, bagaimana kalau anda bersabar dulu dan menunjukkan sikap yang mulia?

Umat Islam di Indonesia menjadi mayoritas, jadi mungkin telah muncul suatu "kesombongan" di tengah kita. Rasulullah SAW juga bisa begitu. Khadijah menjadi Muslim, lalu Nabi berhenti berdakwah, dan mengatakan "tidak mungkin orang kafir bisa masuk Islam", jadi Islam hanya bagi yang lahir sebagai Muslim saja (sesudah itu). Kira-kira ada berapa Muslim sekarang kalau itu cara dakwah Rasulullah SAW? Tolong buka hati anda dan coba mulai berpikir bahwa mungkin banyak ustadz yang "mendidik" anda tentang "orang kafir" tidak sepenuhnya mengerti pemikiran dan kehidupan orang kafir. Dulu orang kafir hanya mulai masuk Islam karena Nabi Muhammad SAW berdakwah dengan baik, benar, lembut, dan mulia, dan ajak orang kafir mengubah cara berpikirnya, lalu Allah kasih hidayah.

Saya tidak pro-kafir. Insya Allah saya 100% pro-Muslim. Saya mengritik umat Islam karena kondisi kita ibaratnya pasien sakit yang menolak berobat. Orang kafir pakai otaknya untuk ciptakan 1.000 kemajuan untuk umat manusia dalam 150 tahun terakhir. Kita juga dikasih otak tapi tidak ciptakan apa-apa. Kalau mereka berdoa kepada Allah, mungkin mereka akan menciptakan 2.000 kemajuan. Kita berdoa, lima kali setiap hari, dan kemajuan dari kita tetap saja nol. Seribu kemajuan tidak bisa, 2.000 juga tidak bisa. Bagaimana kalau Allah lipatgandakan doa kita, dan 5.000 kemajuan keluar dari umat Islam? Mereka akan kaget, betul? Tapi mereka melihat kemajuan nol dari kita, dan abaikan umat Islam. Kita dinilai hanya bermanfaat sebagai konsumen saja.

Kebanyakan orang kafir ingin kabur dari kita karena sekitar 0% dari mereka terpesona dengan umat Islam. Tetapi kalau kita mau bangun dari dunia mimpi, hadapi masalah, siap memperbaiki diri, dan mau bangkit, bersatu, dan menciptakan umat yang berkualitas, insya Allah banyak orang kafir (yang golongan kedua itu) akan mulai tertarik pada Islam. Jadi saya berusaha untuk "tampar mukanya" banyak orang untuk bangunkan mereka dari dunia mimpi. Semoga anda bersedia merenung, menerima pemikiran yang berbeda, dan siap bersatu untuk menciptakan umat Islam yang terkemuka.
Wa billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

18 November, 2020

Pesantren Di Sudan: Tempat Penyiksaan Anak Yang Belajar Al Qur'an

Investigasi dari BBC selama 18 bulan di negara Sudan. Wartawan menyamar sebagai ustadz dan masuk ke 23 pesantren di Sudan, yang disebut "khalwa" di sana. Yang ditemukan adalah anak yang disiksa, dirantai, dipukul, dihajar pakai rotan dan kayu, tidak diberikan bantuan medis, tidur di lantai, dikasih makanan seperti yg dikasih ke binatang, dan dipaksa mengemis di jalan dan berikan uang kepada kyai yang punya pesantren. Kalau tidak mencapai target, dihukum. Kalau coba melarikan diri, dihajar, dirantai, dan dipenjarakan. Ada anak yang dihajar sampai kulit punggungnya terkelupas, dan dia hampir mati. Ada yang menjadi cacat seumur hidup, dan ada yang meninggal dunia. Orang tua yang miskin di kampung kirim anaknya ke pesantren utk dapat pendidikan agama, dan setelah itu dilepaskan bertahun-tahun tanpa ketemu lagi, jadi orang tua tidak tahu tentang apa yang menimpa anaknya.

Banyak Muslim bingung kenapa orang non-Muslim tidak merasa terpesona dengan umat Islam dan malah membenci kita. Video BBC seperti ini menjadi bagian dari sebabnya. Ketika banyak anak disiksa atas nama "pendidikan agama", para ustadz setempat biarkan, dan tidak bersikap keberatan. Dan para ustadz di negara lain (seperti Indonesia) malas untuk mengetahui hal ini, dan hanya mau sebut "oknum" saja. Tidak ada rasa harus ikut bertanggung jawab terhadap kualitas umat Islam di seluruh dunia. Kalau umat Muslim ditindas di suatu tempat, Muslim di seluruh dunia teriak. Tapi ketika anak Muslim disiksa oleh ustadz atas nama agama, semuanya diam.

Jadi orang non-Muslim sering lihat hasil investigasi seperti ini dan mereka berpikir, "Begini caranya Muslim mendidik anaknya. Jangan heran kalau ada yang menjadi sadis. Lihat cara mereka dididik!" Saya sudah lihat banyak hasil investigasi seperti ini, dari berbagai negara. Tapi rata2 tidak menjadi berita di Indonesia, dan kalaupun menjadi berita, langsung dilupakan dalam 1 hari. Orang non-Muslim malah ingat bertahun-tahun, di saat orang Muslim sibuk buang muka dan tidak mau tahu. Kalau berani untuk memahami apa yang dilihat oleh orang non-Muslim ketika melihat umat Islam, silahkan tonton video ini.
-Gene Netto

PERINGATAN: Di video ini, anak Muslim disiksa dan dirantai oleh ustadz di dalam pesantren di Sudan. Jangan nonton kalau tidak sanggup melihatnya.

Video: Sudan khalwas: Undercover in the schools that chain boys
https://www.bbc.com/news/av/world-africa-54571814

Murid Sekolah di Negeri Ini Dirantai & Disiksa Guru, Tak Patuh Dijebloskan ke Penjara
Rabu, 21 Oktober 2020 16:08 WIB
https://www.indozone.id

17 November, 2020

Menghadapi Takdir Dari Allah Yang Terasa "Terlalu Berat"

[Pertanyaan]: Bagaimana caranya hadapi dunia ini yang sering terasa berat, penuh kesulitan, sampai mau putus asa karena sulit hadapi kehidupan ini?

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Takdir yang Allah berikan kepada setiap manusia kadang terasa berat sekali, dan terlalu sulit untuk dipikul. Tapi kita harus selalu ingat bahwa Allah menciptakan dan menulis takdir kita itu di Lauh Mahfuz sebelum kita lahir. Jadi apa yang terasa terlalu berat pada hari ini bisa menjadi hal yang baru terasa hikmahnya bertahun-tahun di kemudian hari, atau bahkan di dunia akhirat. Tugas kita adalah menyadari hal itu dan selalu meyakini bahwa Allah Maha Kuasa dan Allah Maha Penyayang. Jadi ketika takdir yang terasa berat menimpa kita, Allah selalu hadir sebagai tempat perlindungan dan naungan bagi kita. Dan selama kita berpegang teguh pada Allah dan tetap pada jalan lurus, kita akan rasakan nikmat yang luar biasa di akhirat nanti.

Dunia ini tidak nyata, dan hanya sebuah fatamorgana. Setiap hal terasa nyata, rasa sakit yang berat terasa nyata, tapi semuanya tidak lain daripada sebuah ujian untuk memisahkan antara orang yang beriman dan orang yang tidak beriman. Dan nanti setiap kaum akan dikasih balasannya, sesuai dengan apa yang kita lakukan di dunia ini.

Kondisi apapun yang kita alami, semoga kita bisa tetap merasa tenang dan lewati masa itu dengan mudah. Allah Maha Kuasa dan tidak ada yang Dia lakukan untuk menyiksa orang yang beriman atau dorong kita untuk berputus asa. Tetapi kita harus ingat bahwa cara Allah tingkatkan derajat kita di sisi-Nya adalah dengan ujian, dan para Nabi yang dikasih ujian yang paling berat dulu. Tidak ada suatu hal yang menimpa kita yang lebih berat dari apa yang mereka alami. Dan mereka bisa lewati kesulitan di atas kesulitan dengan cara berserah diri kepada Allah, dan berpegang teguh kepada Allah, dan mereka menjadikan itu sebagai contoh yang terbaik bagi kita untuk hadapi semua kesulitan di dunia ini.

2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(QS. Al-Ankabut 29:2-3)

Rasulullah SAW bersabda, "Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum, Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah." (HR. Tirmidzi)

Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?" Nabi SAW menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa." (HR. Bukhari)

286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(QS. Al-Baqarah 2:286).

1. Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,
2. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
(QS. Al-Mulk 67:1-2)

Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

11 November, 2020

Berapa Banyak Anak Yatim Di Indonesia Yang Hidup Sejahtera?

[Komentar]: Om Gene, ada banyak orang yg peduli dengan anak yatim di negeri ini yang tidak harus melalui perantara om Gene atau LSM lainnya yang tidak harus di expose ke medsos atau ke media.

[Gene]: Bisa anda tunjukkan keberadaan semua anak yatim itu yang bahagia, karena dibantu secara rahasia oleh umat Islam? Ada datanya? Di Jawa Barat misalnya, ada berapa ratus ribu anak yatim yang dibantu dan bahagia, punya tempat tinggal baik, biaya hidup, baju, sepatu, kamar bersih, mainan, buku, jaminan sekolah sampai SMA, bantuan cari pekerjaan, dan perlindungan dari bullying di sekolah karena mereka anak yatim, tapi semuanya dirahasiakan oleh umat Islam? Tolong. Kasih data akurat. Bukan "kayanya" saja. Tolong jangan tunjuk satu panti atau pesantren yang isinya 50 anak dan anggap "bukti". Saya bahas semua anak yatim. Bukan yang beruntung.

