Di satu sisi, berita ini "baik" karena beda dengan semua berita dulu tentang guru-guru yang memukul dan menghukum siswa yang rambutnya kepanjangan. Tapi di sisi lain, berita ini buruk, karena walaupun menunjukkan ada guru yang berubah, perubahan itu tetap tidak hilangkan masalah intinya: Kenapa rambut siswa menjadi perhatian guru?! Siapa yang bilang "rambut yang rapi" merupakan suatu tujuan pendidikan yang utama?
Rambut adalah bagian dari identitas pribadi yang penting bagi kebanyakan orang. Itu sebabnya penjajah Jepang punya program gunduli tahanan perempuan agar ada efek psikologis terhadap mereka, untuk membuat mereka takut melawan diktator yang berkuasa. (Dan kebiasaan jahat itu masih dilestarikan di banyak pesantren sampai sekarang.) Einstein terkenal karena rambutnya panjang dan berantakan. Tidak ada efek apapun terhadap kecerdasannya.
Usaha membuat semua anak "seragam" dan "setara robot" yang diam dan taat terhadap guru dan penguasa di atasnya adalah proses pendidikan yang keliru. Anak perlu dididik untuk berpikir sendiri, mengurus diri sendiri, dan bertanggung jawab terhadap semua perbuatannya. Tapi terus-terusan, banyak guru gagal fokus pada tujuan pendidikan itu, dan sibuk membuat anak "seragam" sampai ukuran dan kerapian rambut menjadi perhatian. Padahal orang tua tidak pernah minta rambut anaknya diatur oleh guru. Jadi kenapa banyak guru sibuk fokus pada hal yang tidak penting? Lebih baik semua guru mendidik anak laki-laki untuk "mengatur kemaluannya" agar tidak menjadi pemerkosa, daripada mendidiknya untuk mengatur kerapian rambut.
-Gene Netto
Guru di Tangerang Hobi Rapikan Rambut Murid sampai Bawa Alat Cukur Sendiri
Sabtu, 25 September 2021 - Cerita seorang guru yang hobi merapikan rambut muridnya yang berantakan, viral di media sosial. Bahkan, guru tersebut telah mempersiapkan alat untuk merapikan rambutnya sendiri.
Terlihat adanya sisir dan hair spray yang ia gunakan untuk merapikan rambut sang murid.
https://kaltim.tribunnews.com
Search This Blog
Labels
13 October, 2021
Guru di Tangerang Hobi Rapikan Rambut Murid sampai Bawa Alat Cukur Sendiri
Anak Indonesia Menjadi Yatim Piatu Karena Covid-19, Kenapa Pemerintah Mau Peduli?
Pertanyaan serius: Kenapa harus ada yang peduli pada anak yatim yang orang tuanya menjadi korban Covid? Selama puluhan, tidak ada kepedulian terhadap ratusan ribu, atau jutaan (?) anak yatim di Indonesia. Saya tidak bisa sebutkan jumlah tepatnya karena tidak punya data. Dulu saya pernah hubungi beberapa kementerian, beberapa politikus, anggota DPR, dan mantan pejabat yang saya kenal. SEMUANYA mengaku tidak ada yang punya data tentang jumlah anak yatim di seluruh Indonesia. Artinya, selama ini, anak yatim tidak pernah merupakan prioritas pemerintah. Dibiarkan cari nafkah hidup sendiri, tanpa kepedulian dari para pemimpin negara.
Syukur kalau mereka dapat bantuan saudara. Syukur kalau masuk pesantren atau panti asuhan. Syukur kalau ada lembaga seperti Muhammadiyah, NU, universitas, atau masjid besar yang salurkan bantuan secara rutin. Dan kalau tidak? Buat apa mereka dipikirkan? Kalau mereka hidup dalam kemiskinan, kesulitan, putus sekolah, menjadi kuli atau tukang, diperalat orang dewasa, dipaksa kerja tanpa gaji yang benar, diancam, disiksa, dianiaya, diperkosa, disodomi, atau dibunuh, buat apa pemerintah perlu peduli?
Mereka hanya anak yatim, bukan anaknya orang elite!!