Saya punya teman2 yang bantu anak yatim juga. SEMUANYA mengatakan makin sulit dapat sumbangan, dibandingkan 10 tahun yg lalu. Di mana2 ada anak yatim yg miskin, lapar, hidup dalam kesulitan, putus sekolah, tidak bisa beli baju atau sepatu baru, tidak punya mainan atau buku. Banyak yang hidup dalam ketakutan karena menjadi korban bullying, diancam, dianiaya, diperkosa, disodomi, warisan dari bapak atau kakek dicuri sama saudara kandung, dan tidak ada yang mau melindunginya. Banyak yang tidak punya nafkah hidup rutin dan tidak tahu apa bulan depan apa akan ada uang atau tidak.

Tolong. Saya mau dibuktikan salah. Berikan data yang akurat, yang buktikan semua teman saya adalah pembohong dan anak yatim sudah dibantu di mana2. Di mana data anda? Atau apa anda termasuk Muslim yang hidup di dunia mimpi, yang berharap umat Islam dipuji, dan menjadi tersinggung ketika saya tanya kenapa anak yatim miskin dan lapar di tengah 225 juta Muslim?

Saya sudah tanya ke Kementerian Agama, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, KPAI, dll. dan mencari data akurat jumlah total anak yatim di seluruh negara. Semuanya mengaku tidak ada yang punya. Didata saja tidak mau. Apalagi dipastikan hidup secara sejahtera. Tolong buktikan saya salah. Saya mau mengatakan kepada anak yatim, "Syukur kamu menjadi yatim. Mulai sekarang, kamu akan diperhatikan 225 juta Muslim, dan dijamin hidup sejahtera!" Saya mau mengatakan kepada calon muallaf, "Lihat bagaimana umat Islam utamakan dan melindungi anak yatim di Indonesia!" Tapi tidak bisa, karena tidak ada kondisi nyata yang bisa ditunjuk sebagai keberhasilan. Malah sebaliknya.
-Gene Netto

10 November, 2020

Orang Muslim di Indonesia Buang 1,530 Triliun Rupiah Setiap Tahun Untuk Rokok

Data dari tahun 2019: Cukai rokok 10% menyumbang 153 Triliun Rupiah pada kas negara. Jadi total dana yang dihabiskan rakyat mayoritas Muslim utk beli rokok adalah 10 kali lipat, yaitu 1.530 TRILIUN RUPIAH. Dibakar. Tanpa manfaat. Setiap tahun.

Apa anak yatim hidup dalam keadaan sejahtera? Tidak. Banyak orang mengaku "tidak punya uang" untuk bantu anak yatim dan dhuafa terus. Beli buku untuk mencerdaskan anaknya sendiri tidak bisa. Orang tua tidak punya uang. Banyak anak putus sekolah setelah SD atau SMP. Orang tua tidak punya uang. Berqurban pada Idul Adha tidak bisa. Tidak punya uang. Tetapi di saat yang sama, umat Islam bisa bakar 1,530 Triliun Rupiah secara sia-sia. Yang paling merugikan umat Islam di Indonesia hanya ada satu pihak: Umat Islam sendiri.

11. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(QS. Ar-Ra’d 13:11)

Umat Islam bisa bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia, dengan negara yang kuat dan sejahtera, dan teknologi yang maju. Tapi harus siap berubah dulu. Tidak ada "konspirasi" dari pihak lain yang merugikan kita. Kita sudah dapat rahmat yang luas dari Allah SWT lalu kita sendiri yang lalai dan tidak mensyukuri rahmat itu. Lebih buruk lagi, kita dikasih rezeki dari Allah, lalu kita BAKAR, dan sesudahnya komplain bahwa kita "miskin". Bukan Allah yang membuat kita miskin. Kita sendiri yang perlu introspeksi dan berubah. Semoga bermanfaat sebagai renungan.
-Gene Netto

Industri Rokok: Gudang Garam Melesat, Sampoerna Stagnan
https://tirto.id



Anak Yatim Piatu Usia 11 Tahun Disekap Tantenya, Tangan dan Kaki Dirantai, Mulut Dilakban

Satu contoh lagi, nasib "biasa" bagi anak yatim yang hidup di tengah 225 juta Muslim. Diperhatikan oleh negara? Tidak. Bisa dapat jaminan hidup aman dan nyaman? Tidak. Bisa dijamin dapat kasih sayang dari saudara kandung sendiri? Tidak.

Dan kenapa rekasi (tidak logis) pedagang yang menemukannya adalah "menunggu"? Setelah 1 jam, tante anak itu kembali, dan diminta buka rantai itu (yg digembok). Kenapa tidak langsung telfon polisi dan cari orang yang bisa potong rantai itu? Mereka malah menunggu 1 jam, sampai kunci gembok datang. Bayangkan rasanya anak itu. Sudah "diselamatkan" tapi harus tunggu tante kembali, biar bisa diminta kuncinya. Harus duduk saja dgn tangan dan kaki dirantai, menunggu. Setelah dilepaskan, baru orang2 itu lapor ke pihak pasar, lalu polisi.

Indonesia punya kementerian sosial, kementerian perlindungan anak, dinas sosial, komisi perlindungan anak, kementerian agama, dll. tapi ketika saya tanya di semua tempat itu tentang SIAPA yang punya daftar semua anak yatim di Indonesia, semuanya menjawab, "Tidak ada yang punya!" Hampir semua pejabat dan orang yang berkuasa, dan 225 juta anggota rakyat beragama Islam, tapi anak yatim bukan prioritas. Bahkan utk dihitung jumlahnya saja, tidak ada yang peduli. Kasihan Rasulullah SAW, dapat umat seperti kita.
-Gene Netto

Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud)

Bocah 11 Tahun Disekap Tantenya di Pasar, Tangan dan Kaki Dirantai
https://regional.kompas.com

09 November, 2020

Yakin Orang Muslim "Lebih Baik" Dari Orang Kafir?

[Komentar]: Menurut saya, pak Gene malah membuat umat Islam yg wawasannya lemah/kurang ttg Islam, sejarah dan peradaban Islam makin bertambah lemah. Bahkan bisa buat mrk berfikir bahwa kafir itu lebih baik dari Islam.

[Gene]: Anda kira orang kafir tidak lebih baik dari orang Muslim? Jangan lari ke keimanan dulu. Jelas Muslim beriman dan benar. Lalu? Selain keimanan? Apa prestasi kita? Sudah saya tulis kemarin: Ribuan ciptaan orang kafir, termasuk Facebook, komputer, HP, internet, listrik dan bola lampu yang kita pakai sekarang. Mereka yang ciptakan vaksinasi, PBB dan WHO yang satukan dunia dalam hadapi pandemi. Ribuan, bahkan ratusan ribu kemajuan dan barang bermanfaat di dunia ini berasal dari orang kafir.

Tapi anda anggap mereka "jelek"? Mereka kerjakan semua itu TANPA berdoa dan mohon bantuan Allah. Lalu Muslim yang berdoa malah menciptakan nol? Berarti kita dua kali lebih buruk dari mereka, betul? Untuk setiap seribu barang yang mereka ciptakan, seharusnya kita bisa ciptakan seribu barang juga, lalu kita berdoa, dan menjadi dua ribu barang. Kita malah nol. Tanpa berdoa, prestasi mereka jelas. Prestasi kita nol, lalu kita berdoa, dan prestasi kita tetap nol. Dua kali kita gagal. Betul?

Mau hujat orang kafir? Tanpa mereka, tidak ada mesin utk cetak Al Qur'an. Tidak ada situs Al Quran di internet. Tidak ada pesawat utk terbang ke Makkah. Kita lakukan APA selain banggakan diri terus, karena kebetulan kita mengakui Allah, Rasulullah SAW dan Al Qur'an? Begitu saja prestasi kita, selama 1.400 tahun? Lalu? Kemarin ada yg sebutkan Ibnu Sina, Aljabar dll. Mau dibanggakan karena mereka?

A: Orang kafir menciptakan ribuan barang dan sistem bermanfaat dalam 150 tahun terakhir. Orang Muslim di Indonesia nol.
B: Iya, tapi, tolong, jangan begitu dong, soalnya ada orang Arab 1.000 tahun yang lalu yang pintar lho, jadi tolong kami dipuji sekarang ya!

Kapan umat Islam mau bangun dari dunia mimpi, dan beli ratusan milyar buku daripada ratusan milyar batang rokok? Tolong buka mata, buka akal, buka dompet dan beli ratusan buku untuk mencerdaskan anak anda. Jangan suruh mereka hafal fakta dan pendapat orang dewasa terus. Berikan mereka masalah dan bebaskan mereka untuk berpikir sendiri, ciptakan solusi, dan membantah dengan guru, orang tua, pemerintah, dll. dgn pendapat yg logis dan bijaksana. Jadikan mereka cerdas dan suruh mereka menjadi pemimpin dunia. Saya pesankan lagi, yang merusak umat Islam hanya satu: Umat Islam sendiri.
-Gene Netto

Kenapa Terkesan Gene Netto Berikan Pendapat Negatif Tentang Umat Islam Terus?

[Komentar]: Terlihat penilaiannya monoton negatif. Katakan dakwah, akan tetapi sampai skrg tdk ada dakwah di postingan itu.

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Ibu sudah bicara dengan berapa banyak orang yang masuk Islam? Saya ribuan. SEMUA orang itu, tanpa pengecualian, masuk Islam karena dua hal saja. 1) Mau menikah, dan tidak begitu peduli pada Islam (mayoritas di Indonesia). 2) Baca Al Quran, belajar tentang Islam, merasa ajaran Islam benar, masuk akal, dan berasal dari Tuhan yang Maha Esa, jadi mereka harus masuk Islam.

Yang menyatakan, "Saya terpesona dengan umat Islam setelah tinggal di tengah Muslim di Indonesia" adalah NOL PERSEN. Dari ribuan orang. Nol. Yang kagumi umat Islam 100% orang Muslim saja. Bukan yang menjadi muallaf, bukan non-Muslim yang memandang dari luar. Bisa dipahami? Kesan umum tentang kita di seluruh dunia, dan di sini juga, di mata banyak orang lain adalah NEGATIF. Kenapa? Karena banyak sekali Muslim sibuk memuji diri sendiri dan kebakaran jenggot kalau dikasih tahu umat Islam buruk di mata orang lain.

Saya berusaha sadarkan umat Islam karena saya punya pengalaman yang insya Allah cukup luas, dan punya pandangan, pendidikan, dan wawasan yang tidak dimiliki kebanyakan orang. Tetapi daripada berusaha introspeksi, banyak orang suruh saya diam, atau suruh saya puji umat Islam saja. Silahkan berpikir sendiri. Mau introspeksi? Atau mau dipuji terus?

Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra., ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.'" (HR. Muslim)

Sudah ribuan kali saya post ayat, hadits, tafsir, berita tentang Islam, dll. dan semua post itu selalu sepi komentar, tidak dishare, dan tidak dibaca kebanyakan orang (ada data Facebook). Yang menjadi ramai hanya dua: 1) Post tentang politik, yang menimbulkan keributan. 2) Post saya yang jelaskan ada masalah di umat Islam, atau bahas sebuah kontroversi, lalu ada keributan dan muncul hujatan terhadap saya. Selain itu sepi. Hampir semua post saya tentang pendidikan, kekerasan terhadap anak, lingkungan, parenting, kesehatan, hukum Islam, tafsir, pertanyaan agama, sejarah, bahasa, hukum, Indonesia, pemerintah, politik dunia, dll. selalu sepi, tidak dibaca, tidak dikomentari, dan tidak dishare.

11. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
(QS. Ar-Ra'd 13:11)

Banyak orang Muslim terkesan tidak suka berpikir, tidak suka belajar, tidak suka pendapat yang berbeda, tidak mau introspeksi, tidak mau berubah, dan hanya berharap dipuji agar bisa merasa puas dengan diri sendiri. Mereka tidak merasa harus ikut berperan dalam memperbaiki kualitas dari umat Islam. Jadi niat saya adalah angkat cermin agar umat Islam bisa lihat diri sendiri. Kalau anda tidak mau lihat umat kita, dan tidak mau memahami apa yang "sakit" sehingga kita bisa "mengobatinya", maka tidak perlu ikuti apa yang saya usahakan di sini. Akan terasa terlalu berat. Silahkan nonton TV saja dan biarkan saya kerja sendiri.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Kalau Umat Islam Tidak Ada Penemuan, Apa Penemuannya Gene Netto?

[Komentar]: Gene sudah melakukan penemuan. Gene menemukan penemuan bahwa Muslim di Indonesia tdk pernah melakukan penemuan! Itulah penemuan Gene!

[Gene]: Di negara2 barat, yang menciptakan barang2 bermanfaat, biasanya punya latar belakang di teknik, bisnis, produksi, matematika, fisika, kimia, dsb. Sedangkan di sini, orang yang lulusan fisika, kimia, matematika, bisnis, teknik mesin dll. bisa menjadi staf HRD, guru bahasa Inggris, staf perusahaan travel, staf perusahaan properti, Lurah, dan seterusnya. Tentu saja tidak semua, tapi banyak sekali orang yang lulus dari suatu bidang malah tidak pernah kerja (atau tidak mau kerja) di bidang tersebut, jadi ilmunya menjadi tidak terlalu berguna. Selain itu, sering terlihat bahwa setelah dapat pekerjaan (bukan menciptakan pekerjaan, tapi mencari jaminan gaji tetap), mereka sebatas "kerja" untuk dapat gaji, dan tidak ada kemauan untuk melakukan "lebih". Sudah dapat gaji, istri/suami, anak, rumah, motor, jadi buat apa berpikir tentang kemajuan umat Islam dan umat manusia? Itu yang paling berbeda antara sana dan sini.
 
Saya baru berusaha menciptakan satu hal saja, tapi belum terwujud: Program pelatihan guru yang gratis, untuk semua negara berkembang di seluruh dunia. Saya mau ciptakan di sini dulu, dan kalau berhasil sesuai rencana, nanti dikasih ke semua negara (bahan hanya perlu diterjemahkan). Saya berharap program itu terlihat "keluar" dari Indonesia untuk kemajuan dunia, dari orang2 Muslim di sini. Yang saya rencanakan belum pernah dibuat orang lain jadi kalau berhasil akan menjadi pertama kali terwujud di dunia, dan insya Allah bermanfaat untuk miliaran manusia. Dan keluar dari Indonesia.

Kenapa belum jalan? Karena di sini, dari banyak pemimpin dan pejabat Muslim, saya hanya dapat basa basi atau penolakan. Tidak banyak yang mau peduli pada kemajuan dunia pendidikan, apalagi gratis dan tidak membuat mereka kaya. (Satu orang yang tidak tertarik malah dilantik menjadi Menteri Pendidikan sesudahnya!)

Dan saya tidak berhasil dapat dana CSR juga dari PT besar (ratusan miliar per tahun). Ternyata banyak dari dana itu diambil oleh pejabat Muslim untuk "program yayasan" milik mereka, lalu hilang begitu saja tanpa jelas hasilnya apa. Jadi saya tidak bisa mulai sampai menghasilkan uang sendiri, yang insya Allah akan datang dari penjualan buku saya.

Jadi kalau saya bisa buka kantor dan bayar gaji, dan bisa bagikan tugas kepada puluhan orang, insya Allah anda akan bisa lihat hasil dari usaha saya, di bidang pendidikan, di seluruh negara, yang insya Allah bermanfaat bagi 3 juta guru dan 80 juta siswa dan kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia. Lalu sekaligus buat miliaran manusia di dunia. Insya Allah berhasil. Rencana sudah disiapkan, dan saya hanya perlu dana. Mohon doanya.
-Gene Netto

Berapa Persen Dari Anak Indonesia Diperkosa Dan Disodomi Setiap Tahun?

[Komentar]: Masalahnya perkosaan terhadap anak itu berapa persen? Om Gene pernah observasi?

[Gene]: Ambil 1.000 anak sebagai contoh. Misalnya 100 diperkosa atau disodomi. Jadi sudah 10%. (Perumpamaan saja).

•    20 kasus belum ketahuan. Pelakunya bapak sendiri, atau bapak tiri, jadi aman dan masih bertindak, korban masih menderita. Sudah 3-5 tahun diperkosa terus.
•    20 kasus lain belum ketahuan. Anak dicabuli oleh orang yang berkuasa dan mengancamnya. Misalnya, guru sekolah. Kalau anak berani lapor, nilainya akan diubah dan tidak lulus. Juga dilakukan guru ngaji, pembina pramuka, bapak tiri, pendeta, pemilik kontrakan, dll. Yang penting ada kekuasaan di atas anak. (Di sekolah, semua anak dididik untuk "diam dan taat" pada orang yang berkuasa!)
•    20 kasus diselesaikan "secara kekeluargaan". Orang tuanya malu, dan takut nanti anak tidak dapat jodoh kalau ketahuan pernah diperkosa. Pelaku bebas, dan tetap tinggal di samping korban, atau dikirim ke rumah saudara (dan melakukan hal yang sama di sana juga).
•    20 kasus diselesaikan oleh polisi setempat (atau kepala desa, dll.). Tidak masuk berita nasional. Mungkin masuk koran lokal saja. Polisi simpan datanya, karena tidak wajib dilaporkan ke pusat, atau KPAI, atau Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
•    10 kasus dilaporkan korban ke KPAI dan menjadi berita. Data KPAI: Ada 10 kasus yang terjadi tahun ini.
•    10 kasus menjadi berita besar, masuk semua koran dan tivi besar, ketahuan jutaan orang. Rakyat tahu ada 10 kasus.

Sekarang, yang ketahuan oleh rakyat secara luas, 10 kasus. Yang ketahuan oleh KPAI, ada 10 kasus (ditambah 10 kasus dari berita). Sebanyak 80 kasus lain tidak begitu ketahuan, dan tidak menjadi data nasional. Lalu, dari 1.000 anak itu, bagaimana kalau 200 anak yg diperkosa dan disodomi? Atau 300? Tetapi tidak ketahuan karena terlalu sulit dapat data yang akurat.

Mungkin anda bisa mulai memahami masalahnya. Berapa persen yang diperkosa atau disodomi? Hanya Allah SWT yang tahu. Dan dari semua pejabat dan petugas di seluruh negara, perkara ini tidak cukup penting untuk menjadi prioritas bagi mereka. Jangankan bertindak, perhatikan saja tidak mau. Lebih gampang dapat data ttg berapa banyak orang yg beli motor daripada bisa tahu berapa banyak anak diperkosa dan disodomi. Dan rakyat Indonesia, serta umat Islam, tetap tenang dan membiarkan kondisi ini berlangsung terus… Merdeka?
-Gene Netto

Jangan Menyebarkan Berita Pemerkosaan!

Kekerasan terhadap anak Indonesia di seluruh negara, setiap hari, sudah merupakan masalah besar. Tapi ada masalah tambahan yaitu sikap "jangan bahas topik itu" yang sangat umum. Selama beberapa tahun, saya berusaha membuat orang dewasa sadar bahwa anak Indonesia berada dalam kondisi berbahaya. Setiap hari, di mana saja, dari siapa saja, anak Indonesia bisa menjadi korban. Dalam semua kasus, orang tua korban selalu menyatakan, "Saya tidak menyangka!"

Saya berusaha membuat semua orang sadar, lalu terus-terusan saya dimarahi, dihina, dihujat, dan disuruh diam. Banyak orang dewasa tidak mau tahu. Dan orang lain hanya mengutuk, atau mengatakan, "Memprihatinkan ya!" lalu lupakan saja karena besok akan ada kasus baru. Mayoritas dari pelaku adalah anak laki2 yang Muslim, dengan usia 12-24 tahun. Dari ribuan kasus yang pernah saya baca, 100% dari anak Muslim yang diajak ikut perkosa seorang anak perempuan selalu setuju. Nol persen yang menolak, lapor ke polisi, dan berusaha selamatkan korban. Ini realitas di Indonesia, yang tidak mau dihadapi, selama anak sendiri masih aman.

Coba anda menjawab pertanyaan ini: Berapa banyak anak yang diperkosa dan disodomi setiap tahun di Indonesia? Tidak bisa? Anda tidak bisa jawab karena tidak ada yang kumpulkan data yang akurat. Bahkan polisi di daerah tidak wajib laporkan kasus ke KPAI. Jadi kita hanya tahu tentang sebagian kecil dari total kasus yang masuk berita.