Sekarang, secara tiba-tiba, sudah muncul suatu "kepedulian" di berbagai daerah. Tapi hanya dari pejabat lokal atau pemda, dan belum terlihat kepedulian nasional. Walaupun Wakil Presiden seorang mantan Ketua MUI, walaupun ada 200 juta Muslim di negara ini, walaupun banyak Muslim kaya menjadi pejabat, tetap tidak terlihat kepedulian yang benar terhadap nasibnya anak yatim. Apalagi anak dhuafa. Jadi kalau para pemimpin Indonesia bisa hidup selama puluhan tahun, dan memperkaya diri, dan mengejar kekuasaan bagi mereka dan saudaranya, tanpa pernah peduli pada jutaan (?) anak yatim di seluruh negara, kenapa mau peduli sekarang, hanya karena ada Pandemi Corona?
Sejak dulu ada ratusan ribu, atau jutaan (?) anak yatim di Indonesia, yang hidup tanpa bantuan jelas dari pemerintah. Sudah merdeka 70 tahun, tapi masih belum dipedulikan. Tapi setelah beberapa anak jadi yatim disebabkan Pandemi Corona, simsalabim, pemerintah berubah dan siap kasih bantuan. Dan bagi anak yang menjadi yatim tahun 2019 sebelum pandemi? Ternyata, mereka tidak usah dibahas…!
-Gene Netto
Anak-Anak Yatim Piatu Korban Covid-19, Siapa Peduli?
https://news.detik.com
Pemerintah Siapkan Bantuan Sosial Untuk Yatim Piatu Akibat COVID-19
https://www.voaindonesia.com
Kemensos Siapkan Bansos Yatim Piatu Covid Rp300 Ribu Sebulan
https://www.cnnindonesia.com
4 Ribu Anak DKI Yatim Piatu Akibat COVID-19, Pemprov Siapkan Bantuan
https://news.detik.com
Gereja Katolik Penuh Kasus Pencabulan Anak Dalam Sejarahnya, Umat Islam Bagaimana?
Laporan baru membuka data tentang ribuan pastor yang menjadi pedofil di Perancis. Tetapi hal yang sama masih terjadi di tengah umat Islam. Ustadz dan guru ngaji yang cabuli anak belum tentu dilaporkan ke polisi. Banyak yang dilindungi, dan kasus pencabulan diselesaikan secara kekeluargaan. Artinya, ustadz itu dipersilahkan pergi ke tempat lain dan cabuli anak di sana! Yang penting jangan cabuli anak saya! Kalau cabuli anak Muslim lain, EGP!
Banyak pesantren bertindak cepat untuk larang semua murid dan ustadz membahas kasus pencabulan ketika terjadi. Nama baik pesantren lebih utama bagi mereka daripada perlindungan anak. Bahkan korban disuruh ikut tutupi pencabulan itu karena dikatakan "aibnya" sang ustadz. Dan korban disuruh maafkan saja, tanpa berhak mendapat keadilan. Banyak pengurus pesantren gagal paham (atau tidak mau tahu) bedanya antara "aib" atau perbuatan buruk yang dilakukan sendiri tanpa efek ke orang lain, dan "pelanggaran hukum" yang timbulkan korban. Kalau ada korban, berarti ada orang Muslim yang berhak dapat keadilan, jadi bukan "aib" lagi tapi pelanggaran hukum.
Tapi banyak pesantren tidak mau tahu. Nama baik pesantren lebih utama. Usaha menutupi suatu kejahatan terhadap anak kecil demi menjaga nama baik lembaga itu sudah dicoba oleh Gereja Katolik selama puluhan (atau ratusan?) tahun, dan setiap pastor yang cabuli anak dilindungi, tanpa investigasi. Hasilnya, ratusan ribu anak, bahkan jutaan anak dicabuli dan dapat kehidupan penuh trauma. Dan sebagian dari korban menjadi pelaku ketika dewasa.
Sayangnya, banyak orang Muslim tidak mau belajar dari sejarah, dan tidak takut ulangi kesalahan yang sama. Mereka sibuk mengagungkan diri sendiri sebagai umat terbaik dan agama paling benar, sehingga kasus pencabulan membuat mereka malu, dan lebih enak buang muka dan pura-pura tidak tahu daripada dihadapi. Anak Muslim yang menjadi korban diabaikan saja. Yang penting bukan anak saya!!