Daripada mau sadari betapa luasnya masalah ini, kebanyakan orang Muslim sibuk buang muka, dan hanya peduli pada keluarga sendiri. Kapan umat Islam akan bangun dari dunia mimpi? Jangan buang muka terus, sampai anak yang anda kenal menjadi korban. Soalnya, nanti anda akan menyatakan, "Saya tidak menyangka" padahal saya kasih tahu secara jelas hampir setiap hari. Delapan puluh juta anak Indonesia butuh perlindungan. Bagaimana kita bisa melindunginya, kalau membahas bahayanya saja banyak yang tidak mau?
-Gene Netto



04 November, 2020

Marah Karena Kartun Nabi Muhammad SAW Dan Mau Boikot Perancis?

Assalamu’alaikum wr.wb. Banyak Muslim marah dan mau boikot Perancis. Apa ada manfaatnya? Mungkin iya, mungkin tidak. Minimal orang itu dapat perasaan "bertindak". Tapi kalau diharapkan gangguan terhadap ekonomi Perancis, mungkin tidak akan ada efek yang luas.

Pada 2005, koran Jyllands-Posten di Denmark terbitkan 12 kartun Rasulullah SAW. Ada demo di seluruh dunia, penyerangan, kerusakan, dan beberapa orang yang tewas, lalu boikot terhadap Denmark. Langsung ada kerugian 50% ekspor ke Timur Tengah, sebanyak $US 170 juta. Lalu, orang Amerika dll. mulai beli produk2 Denmark, dan penjualan meningkat lagi. Setelah diboikot Muslim, dan dibela non-Muslim, ekonomi mereka tidak berubah. Yang paling dirugikan adalah pengusaha Muslim yang sudah beli barang yang tidak bisa dijual.

Pada tahun 2006, majalah Charlie Hebdo di Perancis terbitkan ulang kartun dari Jyllands-Posten. Lalu tahun 2011, 2012, dan 2013 Charlie Hebdo terbitkan kartun yang lain juga. Tahun 2015, kantor Charlie Hebdo diserang, 12 orang dibunuh, 11 luka-luka. Lalu ada demo jutaan orang Perancis yang dukung Charlie Hebdo, dan mengutuk teroris Muslim. Selain kartun, juga ada aksi membakar Al Qur'an. Pada tahun 2010 dan 2011, pastor di Amerika membakar Al Qur'an. Di Denmark, tahun 2019, Al Qur'an dibakar oleh politikus Rasmus Paludan.

Artinya, boikot belum tentu efektif, tapi boleh dilakukan. Demo juga belum tentu efektif, tapi boleh dilakukan. Sayangnya, hasilnya selalu sama: Tidak ada perubahan pada UU negara di sana. Daripada ulangi hal yang sama terus, tanpa hasil, boleh kita coba bentuk protes yang berbeda?

Bagaimana kalau semua Muslim di dunia kirim surat setiap hari ke Presiden Perancis? Ada 1,8 miliar Muslim di dunia. Kalau hanya setengah yang kirim surat, ada 900 juta per hari, 6,3 miliar per minggu, 25 miliar per bulan, dan 302 miliar surat per tahun yang harus dibuka, dibaca, dan disimpan (surat ke pejabat wajib disimpan). Apa yang terjadi duluan? 1) Sistem kantor pos di Perancis lumpuh, atau 2) Umat Islam jadi malas dan berhenti kirim surat?

Kita minta mereka berdialog, bahas UU-nya, dan minta perlindungan bagi Nabi. Tapi apa mungkin 900 juta Muslim siap? Kalau diajak demo sehari, banyak yang mau, padahal tidak ada hasil. Diajak boikot, ada yang mau, untuk beberapa minggu, sampai lupa, dan juga tidak ada hasil. Kalau ada pilihan "pedang" atau "pena", mungkin saja di zaman ini pena lebih cepat berhasil. Kita tidak perlu mengancam mereka. Cukup kirim surat setiap hari, dan menunggu mereka menyerah.

Kita bisa utamakan "pedang" (tindakan keras dan tegas), atau bisa angkat pena. Dan insya Allah mereka akan siap diskusi dengan kita, setelah kantor pos mereka lumpuh. Mau coba?
Wassalamu’alaikum wr.wb. -Gene Netto

Daftar Barang Yang Diciptakan Orang Kafir Di Barat Dalam 150 Tahun Terakhir

Listrik. Lampu. Mesin cetak buku. Radio. Telfon. Tivi. Kulkas. Kipas angin. AC. Sepeda. Sepeda motor. Mobil. Mesin mobil. Truk. Kereta api. Pesawat. Mesin pesawat (jet engine). Kacamata. Jam tangan. Resleting untuk celana, rok, tas, koper. Komputer. Laptop. iPad. Musik Digital. CD. Flashdisk. Program komputer. Internet. WiFi. Google. Handphone. Google Maps. Satelit. GPS. Roket. Space Shuttle. Stasiun Luar Angkasa. Robot umum. Robot Industri. Robot medis. Kapal kontainer dan kontainer kapal. Kamera. Foto. Video. Kamera digital. Bioskop layar lebar. Pena (ballpoint pen). Senter. Bor listrik. Pengeras suara. Mikrofon. Speaker. Superglue. Kaleng. Makanan siap saji. Makanan & minuman yg diawetkan dalam kaleng. Microwave. Toaster. Hairdryer. Baterai. PULUHAN RIBU ALAT yang pakai baterai. Lampu LED. Termometer. Mikroskop. Vaksinasi yang hilangkan Cacar Variola (Smallpox) dan Polio. Anestesi. Suntikan. Kantong darah. Sarung tangan dokter. Ronsen (X-Ray). Ultrasound. MRI. Jantung buatan. Mesin By-Pass untuk operasi jantung. Alat bantu dengar. Gigi palsu. Kaki palsu. Tangan robot untuk manusia. Kalkulator. Mesin ATM. Mesin fotokopi. Printer. 3D Printer. Sidik Jari di kasus kepolisian. Klasifikasi DNA Manusia. Penangkapan kriminal berdasarkan DNA.  Mobil elektrik. Laser. Drone. [Aplikasi Digital]: Facebook (1 milyar). WhatsApp (900 juta). Twitter. Instagram. Snapchat. YouTube. Uber. [Toko Online]: Amazon. Alibaba. EBay. PlayStore. PayPal. Dan lain-lain.

Daftar barang yang diciptakan Orang Muslim Di Indonesia dalam 150 tahun terakhir:

[Pasang suara jangkrik di sini karena sunyi dan sepi…]

Assalamu’alaikum. Tahun 2019, cukai rokok 10% menyumbang 153 triliun pada kas negara. Jadi total pembelanjaan rakyat mayoritas Muslim utk beli rokok adalah 1,530 TRILIUN RUPIAH. Per tahun. Setiap tahun. Tapi untuk beli buku untuk anaknya sulit, karena "terlalu mahal". Untuk menyantuni anak yatim dan dhuafa tidak bisa karena "tidak punya uang". Orang kafir di barat bisa kirim robot ke planet Mars, tapi orang Muslim di Indonesia tidak bisa buka perpustakaan umum.  

Kapan umat Islam di Indonesia akan bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia? Kapan akan menjadi kaum yang kuat dan sejahtera dengan pendidikan tinggi yang dikagumi di seluruh dunia? Kapan sekolah dan universitas terkemuka di bumi akan berada di sini? Kapan umat Islam akan berhenti tunjuk ke belakang dan bilang, "Kita dijajah 75 tahun yang lalu (seperti Singapura, Malaysia, Korea, Cina, dll.), jadi tidak mungkin kita bisa menciptakan sesuatu untuk kemajuan umat manusia sekarang!" Yang paling merugikan umat Islam hanya satu pihak: Umat Islam.

Semoga bermanfaat bagi orang Muslim yang ingin bangun dari dunia mimpi sekarang juga dan bersatu untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Jangan tanya ke saya, "Solusinya apa?" Tolong diskusi sendiri dengan semua orang yang anda kenal, dan membuat rencana bersama dengan mereka. Tidak ada "orang lain" yang akan muncul untuk memperbaiki umat Islam dan bangsa Indonesia. Anda yang harus siap berjuang. Tolong anda jelaskan: Apa yang bisa anda lakukan untuk kemajuan umat Islam dan Indonesia?
Wassalamu’alaikum. -Gene Netto

11. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(QS. Ar-Ra’d 13:11)

96. Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, PASTILAH Kami akan melimpahkan kepada mereka BERKAH dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(QS. Al Araf 7.96)

Kenapa Gene Netto Tidak Bicara Seperti Orang Lain Yang Saya Idolakan?

[Komentar]: Cobalah bapak bicara seperti Ust Felix Siauw. Saya mengidolakannya.

[Gene]: Anda berharap semua orang di dunia harus sama? Allah ciptakan kita berbeda, tapi anda inginkan kita harus sama? Orang seperti Aa Gym, Arifin Ilham, Felix Siauw, dan Ustadz Abdul Somad ada ratusan. Ceramah mereka penuh dengan pujian bagi umat Islam dan bikin ibu2 bahagia terus. Lau, hasilnya apa? Yang non-Muslim di seluruh dunia tetap saja LARI dari kita.

Coba introspeksi tentang Indonesia yang bermayoritas Muslim: Termasuk negara paling korup di dunia. Banyak pejabat disumpah di bawah Al Qur'an, lalu mencuri uang rakyat, lalu rakyat menghormati pejabat yang kaya! Korupsi anggaran, korupsi berjemaah. Kekerasan, pemerkosaan, sodomi, begal, perampokan, pencurian. KDRT yang jarang dibahas. Anak sekolah dan pemuda konsumsi miras. Narkoba dari tingkat anggota DPRD sampai orang desa. Tingkat pencarian pornografi ke-3 di dunia. Internet penuh film porno buatan anak Indonesia. Perzinaan, aborsi, anak sekolah yang hamil. Ada guru sekolah yg cabuli siswa, ada guru ngaji juga. Hakim bisa disogok, polisi juga, dan orang kaya saja yang rasakan "keadilan". Anak yang diperkosa atau disodomi dibiarkan begitu saja, bertahun-tahun. Setiap hari, ada anak berusia 12-16 tahun yang diperkosa bergilir, oleh 3-7 pelaku yang kebanyakan remaja Muslim. Tidak pernah ada anak laki-laki Muslim yang menolak dan selamatkan korban: Seratus persen dari anak Muslim yang bisa perkosa anak perempuan melakukannya. Tawuran setiap hari, anak Muslim yang berusaha bunuh anak Muslim lain. Anak yatim putus sekolah, tidak sanggup beli kebutuhannya, dan tidak ada uang utk transportasi, makanan, listrik, dll. Anak disabilitas dibiarkan miskin tanpa bantuan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kalau misalnya dikasih kursi roda, rusak dalam 6 bulan. Mau saya teruskan dgn ratusan contoh lain?

Tapi anda bangga dengan umat Islam karena ada tokoh Muslim di tivi dan di panggung yg ajak umat Islam "menjadi baik"? Ada banyak penceramah di tivi, tapi saya mau bertanya secara serius: DI MANA saya bisa lihat HASIL dari ribuan ceramah mereka yang puji umat Islam? Semua bentuk pelanggaran hukum dan kejahatan MENINGKAT, bukan berkurang. Dan bagaimana kalau kebanyakan Muslim yang dengarkan ceramah2 itu sudah baik? Artinya, orang yang perlu berubah tidak dengarkan ceramah, jadi umat kita tidak akan berubah, betul?

Kalau saya mengajar seribu anak sekolah tentang kemuliaan, ketaatan pada hukum, dan larangan mencuri, tetapi sesudahnya, kasus asusila, pelanggaran hukum, dan pencurian meningkat, apa anda minta saya terus "mengajar kebaikan" yang terbukti tidak berhasil? Saya tidak mau ulangi hal yang sudah dilakukan ratusan orang lain, tanpa jelas hasilnya apa. Saya mau coba lakukan yang berbeda.

Saya hanya bisa berusaha bangun KESADARAN bahwa umat kita penuh kerusakan, yang membuat orang lain lari dari kita. Fakta itu perlu disadari dulu sebelum mencari solusi. Umpamanya Indonesia sebuah rumah sakit, dan penuh dengan pasien (orang Muslim) yang sakit keras. Mereka malah minta matanya yang indah dipuji, padahal perlu dioperasi, yang rasanya sakit tapi ada tujuan yg baik.

Jadi saya berusaha menjadi "dokter" yang terpaksa obati pasien, karena memuji keindahan mata pasien terbukti tidak berhasil. Saya memahami "pasien" dari dua sisi (luar umat, dalam umat), sedangkan yang lahir sebagai Muslim tidak mengerti APA yang dilihat oleh non-Muslim ketika mereka melihat kita. Kita sibuk puji diri, tetapi orang lain melihat kita sebagai kaum yang buruk, dan mereka takut bergabung sama kita.

Saya berharap umat Islam bisa bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia. Tapi hanya bisa terjadi kl penyakit yang serius di tengah kita diobati dulu. Jadi saya berusaha melakukan pengobatan, walaupun pasien menangis dan suruh jangan. Kalau anda tidak suka apa yang saya lakukan, dan tidak mau cari wawasan yang berbeda, tidak mau introspeksi, dan tidak mau dukung usaha saya, silahkan tinggalkan saya, dan biarkan saya kerja sendiri. Terima kasih.
-Gene Netto

13 October, 2020

Coba Bandingkan Kondisi Kita Sekarang Dengan Orang Yang Lahir Tahun 1900

Video yang bandingkan kondisi kita dengan orang yang hidup dari tahun 1900 sampai dengan 1985. Orang yang lahir dulu mengalami perang berkali-kali, pandemi Flu Spanyol, kehancuran ekonomi dunia, paceklik, dan kematian puluhan juta orang di seluruh dunia. Tapi mereka tetap bertahan.
Sebaliknya, banyak orang yang masih muda di saat ini sibuk komplain karena harus tetap di rumah dan pakai masker ketika keluar karena ada Pandemi Corona. Walaupun mereka punya makanan, listrik, HP, internet, komputer, uang, dll. Tetap saja sibuk komplain dan bersikap sudah mau kiamat kalau mereka tidak bisa nonton film di bioskop.
Kita sekarang harus bersatu dan saling menjaga, dan kita juga bisa lewati masa sulit ini.

MUST WATCH: Imagine You Were Born In 1900
https://www.youtube.com/watch?v=5VmAGpKrjUA
 

29 September, 2020

Anak 10 Tahun Dibunuh, Mayatnya Diperkosa: Kenapa Hasil Kemerdekaan Begini?

Saya sering merasa bingung kalau melihat berita kekerasan terhadap anak di Indonesia. Seseorang sakit hati, merasa dendam, lalu solusinya: Balas dendam dengan menggunakan kekerasan. Cukup sering menjadi penyebab pembunuhan, hanya karena ada yg merasa sakit hati. Dan banyak sekali dari pelakunya adalah anak remaja dan pemuda laki-laki. Seharusnya pemerintah, pemimpin, ahli agama, guru, dan masyarakat berpikir tentang kenapa kondisi ini bisa terjadi terus. Tapi sayangnya, korbannya BUKAN anaknya orang elite. Hanya anaknya orang miskin yang menjadi korban terus, setiap hari, di seluruh negara, dan ternyata, kepedulian terhadap mereka sangat minim.  

Kasihan anak Indonesia yang menjadi korban terus. Siapa yang mau peduli pada masa depan 80 juta anak Indonesia? Yang belum menjadi korban kurang diperhatikan, apalagi para korban! Siapa yang mau menciptakan dialog dan gerakan nasional untuk bahas perubahan yang perlu dilakukan pada sistem pendidikan, agama, dan budaya, sehingga bisa menghasilkan generasi emas yang memiliki akhlak yang mulia? Berapa banyak anak yang tidak berdosa yang harus diperkosa, disodomi, dibacok, atau mati sebelum terjadi perubahan sosial di sini?

Apa ini kondisi negara yang diharapkan oleh para pejuang kemerdekaan? Bukannya hasil seperti ini akan membuat mereka patah hati? Mereka rela mati untuk berikan masa depan yang baik kepada semua anak bangsa. Sekarang malah banyak anak hanya bisa menunggu gilirannya menjadi korban kekerasan. Dan di saat yang sama, para pemimpin sibuk menghitung hartanya, dan rakyat menjadi terpesona dengan pemimpin yang kaya, yang berikan janji-janji manis. Kapan anak Indonesia bisa menjadi prioritas? Kapan mereka bisa merasakan manfaatnya kemerdekaan? Kapan seluruh rakyat Indonesia akan bersatu untuk pedulikan masa depan mereka?
-Gene Netto

Dendam pada Ibu Korban, Bocah 10 Tahun Dibunuh, dan Mayatnya Diperkosa Seorang Remaja
https://regional.kompas.com

23 September, 2020

Menghina Orang, Masuk Penjara, Apa Manfaatnya Bagi Kemajuan Indonesia?

Polisi menjadi sibuk. Bukan karena menangkap pembunuh, perampok, begal, koruptor, pelaku pemerkosaan dan sodomi terhadap anak, dll. Polisi dibuat sibuk menangkap orang yang "menghina" orang atau kelompok lain. Cukup satu orang mengaku "sakit hati" dan polisi harus bertindak. Apa manfaatnya bagi kemajuan Indonesia kalau polisi dibuat sibuk menjaga "perasaan hati" orang?

Di negara barat, anak kecil diajarkan untuk cuek saja kalau ada anak lain yang menghinanya. Yang penting jangan diserang secara fisik. Kalau sewaktu-waktu diejek teman kelas, orang tua mendidik anak untuk abaikan saja. Harga diri kita berasal dari diri sendiri, dan martabat kita di mata keluarga dan teman. (Ini bukan tentang bullying, tapi komentar buruk atau penghinaan yang tidak rutin.)

Hasilnya, kebanyakan orang menjadi dewasa yang bisa abaikan perkataan dan komentar orang lain. Hormat kita berasal dari kita sendiri, bukan pendapat orang lain. Apa di Indonesia sebaliknya? Yang penting hanyalah kehormatan yang didapatkan dari orang yang tidak dikenal? Pendapat pribadi kita, keluarga, dan teman tentang kemuliaan kita tidak penting? Martabat kita berada di tangan orang lain, dan bisa bangkit atau hancur ketika satu orang lain bersuara? Dan solusinya adalah penjarakan orang untuk "menjaga" kehormatan kita yang begitu rapuh?

Saya tidak lihat manfaatnya bagi kemajuan Indonesia kalau kondisi ini berlangsung terus. Indonesia akan lebih baik kalau ada UU Kebebasan Bicara, dan rakyat diizinkan bicara seenaknya, dan hanya orang yang jahat dan berbahaya yang masuk penjara. Orang yang menghina kita cukup diabaikan saja karena pendapat mereka tidak penting sedikit pun! Menyatakan mereka salah, lalu lupakan saja. Tidak perlu menjadikan mereka dan komentarnya berita nasional!
-Gene Netto

Kemenkes Somasi Jurnalis Narasi TV karena Hina Terawan
https://www.cnnindonesia.com

Hina Habib Rizieq Sampah, Budi Djarot Dipolisikan FPI ke Polda Metro
https://news.detik.com

Pengakuan Nenek 67 Tahun Penghina Ahok: Ingin Dapat Like-Komen Lalu Ketagihan
https://news.detik.com

Hina Guru via Facebook, Pria Ini Hendak Klarifikasi tetapi Berujung Ricuh
https://regional.kompas.com

Polisi di Medan Didesak Tangkap Pria Penghina Cadar
https://www.tagar.id

22 September, 2020

Ahmadiyah Muncul di Google, Tapi Banyak Ustadz Di Sini Gaptek

Saya cari situs Islam di Google dan buka salah satunya karena nama situsnya "muslim [dot] org", jadi dikira situs Islam umum dari negara barat. Setelah baca sekilas, baru sadar ada tulisan di atas: "The Lahore Ahmadiyya Movement".