-Gene Netto
3.200 Imam Gereja Katolik Prancis Paedofil, Lecehkan Anak
CNN Indonesia | Senin, 04/10/2021 Komisi investigasi independen melaporkan setidaknya sekitar 3.200 pastor dan pejabat Gereja Katolik Prancis lainnya paedofil dan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak sejak 1950. Salah satu pegawai negeri sipil senior Prancis, Jean-Marc Sauve, menyatakan hasil penelitian komisi independen menemukan antara 2.900 dan 3.200 pendeta atau anggota gereja lain merupakan paedofil. Ia juga mengatakan, jumlah itu masih perkiraan minimum. Menurut Sauve, laporan tersebut berusaha menghitung jumlah pelaku dan korbannya.
https://www.cnnindonesia.com
Tersangka Kasus Sodomi dan Cabuli 26 Santri di Sumsel Bertambah Jadi 2 Orang
Beberapa minggu yang lalu, ada berita tentang seorang ustadz yang cabuli dan sodomi 26 anak di pesantren di Sumatera. Tapi ternyata pelakunya DUA ustadz bukan satu saja. Baru ketahuan sekarang karena waktu awal kasus itu, ada seorang anak yang masih ketakutan mengaku. Dia disodomi dan diancam. Polisi sudah ketemu ENAM anak lain yang menjadi saksi (tapi juga diam selama ini.) Jadi walaupun polisi sudah datang dan investigasi, dan semua anak sudah diminta lapor, korban yang itu tetap diam saja. Akhirnya setelah polisi kerja sama dengan semua orang tua, dan mereka dididik caranya membujuk semua anak, akhirnya satu anak itu bercerita bahwa dia juga disodomi, tapi pelakunya berbeda (dan di saat itu masih kerja di pesantren!)
Ini membuktikan pentingnya melibatkan polisi, polwan, psikolog, dan pekerja sosial dalam kasus pencabulan, karena membutuhkan ILMU untuk bertanya kepada anak dan dapat jawaban yang jujur. Kalau seorang ustadz ketahuan cabuli anak, lalu dia mengakui pernah cabuli dua anak saja, dan hanya meraba-raba saja, lalu perbuatan itu dirahasiakan, dan dia dipersilahkan keluar alias pindah ke pesantren yang lain (dan cabuli anak di sana), maka risikonya TINGGI sekali. Soalnya, walaupun dia mengaku cabuli dua anak, belum tentu belasan korban yang lain akan berani mengaku. Apalagi yang bertanya adalah ustadz-ustadz yang lain.
Perlu bantuan dari pihak luar, yang punya keahlian untuk bertanya kepada anak. Dan tidak boleh dirahasiakan atau diselesaikan secara kekeluargaan. Kalau itu yang dilakukan, mungkin ada belasan korban yang tidak pernah akan ketahuan, jadi tidak dapat bantuan, dan di masa depan mereka yang bisa menjadi pelaku.
-Gene Netto
Tersangka Kasus Sodomi dan Cabuli 26 Santri di Sumsel Bertambah Jadi 2 Orang
M Syahbana – detikNews, Kamis, 30 Sep 2021 Palembang - Polisi menangkap pria berinisial IA (20) yang diduga menjadi pelaku sodomi santri di salah satu pesantren di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. IA merupakan pengasuh sekaligus pengajar di pesantren tersebut.
https://news.detik.com
16 September, 2021
Penjajah Jepang Botaki Tahanan, Kenapa Dilestarikan Di Sekolah Indonesia?
Assalamu'alaikum wr.wb. Penulis buku, Isabel Wolff, menceritakan tahanan sipil Belanda dan Inggris yang ditahan oleh Jepang di beberapa tempat di Indonesia. Kata Wolff, penjajah Jepang brutal terhadap 130 ribu tahanan sipil, kebanyakan perempuan dan anak kecil, yang ditahan di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Banyak orang ditahan di "penjara terbuka" (wilayah kota yang luas, yang dikasih tembok dan menjadi penjara sementara) di Jakarta dan Bandung.