Ternyata… Ahmadiyah sangat aktif di internet, dan orang awam tidak akan bisa membedakan. Apalagi orang non-Muslim yang ingin belajar. Saya cek beberapa tulisan saja, dan jelas ada penyimpangan di dalamnya, berdasarkan pengertian mereka ttg Mirza Ghulam Ahmad sebagai penggantinya Rasulullah SAW.

Indonesia penuh dengan kelompok dan komunitas Muslim yang besar, tapi banyak dari mereka cukup gaptek, dan yang tidak gaptek biasanya tidak bisa berbahasa Inggris. Bahkan, di banyak pesantren, semua santri dilarang menyentuh HP dan komputer, dan dilarang belajar tentang dunia digital. Padahal yang sangat dibutuhkan di zaman ini adalah santri yang hafiz Qur'an, ahli fiqih dan tafsir, dan juga ahli media sosial dan dunia digital, sehingga bisa membuat situs agama, video YouTube, dll.

Karena banyak pemimpin agama di sini tidak mau peduli pada kemajuan teknologi dunia, atau bahasa asing, hasilnya adalah seluruh dunia tidak bisa akses ilmu dari ustadz dan ulama Indonesia. Dan sayangnya, banyak ustadz Indonesia juga terkesan tidak peduli pada apa yang terjadi di dunia dan tidak punya keinginan untuk sampaikan ajaran mereka kepada orang non-Muslim dan juga umat Islam di mancanegara. Kalau tidak terjadi di kampung kita, tidak usah dipikirkan. Umat manusia yang dirugikan dengan sikap ini.
-Gene Netto

17 September, 2020

Video Viral Ibu-ibu Gunting Bendera Merah Putih dengan Gembira, Polisi Tangkap Empat Orang

Sekali lagi, masalah pendidikan. Seorang Ibu punya anak berkebutuhan khusus, usia 5 tahun. Anak itu bawa suatu benda ke mana2 dan tidak mau lepaskan. Ini sangat normal untuk anak seperti itu. Apa menjadi "masalah"? Tidak. Jadi kenapa ibu itu merasa malu atau marah? Mungkin karena banyak orang berkomentar dan mengejek terus. Karena persoalan itu mau diselesaikan dengan kemarahan dan hukuman, benda tersebut diambil dan dihancurkan. Ibu itu tidak peduli kalau tindakannya akan membuat anaknya trauma. Ibu itu tidak paham bahwa anaknya dapat rasa "nyaman" dari kehadiran benda itu setiap hari. Benda yang dibawa anak bisa berupa mainan, boneka, atau baju khusus yang mau dipegang setiap hari. Tapi anak ini merasa nyaman dengan bendera.

Orang dewasa yang menjadi orang tua tidak mendapat pelatihan untuk menjadi orang tua. Yang dapat anak disabilitas butuh pelatihan tambahan di atas yang biasa, tapi tidak dapat dua-duanya. Hasilnya seperti ini. Orang tua tidak paham apa-apa tentang anaknya sendiri atau tentang cara mendidiknya. Tidak perlu ditangkap polisi. Cukup diberikan nasehat di rumah, dan diminta video itu dihapus. Lebih baik lagi kalau pejabat setempat mengatur kursus pendidikan dan bantuan sosial untuk ibu itu. Tapi malah ditangkap polisi dan diancam dengan hukuman. Banyak orang Indonesia terkesan kebakaran jenggot kalau "simbol negara" dihina. Tapi mereka santai2 saja kalau anak yatim dan anak disabilitas lapar, miskin, dan putus sekolah karena tidak dapat bantuan. Akan lebih bermanfaat kalau orang yang mengaku "nasionalis" lebih peduli pada 80 juta anak bangsa daripada peduli pada simbol saja.
-Gene Netto

Video Viral Ibu-ibu Gunting Bendera Merah Putih dengan Gembira, Polisi Tangkap Empat Orang
Kompas.com - 17/09/2020, KOMPAS.com - Sebuah video viral aplikasi TikTok menunjukkan ibu-ibu di Sumedang sedang menggunting bendera Merah Putih. Dikutip dari Tribun Jabar, peristiwa itu diduga terkait dengan kondisi anak dari DHY yang berkebutuhan khusus. Anak berusia lima tahun itu disebut tidak bisa lepas dengan bendera Merah Putih. Kemudian bendera tersebut dipotong bersama-sama di depan anak itu agar bisa melupakan kebiasaannya.
https://regional.kompas.com

11 September, 2020

English Lessons Online, Editing, Coaching, Workshop, With Native Speaker

Kalau ada yang mau belajar Bahasa Inggris dengan seorang native speaker lewat zoom, ada teman saya Ibu Amber yang sudah buka kelas baru. Boleh belajar perorangan atau berkelompok. Juga ada berbagai pelayanan bahasa dan pelatihan yang lain. Kalau ada yang tertarik, silahkan hubunginya langsung. Semoga bermanfaat.
-Gene Netto

Pelayanan yang lain:
•    VIP Coaching
•    TOT and Program Development
•    Group Sessions
•    Workshops and Seminars
•    Editing and proofreading
•    Translation
•    Copywriting and ghost writing
•    Public speaking training
•    Management training

Hubungi:
HP: 0812-8000-1728
Email: amber.raymar@gmail.com
Harga (nego): 500 ribu/jam
Jadwal: Senin-Jumat
Waktu: Sesuai perjanjian

[MOHON DISEBARKAN. TERIMA KASIH]


10 September, 2020

Takut Anak Kena Corona, Malah Mati Dalam Tawuran. Merdeka?

Ada suatu bahaya yang hanya dialami anak remaja di Indonesia! Bukan bahaya dari virus corona, tapi bahaya yang "normal" yaitu tawuran pelajar. Setiap minggu, ada anak Indonesia yang mati. Lebih banyak lagi yang terluka dan menjadi cacat karena tangannya putus dll. Kenapa terjadi terus? Karena para pemimpin negara tidak pedulikan kualitas dari anak Indonesia dan tidak memikirkan masa depan mereka. Tawuran dianggap masalah "kriminalitas" biasa, dan hanya ditangani sesudah ada korban. Pelaku dicari, ditangkap (kalau bisa), dan dipenjarakan. Tidak dianggap masalah pendidikan dan budaya, dan tidak ada yang bertanya kita gagal di mana sehingga banyak anak mau bunuh tetangganya sendiri.

Berapa banyak anak terlibat dalam tawuran bertahun-tahun, tapi tidak pernah ditangkap? Lalu mereka menjadi orang dewasa, suami, pekerja, dan anggota masyarakat. Apa mereka menjadi "bom waktu" yang kemudian melakukan kekerasan terhadap isteri dan anak? Siapa yang mau bertanggung jawab? Pemerintah dan pemda sibuk bahas bahaya dari virus corona bagi anak. Tapi bahaya dari tawuran yang sudah berlangsung puluhan tahun tidak menjadi sorotan. Kasihan anak Indonesia yang tidak pernah menjadi prioritas. Apa artinya kemerdekaan bagi ratusan ribu anak, yang malah sibuk membunuh anak lain dengan alasan, "Sekolahnya berbeda"? Terbukti banyak upacara di sekolah tidak berikan mereka rasa nasionalisme. Jadi siapa yang mau coba mengubah sistem yang berlaku agar menghasilkan anak Indonesia yang lebih baik?
-Gene Netto

Tawuran Tewaskan Pelajar di Jaksel Diawali Saling Tantang di Medsos
Farih Maulana Sidik – detikNews, Rabu, 09 Sep 2020 Jakarta - Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap 5 pelaku tawuran yang menewaskan seorang pelajar MRR (17) di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Polisi mengungkap tawuran itu diawali aksi saling tantang di media sosial.
https://news.detik.com

02 September, 2020

Anak Indonesia Harus Siap Dicabuli: Mau Pilih Pelaku Remaja Atau Kakek?

Selama ini, saya sering berikan artikel berita pencabulan terhadap anak, dan suruh orang tua waspada. Kebanyakan pelaku (selain bapak kandung dan bapak tiri) adalah pemuda dan remaja. Anak laki-laki usia 10-25 tahun melakukan mayoritas dari tindakan pemerkosaan dan sodomi di sini. Tapi belakangan ini, terkesan ada kelompok baru yang muncul: Para kakek. Dengan usia rata-rata 60-75 tahun, mereka cabuli anak tetangga, yang berusia 6-14 tahun, dan kadang juga cucu sendiri. Semuanya mengaku "khilaf" dan "kesepian". Sebagian juga terpengaruh film porno di HP. Jadi mungkin orang tua juga perlu takut ketika melihat pria tua yang selalu ajak anak tetangga main ke rumah, gendong mereka, dan berikan mereka uang. Apalagi anak kecil dididik terus untuk selalu taat pada orang yang tua, dan tidak sopan kalau menolak atau melawan perintahnya. Di bawah ini ada beberapa artikel berita sebagai contoh, dari 3 minggu terakhir saja. Semoga orang tua akan waspada terus, dan pantau anak sendiri dan juga semua anak tetangga ketika bermain di depan rumah.
-Gene Netto

Bocah 6 Tahun di Palangka Raya Dicabuli oleh Kakek Berusia 66 Tahun
Palangka Raya, Kalimantan Tengah
https://kumparan.com

Kakek Berprofesi Dukun di Probolinggo Tega Cabuli Bocah 12 Tahun Tetangganya
Probolinggo, Jawa Timur
https://faktualnews.co

Seorang Kakek Cabuli 4 Anak Tetangga, Begini Modusnya
Tangerang
https://megapolitan.okezone.com

Seorang Kakek Cabuli Anak Disabilitas Hingga Hamil
Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat
https://www.suara.com

Kakek 70 Tahun Cabuli Remaja Sebanyak 5 Kali, Polisi: Pelaku Mengaku Kesepian
Magetan, Jawa Timur
https://regional.kompas.com