Kalau menatap prajurit Jepang, atau kurang cepat tundukkan kepala, perempuan dan anak akan dihajar. Kesalahan sekecil apapun akan kena pukulan dan hukuman secara langsung. Tahanan harus selalu takut dan patuh pada prajurit Jepang. Dua kali setiap hari ada absen. Tahanan harus berdiri berjam-jam di lapangan, tanpa boleh bergerak, bicara atau duduk.
Kalau tidak sempurna saat tundukkan kepala ke arah Jepang saat upacara, akan dihajar dengan keras. Badan harus berdiri tegak, dan ruku dengan sempurna. Bahkan posisi jari tangan diperhatikan. Harus selalu sempurna saat tunduk dan tidak boleh berbuat salah walaupun sedikit. Selain dihajar, hukuman paling umum adalah membotaki tahanan agar ada "efek jera". Dan hal itu begitu umum sampai banyak perempuan pakai selendang di atas kepalanya karena berdarah setelah rambut dicukur secara kasar.
Apa sistem pendidikan ini ada kemiripan dengan sebagian sekolah dan pesantren Indonesia? Tahanan/Santri/Siswa harus selalu takut dan patuh? Kesalahan sekecil apapun akan kena hukuman? Dan di sebagian pesantren, kalau berbuat salah, rambut akan dipotong dengan kasar, agar ada efek jera. Dan di sekolah dilakukan karena rambut anak "harus rapi" (tidak rapi = salah dan harus dihukum). Saya pernah lihat 2 anak yang dijemur di lapangan pesantren. Rambutnya telah dicukur dan kepala masih berdarah. Katanya itu "hukuman standar" bagi anak yang "nakal". Apa bedanya dengan perilaku Penjajah Jepang?
Pertanyaan saya: Kenapa keburukan penjajah Jepang dilestarikan di banyak pesantren dan sekolah di Indonesia? Atau apakah para ustadz dan guru tidak tahu dari mana mereka mendapatkan kebiasaan itu, dan hanya teruskan tanpa berpikir, dan tanpa ilmu? Semoga bermanfaat bagi guru, ustadz, dan orang tua yang mau merenung.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene Netto
The Forgotten Women Of The 'War In The East'
http://www.bbc.com/news/magazine-29665232
03 September, 2021
Momen Rombongan Jokowi Bagi-bagi Sembako di Cirebon, Warga Berebut!
Video ini menyedihkan sekali. Di seluruh negara, anak yatim dan dhuafa lapar dan hidup dalam kesulitan. Janda, jompo dan orang disabilitas perlu bantuan. Tapi CARA pemimpin negara bagikan bantuan malah seperti ini: Pria dewasa yang sanggup dorong, dobrak, jatuhkan, dan injak saudaranya bisa dapat 1 karung beras yang kecil. Yang lemah hendaknya minggir. Bantuan presiden hanya tersedia bagi orang yang kuat dorong dan banting orang lemah.
Menyedihkan sekali bahwa seorang pemimpin Muslim bisa berikan contoh seperti ini. Di masa apa saja akan terlihat buruk, tapi lebih buruk lagi di tengah pandemi yang hancurkan ekonomi orang lemah. Semoga Indonesia bisa dapat pemimpin yang baik yang memperhatikan dan utamakan orang yang paling lemah duluan, dan tidak lagi ciptakan pertandingan gaya gladiator di pinggir jalan bagi warga yang butuh beras. Semoga besok presiden tidak nonton film Hunger Games! Takutnya bisa menjadi kenyataan.
-Gene Netto
Momen Rombongan Jokowi Bagi-bagi Sembako di Cirebon, Warga Berebut!