Kecanduan Video Porno, Kakek Cabuli Bocah 9 Tahun & Beri Uang Rp 20 Ribu
Lampung
https://www.tribunnews.com

Kakek 70 Tahun di Jombang Dilaporkan Cabuli Bocah SD
Jombang, Jawa Timur
https://news.detik.com

Kakek 75 Tahun Cabuli Anak Tetangga, Terungkap Setelah Ibu Korban Curiga
Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat
https://regional.kompas.com

Sambil Nonton Televisi, Kakek di Samarinda Cabuli Cucu
Samarinda, Kalimantan Timur
https://www.merdeka.com

Bejat!, Diajak Ke Kebun Sawit, Kakek Cabuli Cucunya
Kutai Timur, Kalimantan Timur
https://wartakutim.co.id

Bejat! Kakek 74 Tahun Asal Montasik, Aceh Besar Cabuli 4 Anak di Bawah Umur, Termasuk Saudaranya
Aceh Besar
https://aceh.tribunnews.com

Bejat, Seorang Kakek di Sumenep Cabuli Gadis SMP Hingga Empat Kali
Sumenep, Madura, Jawa Timur
https://jatimtimes.com

Mengaku Khilaf, Kakek Guru Ngaji di Makassar Cabuli 3 Bocah
Kota Makassar, Sulawesi Selatan
https://sulsel.inews.id

Sudah Uzur tapi Kelakuannya Ngawur, Kakek 72 Tahun Cabuli Bocah 7 Tahun
Kebumen, Jawa Tengah
https://jateng.tribunnews.com

Kakek 70 Tahun Tega Cabuli Bocah Usia 6 Tahun, Iming-imingi Uang Rp 2 Ribu dan Mainan Otok-otok
Kecamatan Suradadi, Tegal
https://jateng.tribunnews.com

Seorang Kakek di Lebaksiu Cabuli Anak Tetangga Setelah Mengintipnya Mandi
Kecamatan Lebaksiu, Tegal
https://panturapost.com

Seorang Kakek di Kalteng Cabuli Anak di Bawah Umur
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah
https://kumparan.com

[Selesai]

01 September, 2020

Apa Anak Yang Anda Kenal Siap Membunuh?

Ada hal yang menarik dalam berita ini. Seorang anak perempuan (Dwi, 16) dihamili pacarnya (Wahid, 18). Mungkin saling suka, atau diperkosa. Pacar itu dapat solusi: Dwi harus dibunuh. Tapi bukan itu yang menarik karena anak perempuan yang dibunuh oleh remaja laki-laki adalah hal yang normal di Indonesia. Yang menarik adalah sikap dari temannya pacar itu, bernama Candra (18).

Ketika pelaku hubungi Candra, dan jelaskan ada rencana ikat tangan dan kaki perempuan yang hamil, dan tenggelamkan hidup-hidup di sungai, si Candra sebagai teman yang sejati siap menolongnya. Persahabatan antara anak laki2 di Indonesia bisa begitu kuat sehingga membunuh perempuan dan seorang bayi yang tidak berdosa tidak menjadi masalah. Berita di mana seorang (atau beberapa) anak remaja diajak melakukan kekerasan terhadap anak lain sudah sering muncul. Tapi tidak pernah terjadi seorang anak remaja lapor ke orang tua dan polisi bahwa temannya ada rencana perkosa atau membunuh seorang anak perempuan.

Semua orang yang peduli pada sistem pendidikan, kondisi sosial, pendidikan agama, dan budaya di Indonesia seharusnya peduli pada kasus2 seperti ini, yang terlalu sering terjadi. Kenapa terlalu banyak anak remaja bersedia diajak untuk perkosa, sodomi, menyiksa, dan bahkan membunuh anak yang lain? Kalau sistem pendidikan, agama, dan budaya berjalan seperti normal, seharusnya anak Indonesia punya rasa empati terhadap anak yang lain. Tapi berita membuktikan bahwa terlalu banyak anak siap melakukan tindakan kekerasan tanpa rasa bersalah. Siapa yang mau pedulikan kondisi ini, dan siapa yang mau cari solusi?
-Gene Netto

Sadis! Gadis 16 Tahun Dilempar Hidup-hidup ke Sungai, Tangan-Kaki Diikat
Jabbar Ramdhani – detikNews, Sabtu, 29 Agu 2020 Lampung - Gadis bernama Dwi Ana (16) tewas dengan cara tragis. Dia tenggelam setelah tangan dan kaki diikat, lalu dilempar ke Sungai Ledeng di Kabupaten Pesawaran, Lampung.
https://news.detik.com


26 August, 2020

Luhut: China Mampu Tekan Kemiskinan dan Satukan 1,4 Miliar Penduduknya Berkat Komunisme

Komunisme itu bagus ya Pak? Perlu dipromosikan di Indonesia? Membawa kebaikan bagi rakyatnya? Menyatukan rakyat? Menghilangkan kemiskinan? Tunggu dulu, saya mau evaluasi semua pernyataan itu.

Semua negara komunis juga negara diktator. Coba sebutkan contoh yang bukan diktator. Semua negara komunis itu berada karena kekuasaan dirampas dgn cara membunuh dan penjarakan semua anggota rakyat yang tidak setuju. Tidak ada negara satupun di dunia di mana rakyat bersatu, membentuk partai, dan lewat proses demokrasi memilih menjadi negara komunis setiap 5 tahun. Rakyat dipaksa menjadi komunis, dan diindoktrinasi sejak lahir utk dukung komunisme, dan siap masuk penjara kalau tidak mendukung.

Menghilangkan kemiskinan? Yakin? Datanya dari pemerintahan komunis yang terkenal memalsukan data, untuk menunjukkan komunisme berhasil? Menjadi raja perdagangan? Betul, karena rakyat dipaksa kerja di pabrik dgn kondisi setara budak. Minta jaminan keselamatan di kerja, jam kerja yang wajar, liburan, dll. pekerja itu akan dipecat tanpa hak protes. Serikat buruh boleh dibentuk dan bersuara atas nama pekerja? Atau dilarang? Banyak desa di Cina menjadi kosong, karena para petani menjadi pekerja pabrik dan kuli bangunan. Banyak anak dibesarkan tanpa orang tua. Yang penting uang negara masuk terus dari perdagangan. Kehidupan sosial rakyat menjadi rusak, cuek saja. Masih banyak orang lain yang belum dieksploitasi oleh pemerintah untuk menciptakan kekayaan bagi orang elite.

Sepertiga dari kekayaan Cina dimiliki oleh 1% dari ratusan miliarder Cina, termasuk orang yang paling dekat dengan Xi. Hasil komunisme? Semua warga hidup dalam keadaan setara? Berbagai laporan menyatakan Xi diduga memiliki kekayaan pribadi sebanyak 1,5 milyar dolar atau 22,3 triliun rupiah. Diduga? Iya, karena seperti semua pemerintahan komunis yang lain, data yang akurat dan valid dilarang beredar. Semuanya dirahasiakan oleh negara, jadi banyak yang bisa disembunyikan dari wartawan, media dan rakyat. Siapa yang berani menyatakan depan umum ttg korupsi yang dilakukan oleh sang pemimpin dan kroninya, yang dilindungi mutlak oleh pemerintah yang dimiliki sendiri karena sudah "dipilih" menjadi presiden seumur hidup.

Komunisme mau dipuji oleh Pak Luhut? Silahkan saja bohongi rakyat dan promosikan komunisme. Tapi rakyat yang cerdas tidak akan terima semua kebohongan itu.
-Gene Netto

Kata Luhut, China Mampu Tekan Kemiskinan dan Satukan 1,4 Miliar Penduduknya Berkat Ini
https://money.kompas.com

A third of the country's wealth is owned by 1% of households, and 25% of the poorest households own just 1% of China's wealth, according to a study from Peking University.
https://www.businessinsider.com

Xi Jinping has an estimated net worth of $1.51 billion.
https://www.spearswms.com

Skabies di Pesantren: Rasulullah SAW Yang Salah, atau Banyak Ustadz Yang Salah?

Rasulullah SAW bersabda, ''Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi, dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Assalamu’alaikum wr.wb. Kata orang Jepang, kalau anak belum memahami ilmu yang diajarkan kepadanya, dan bisa mengamalkannya untuk menjadi anggota masyarakat yang berkualitas, dia belum menjadi murid yang benar. Kata banyak ustadz, kalau anak belum kena infeksi kulit yang berdarah dan bernanah di tangan, kemaluan, pantat, perut, dan kaki, dia belum menjadi murid agama Islam yang benar. Apa Allah menyukai infeksi kulit? Anak yang belum kena infeksi membuat Allah sedih dan kecewa? Anak yang sudah kena infeksi penuh nanah membuat Allah bahagia? Begitu ajaran Islam untuk ratusan ribu santri? Dari mana asalnya "ilmu" itu?

Kalau tidak ada ayat suci Al Qur'an, atau hadits Rasulullah SAW, yang mengajarkan umat Islam untuk "muliakan" infeksi kulit yang berdarah dan bernanah sebagai "bagian dari proses pendidikan agama Islam", seharusnya kita bertanya, "Dari mana ajaran itu muncul?" Rasulullah SAW mengajarkan bahwa penderitaan satu orang Muslim seharusnya membuat Muslim lain ikut merasa sakit. Banyak ustadz dan santri mengajarkan bahwa infeksi dari skabies adalah normal, wajar, biasa, bagian dari proses menuntut ilmu, ujian dari Allah, belum kena penyakit kulit belum jadi santri, dsb.

Banyak orang minta hal ini tidak dibahas agar penderitaan anak kecil itu tidak diketahui oleh Muslim yg lain, karena yang penting adalah menjaga martabat ustadz, bukan melindungi anak Muslim dari penyakit. Kalau ajaran Rasulullah SAW bertolak belakang dengan ajaran dari banyak ustadz dan santri, kita seharusnya salahkan yang mana?