Warga Kota Cirebon, Jawa Barat, menyambut iring-iringan rombongan kendaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sekitaran Bandara Cakrabhuwana. Seusai Jokowi melintas, warga langsung menyerbu mobil bantuan presiden (banpres) yang mengangkut sembako.
https://20.detik.com
06 August, 2021
Bersyukur Kalau Lahir Sebagai WNI
Bersyukur kalau lahir sebagai WNI dan dapat kemudahan untuk tinggal di negara ini yang penuh dengan rahmat Allah ini. Yang membuat Indonesia "miskin" BUKAN karena Allah halangi rezeki yang luas di sini, tapi karena terlalu banyak orang yang mengaku Muslim cuek saja terhadap saudaranya, dan gunakan setiap kesempatan utk mencuri uang rakyat. Tapi banyak orang miskin hampir pingsan karena begitu terpesona kalau ketika bertemu orang elite yang "kaya", lalu minta selfie. Mereka tidak berani minta tunjangan bulanan bagi anak yatim dan dhuafa, sekolah gratis, pengobatan gratis, dan kota2 yang tertib, indah, dan makmur seperti di Singapura. Berani minta selfie saja, lalu bersyukur bisa dekat dengan "orang kaya" untuk beberapa detik, tanpa peduli kekayaannya berasal dari mana…
Bukan Allah yang merugikan umat Islam di sini, tapi umat Islam sendiri yang belum bersatu untuk bangun negara yang kuat dan sejahtera. Bukan Allah yang memaksa anak kampung hidup dalam kemiskinan terus, tapi orang kampung sendiri yang tidak mencari ilmu seluas mungkin dan bersatu untuk bangun usaha yang berkualitas di setiap kampung. Habiskan Rp 1.530 triliun per tahun untuk rokok selalu SIAP. Tapi habiskan Rp 1.530 triliun per tahun untuk beli buku dan cerdaskan anaknya tidak mau. Jangan salahkan Allah.
11. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’d 13:11)
Orang bule di sini berjuang terus untuk dapat vaksin karena berharap sehat. Sedangkan banyak Muslim malas pakai masker, tidak mau jaga jarak, lebih malas lagi mencari vaksin, dan anggap kesehatan bagian dari takdir, jadi "terserah Allah saja deh" dan tidak perlu berpikir atau berusaha. Sikap "malas berusaha" ini merupakan penyakit batin bagi banyak Muslim. Jadi umat Islam yang harus semangat untuk BERUBAH.
Pandemi Corona membuktikan bahwa banyak Muslim yang miskin tidak bisa bertahan hidup tanpa bantuan saudaranya yang mampu. Minimal kita beli barang yang mereka jual. Lebih baik kalau kita juga peduli pada pendidikan bagi anak mereka, karena anak itu adalah saudara kita juga! Kalau ada yang katakan, "Indonesia tidak bisa setara Singapura!" tanya saja kepadanya: "Allah Maha Kuasa, atau Maha Terbatas?" Kita bisa bangun negara yang melebihi semua negara yang lain di dunia. KALAU kita semangat untuk bangun, bersatu, dan berubah. Allah selalu menunggu. Kapan kita akan sadar dan semangat untuk mencari rahmat-Nya sebanyak mungkin?
-Gene Netto
How I Got Vaccinated Against COVID-19 in Indonesia
https://indonesiaexpat.id
02 August, 2021
Sering Ada Kasus Pencabulan Di Pesantren, Perlu Takut Memondokkan Anak?
[Pertanyaan]: Assalamualaikum. Pak Gene, Membaca berita tentang santri yang dicabuli gurunya, membuat orang tua khawatir. Tapi di sisi lain memondokkan anak juga bermanfaat untuk dapat ilmu agama. Lebih baik memondokkan anak atau tidak? Apa sarannya Pak Gene dalam memilih pesantren?
[Gene]: Wa alaikum salam wr.wb. Memang ada masalah dengan sebagian pesantren. Masalah intinya adalah "pendidikan dan pengawasan". Tidak ada pelatihan bagi anak dan ustadz untuk waspada terhadap bahaya pencabulan. Jadi ketika ada kasus, anak tidak tahu mesti lapor ke mana, dan banyak ustadz (yang baik) tidak akan perhatikan satu anak yang tiba-tiba menjadi murung atau malas belajar. Malah anak itu bisa dimarahi.
Untuk dapat pendidikan agama yang bagus, pesantren merupakan solusi yang baik. Tolong ingat: Mayoritas dari anak yang dicabuli malah menjadi korban di rumah sendiri, atau dekat rumah, dengan orang yang dikenal: Bapak kandung, bapak tiri, paman tiri, kakek, bapaknya teman, tetangga, penjaga warung, guru sekolah, guru ngaji, teman sekolah, teman Facebook, dsb. Jadi hanya sebagian kecil dari kasus pencabulan terjadi di pesantren. Berarti orang tua tidak perlu ketakutan, tapi perlu waspada dan harus mendidik anak sendiri.
Pertama, sebelum kirim anak ke pondok, mendidiknya dulu di rumah. (Dibutuhkan pelatihan di semua pesantren, tapi jarang ada.) Jelaskan tentang pencabulan, sodomi dan pemerkosaan. Pakai nama2 alat kelamin yang benar (penis, vagina, anus) dan jelaskan bahwa "ada orang jahat" yang suka menyentuh alat kelamin anak, atau melakukan seks dengan anak. Dari usia 9-10 tahun ke atas, sudah boleh dijelaskan tentang hubungan seks secara sederhana. Hanya agar mereka memahami bahwa itu perbuatan untuk orang dewasa yang menikah, jadi anak tidak boleh.
Jelaskan bahwa kalau anak lain atau ustadz berusaha memegang kemaluan atau anus mereka, maka mereka harus melawan (pukul, tendang, cakar), teriak keras ("nggak mau"), melarikan diri, dan segera lapor pada orang dewasa. Tidak boleh takut pada ancaman apapun, karena biasanya itu ancaman kosong. Juga jelaskan bedanya antara orang jahat yang memegang kemaluan mereka dan membuat mereka takut, dan candaan teman kamar yang misalnya tampar pantat sejenak. Anak bisa memahami bedanya antara orang yang "bercanda" dan "berbuat jahat" (yang membuat mereka takut).
Kedua, anda harus mencari info sebanyak mungkin tentang latar belakang pesantren, kualifikasi guru, proses seleksi guru, dll. Jangan takut minta melihat CV dari semua guru. Tanya langsung tentang program pesantren untuk melindungi anak dari pencabulan. Makin banyak orang tua yang bertanya, makin banyak pengurus pesantren yang akan menyadari kebutuhannya pelatihan anti-pencabulan itu. Kalau ada "guru" yang tidak jelas asal usulnya atau pengalaman kerjanya, maka anda berhak bertanya lebih dalam dan protes.
Misalnya, anda harus bedakan antara seorang guru yang lulus kuliah, dan pernah menjadi ustadz di dua pesantren, dan orang lain yang hanya mondok sementara di usia remaja, tidak kuliah, dan tidak jelas riwayat kerjanya. Kalau tidak jelas guru itu dapat ilmu dan pengalaman dari mana, lebih baik cari pesantren lain yang proses seleksi gurunya lebih jelas. Insya Allah antara kedua hal itu (mendidik anak, dan periksa latar belakang pesantren dan para guru) sudah cukup. Berusaha sebaik mungkin untuk pilih tempat yang jelas, dan minta mereka ciptakan pelatihan bagi santri agar waspada terhadap bahaya pencabulan. Minimal harus ada poster di tembok: "Kalau anak alami perbuatan tidak menyenangkan, bisa dilaporkan kepada A, B, atau C kapan saja."
Semoga Allah SWT membantu anda dapat pondok yang cocok dan aman. Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
01 August, 2021
Bapak Membuat Robot Yang Membantu Anaknya Yang Lumpuh Jalan Kaki
Seorang anak di Perancis lahir dalam kondisi lumpuh dan harus pakai kursi roda. Bapaknya seorang insinyur robotika. Anak itu bertanya kepada bapaknya, "Kenapa tidak membuat robot yang bisa bantu saya jalan kaki?!" Bapaknya merenung, lalu mendirikan PT baru dan mulai membuat desain robot khusus untuk orang lumpuh, yang bantu mereka jalan kaki. Di saat ini, masih dalam tahap perkembangan, jadi bentuknya masih besar dan mahal. Tapi prinsipnya sudah terbukti berhasil, dan beberapa rumah sakit sudah beli.