Semoga bermanfaat bagi orang Muslim yang siap menggunakan akal yg sehat untuk merenung tentang ajaran agama kita.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Gene Netto

Foto Parasit Skabies (Kudis)

Bagi orang yang belum tahu, ini foto parasit skabies (kudis, budug, korengan) yang makan kulit anak di pesantren, dan membuat luka dan nanah (setelah terinfeksi). Parasit adalah makhluk kecil seperti "serangga", seperti semut, tapi jauh lebih kecil. Parasit skabies itu gigit kulit, masuk ke dalam, membuat terowongan di bawah kulit, bertelur di situ, dan makan kulit terus. Keluar, dan pindah ke badan anak lain. Di badan satu anak, bisa ada ratusan ekor skabies di bawah kulitnya. Lubang masuk yang terbuka kena bakteri, menjadi terinfeksi, lalu menjadi penuh nanah. Mandi ribuan kali dan tinggal di kamar "bersih" tidak ada pengaruh terhadap hidup dan matinya parasit itu di bawah kulit.

Foto dua tangan berasal dari anak yatim di pesantren, yang dibiarkan dgn infeksi di kulit selama 6 bulan. Saya lakukan program pengobatan dengan teman saya Dr. Irwan dan tim medis, dan anak itu sembuh dalam 3 hari (semua anak lain juga sembuh). Di pesantren lain, ada anak yang mengaku sakit selama 5 tahun dengan luka di seluruh tubuhnya, dan paling parah di seluruh pantat dan kemaluan. Di Jakarta Selatan. Obatnya adalah salep scabimite dan antibiotik. Biayanya tidak sampai 100 ribu per anak.

Sayangnya, banyak orang protes dan anggap penyakit kulit ini normal, wajar, bagian dari kehidupan pesantren, yang bukan santri tidak akan paham, dan perlu dirahasiakan. Anehnya, tidak ada yang berkomentar begitu tentang demam berdarah atau TBC.
-Gene Netto 

 Foto Parasit Skabies (Kudis) 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto Parasit Skabies (Kudis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar Skabies Masuk ke Kulit dan Membuat Terowongan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tangan Anak Yatim Sebelum Pengobatan




 

  

 

 

 

 

 

Tangan Anak Yatim 3 Hari Sesudah Pengobatan

  

 

Obat Scabimite (Obat salep, sering perlu minum antibiotic juga. Harap cek sama dokter dulu.)



Kenapa Banyak Ustadz Tega Melihat Santri Menderita dari Penyakit Kulit?

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya dapat foto ini dari teman. Seorang anak di pesantren. Saya kaget dan bertanya itu penyakit apa? Lepra? Kanker? Ebola? Ternyata hanya skabies (atau kudis). Yang membuat saya bingung, sedih, dan kecewa adalah sikap banyak ustadz yang bisa melihat tangan anak seperti itu, penuh luka, infeksi, dan nanah, berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun, dan merasa bahwa itu "normal". Lalu diabaikan begitu saja.

Apa tidak ada rasa bersalah membiarkan anak kecil menderita dari penyakit yang bisa diobati dgn salep murah dan antibiotik? Dari pengobatan skabies yang pernah saya lakukan dgn kawan saya Dr. Irwan, cukup 80-100 ribu untuk mengobati 1 santri. Jadi kenapa banyak ustadz sanggup membiarkan anak kecil memegang Al Qur'an dgn tangan yang terinfeksi seperti itu? Di mana bentuk kasih sayang terhadap anak yang mereka ajarkan di masjid sebagai Sunnah Nabi? Di sebagian pesantren ada pepatah, "Belum kudisan, belum jadi santri." Tapi tidak ada pepatah belum kena demam berdarah atau TBC atau muntaber belum jadi santri. Kenapa hanya skabies yang "diagungkan" sebagai tanda menjadi santri?

Sayangnya, banyak ustadz terkesan tidak mau belajar, dan malah sibuk salahkan anak. Mereka tidak paham dan tidak peduli bahwa skabies itu disebabkan oleh parasit yg gigit kulit anak, dan bukan karena anak "salah mandi" dll. Bagaimana caranya mendidik para ustadz, agar mereka mau belajar ilmu medis dan memahami penyakit yang umum dialami anak, dan bisa merasakan kasih sayang terhadap anak, dan tidak mau membiarkan banyak anak menderita seperti ini setiap hari?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Gene Netto



25 August, 2020

Diobati Dari Mahluk Halus Dengan Cara Dicabuli, Kenapa Banyak Anak Setuju?

Begitu mudah bohongi banyak anak Indonesia, sehingga mereka menjadi korban pencabulan, sodomi atau pemerkosaan. Cukup menyatakan ada setan di tubuhnya, lalu menawarkan "pengobatan". Banyak anak menjadi ketakutan, dan setuju untuk langsung dicabuli. Mereka tidak diskusi dulu dengan orang tua, tidak minta pendapat dari ustadz, tapi setuju saja. Lalu dicabuli, disodomi, atau diperkosa, dalam rangka "diobati".

Begitu dangkal dan tidak logis cara berpikirnya para pemuda itu. Siap percaya pada siapa saja, dan tidak mencari pendapat dari pihak yang lain dulu. Anak yang dekat dengan orang tua (bersahabat) dan dekat dengan guru agama mungkin lebih sulit dibohongi, karena mereka akan cari pendapat dari orang yang mereka percayai. Sayangnya, ada banyak anak yang tidak akrab dengan orang tua sendiri, dan juga tidak dekat dengan guru agama.

Semua orang tua harus berusaha melindungi anaknya dengan ceritakan kasus seperti ini, dan jelaskan kepada anaknya untuk tidak percaya pada orang yang tidak dikenal. Dan kalau ada seseorang yang berusaha meyakinkan anak itu bahwa mereka butuh "pengobatan", terapi, atau perlindungan dari ilmu ghaib, anak wajib tinggalkan orang itu dan lapor kepada orang tua. Kalau orang tua tidak aktif mendidik anaknya tentang bahaya yang bisa datang dari orang lain, anak bisa menjadi korban kapan saja.
-Gene Netto

Polisi Tangerang Ungkap Kasus Sodomi, Korban Sudah 4 Orang
Mohamad Romli | Senin, 24 Agustus 2020 | TANGERANGNEWS.com - Jajaran Polresta Tangerang Polda Banten meringkus seorang tersangka pencabulan terhadap sesama jenis (sodomi) dengan korban anak di bawah umur. Tersangka Suprianto, 29, dibekuk usai dilaporkan korbannya seorang remaja laki-laki yang berusia 17 tahun. "Tersangka mengaku sudah melakukan aksinya kepada sesama jenis kepada 4 orang dengan usia rata-rata 17 tahun," tutur Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.

Tersangka menipu korban dengan mengatakan bahwa di tubuh korban bersemayam sosok gaib yaitu kuntilanak. Untuk meyakinkan korban, tersangka mengambil foto korban, dan diedit dengan aplikasi manipulasi gambar, menambahkan gambar kuntilanak. "Foto yang sudah diedit itu ditunjukkan kepada korban. Sehingga korban makin ketakutan," terang Ade.
https://tangerangnews.com


19 August, 2020

75 Tahun Indonesia Merdeka, Mahfud Sebut Orang Miskin Semakin Sedikit

Mau jujur? Kalau mau jujur, judul ini perlu diralat. Yang lebih tepat adalah:
"75 Tahun Indonesia Merdeka, Orang Miskin Terlihat Semakin Sedikit Karena Pemerintah Mengubah Kriteria Kemiskinan Untuk Merekayasa Data Agar Menunjukkan Keberhasilan!"

Kenapa judul itu yang benar? Karena sejak tahun 1990, pemerintah mengubah kriteria kemiskinan yang digunakan oleh BPS. Di seluruh dunia, ada standar Bank Dunia $2 per hari. Yang hidup di bawah batas itu disebut miskin. Di Indonesia tidak. Dibuat banyak kriteria yang lain. Punya rumah? Lantai harus dibuat dari tanah, tembok dari bumbu, dan tidak ada listrik. Kalau punya lebih dari itu, bukan miskin dong. Dunia pakai standar $2 per hari tapi BPS menghitung "kalori yang dimakan". Jadi kl sudah makan 2.100 kilo kalori per kapita per hari dianggap tidak miskin. Tidak penting dapat dari indomie dan gorengan atau sapi dan ikan. (Dan kalau sudah makan segitu, uang kontrakan dan SPP sekolah jatuh dari langit?)

Dengan perkiraan Bank Dunia $2 per hari, jumlah penduduk yang miskin di Indonesia mencapai 49% atau lebih dari 100 juta orang. Tapi itu kalau mau jujur. Kalau tidak perlu kejujuran, cukup rakyat dengarkan orang yang pakai jas mahal, yang turun dari mobil mewah, dan masuk hotel bintang lima, untuk naik panggung, dan menyatakan pemerintah telah berhasil kurangi tingkat kemiskinan. Anak yatim dan dhuafa di kampung tahu sendiri yang mana yang benar. Tapi tidak ada yang minta pendapat mereka. Atau kasih uang kepadanya. Tapi tidak perlu dikasih uang, karena mereka sudah dinyatakan "tidak miskin"…
-Gene Netto

75 Tahun Indonesia Merdeka, Mahfud Sebut Orang Miskin Semakin Sedikit
Kompas.com - 17/08/2020 - "Sekarang tinggal 12 persen pada akhir pemerintahan Pak SBY. Pada awal pemerintahan Pak Jokowi yang kedua sudah 9,1 persen," kata Mahfud, Senin (17/8/2020).
https://nasional.kompas.com

Menggugat Angka Kemiskinan versi Pemerintah
Parameter yang digunakan BPS terkesan tidak valid dan mengada-ada. Dengan kriteria kemiskinan di mana pendapatan per harinya paling banyak hanya AS$2, Bank Dunia menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 49,5 persen. Hampir separuh dari seluruh rakyat Indonesia.
https://www.hukumonline.com

Ubah Kriteria & Garis Kemiskinan Versi BPS!
http://www.prp-indonesia.org

DPR Minta Indikator Kemiskinan Diubah
https://nasional.tempo.co

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...