Kasih sayang dari seorang bapak terhadap anaknya bisa luar biasa. Tetapi banyak orang tua malah sibuk menjadi pemarah dan sering menegur anaknya. Mereka lupa bahwa anak adalah rahmat dan amanah dari Allah, sehingga mereka lupa untuk banyak bersyukur. Setiap hari ada kewajiban menyayangi anak, mendidik dan membinanya, dan juga perlu bersyukur kepada Allah SWT kalau anaknya SEHAT, cerdas, mulia dan beriman kepada Allah. Jangan hanya menegur dan marahi terus, hanya karena PR-nya belum dikerjakan! Bersyukur kalau punya anak yang mampu bersekolah dan bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi umat manusia. Tidak ada anak yang terancam masuk neraka karena PR-nya belum selesai, atau kamarnya belum dirapikan. Utamakan kasih sayang, dan insya Allah anak anda akan menjadi baik sendiri. Hanya perlu bersabar saja.
-Gene Netto
Video: Dad Builds Robotic Exoskeleton To Help Son Walk
https://www.bbc.com
Latihan Pukulan Dada Berujung Empat Guru Silat Tewaskan Murid Perguruan
Mau jadi pelatih bela diri atau olahraga? Gampang. Perlu mengerti P3K? Tidak usah! Lalu, kalau anak jatuh pingsan, tidak bernafas, dan jantung berhenti? Kasih minyak kayu putih saja! Dan setelah tidak hidup kembali, boleh ditaruh di mobil dalam kondisi tidak bernafas, dan dibawa jalan-jalan keliling kota, mencari puskesmas. Setelah sampai di puskesmas, sesudah tidak bernafas selama setengah jam, simsalabim dinyatakan mati. Ya sudah. Takdir!
Tapi apa itu benar-benar takdir? Atau kebodohan yang diizinkan oleh pemerintah? Soalnya, siapa saja boleh memukul dan menendang anak kecil, dan boleh suruh anak melakukan olahraga di lapangan, TANPA perlu pahami cara menolong anak yang jatuh pingsan dan berhenti nafas. Dalam kata lain, semua pelatih bela diri dan pelatih olahraga diberikan izin penuh dari pemerintah untuk "mengawasi kematian anak" karena tidak perlu memahami cara menyelamatkan nyawa anak sebelum diizinkan menjadi pelatih. Siapa yang mau melindungi anak Indonesia?
-Gene Netto
Latihan Pukulan Dada Berujung Empat Guru Silat Tewaskan Murid Perguruan
detikNews, Kamis, 29 Jul 2021 Tulungagung - Seorang pesilat, LFR (23) warga Boyolangu, Tulungagung, tewas saat mengikuti latihan silat. Keempat tersangka adalah ER (20), FA (17), FI (23) , dan MO (16). "Dari keterangan para saksi dan tersangka, diakui bahwa korban mengalami pukulan dan tendangan oleh empat pelatihnya secara bergiliran," jelas AKP Cristian Kosasih. Pelatih korban sempat memberikan pertolongan dengan mengoleskan minyak kayu putih ke tubuh korban, namun korban tetap tidak sadarkan diri, jadi dilarikan ke puskesmas. Sampai di sana, korban dinyatakan telah tewas.
https://news.detik.com
06 July, 2021
Sebagian Dari Rakyat Takut Dapat Vaksin Corona, Apa Pemerintah Boleh Mengancam?
[Pertanyaan]: Bagaimana kalau pemerintah mengancam orang yang takut dapat vaksin corona?
[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Daripada pemerintah mengancam dengan penjara atau denda besar, jauh lebih baik motivasi rakyat saja. Dalam sejarah dunia, ada banyak kasus "pengobatan" yang dipaksa terhadap kaum yang lemah (yang menjadikan mereka kelinci percobaan). Juga ada kasus pengobatan yang timbulkan efek samping yang buruk di kemudian hari (dikira aman, ternyata tidak).
Jadi wajar dan normal kalau sebagian dari masyarakat takut pada obat baru berupa vaksin. Sifat takut itu selalu muncul terhadap semua jenis obat baru dalam sejarah. Tapi vaksin baru berbeda dengan yang lama, misalnya vaksin polio. Proses penelitian untuk vaksin polio sudah berlangsung puluhan tahun. Sudah jelas manfaatnya di jangka pendek dan panjang, dan tanpa efek samping.
Untuk vaksin baru (dan semua obat baru yang lain), ilmuwan tidak tahu secara pasti efek jangka pendek dan panjang. Jadi wajar kalau sebagian masyarakat takut. Tapi efek samping dari vaksin yang sudah ketahuan JAUH lebih kecil dampaknya daripada gejala penyakit corona!
Secara logis, orang yang takut pada vaksin corona juga mesti "takut" naik motor, bis, mobil, dan pesawat, takut berenang di sungai dan laut, dan takut pergi ke pasar (ada preman), dan juga perlu takut tidur di rumah sendiri (bisa dibunuh oleh perampok kapan saja). Jadi "semua kegiatan" bisa membuat orang takut, kalau memang mau takut.
Takut terhadap vaksin baru wajar dan sering terjadi setiap kali ada jenis obat baru. Jadi sebaiknya pemerintah berikan motivasi, bukan ancaman. Kalau misalnya ada undian ribuan rumah baru, mobil baru, motor baru, dan HP baru di setiap kota dan provinsi, mungkin stok vaksin akan habis dalam sehari, karena begitu banyak orang semangat ikuti programnya untuk dapat hadiah-hadiah tersebut. Dengan demikian, pemerintah menjadi mitra rakyat yang ajak kerja sama untuk kebaikan bersama, dan itu akan lebih mudah diterima daripada rakyat diancam.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
04 July, 2021
60 Ribu Lelaki Jadi Korban Pelecehan Seksual Gerakan Pramuka AS, Kompensasi Capai Rp12 Triliun
Citra Puspitaningrum Jumat, 02 Juli 2021 - AKURAT.CO, Gerakan Pramuka Amerika Serikat (AS) atau Boy Scouts of America (BSA) telah menyepakati kompensasi USD 850 juta (Rp12 triliun) untuk sekitar 60 ribu orang yang mengklaim mengalami pelecehan seksual. Menurut pengacara, angka ini akan menjadi dana penyelesaian pelecehan seksual terbesar dalam sejarah AS.
Dilansir dari BBC, kasus ini bermula pada 2012 ketika surat kabar Los Angeles Times menemukan sekitar 5 ribu dokumen yang menuding ketua Pramuka dan pemimpin regu yang telah dianggap sebagai 'relawan tak memenuhi syarat'. Sebagian besar insiden ini tak dilaporkan ke polisi. BSA telah meminta maaf kepada para korban dan mengajukan kebangkrutan tahun lalu. Organisasi berusia 111 tahun ini juga berjanji akan membentuk perwalian kompensasi bagi para korban pelecehan seksual.
Ken Rothweiler, salah satu dari 3 negosiator utama untuk kelompok korban, mengaku senang BSA dan dewan daerah bisa menjadi yang pertama memberi kompensasi kepada para korban. Namun, pengacara kelompok lainnya, Tim Kosnoff, mengatakan kepada kantor berita NPR kalau kesepakatan itu busuk dan bodoh.
"Saya tidak tahu bagaimana menyebutnya selain sebagai kegagalan," kecam Kosnoff.
Ia menyayangkan sejumlah lelaki yang telah dilecehkan selama bertahun-tahun hanya bisa mendapatkan pembayaran beberapa ribu dolar. Menurutnya, itu penghinaan terhadap semua pria yang berhasil mengumpulkan keberanian untuk mengajukan klaim dan berpartisipasi dalam proses ini.
https://akurat.co
Boy Scouts Of America: $850m Deal Agreed Over Sexual Abuse Claims
https://www.bbc.com
27 June, 2021
Santri yang Tewas Usai Dikeroyok Gegara Uang Rp 100 Ribu Yatim Piatu
Apa bisa baca berita ini tanpa merasa sedih hati atau menangis? Seorang anak yatim piatu usia 15 tahun masuk pesantren. Karena tidak punya uang saku (siapa yang mau peduli pada anak yatim yang miskin?) dia akhirnya mencuri 100 ribu. Setelah ketahuan dan ditanyakan, anak ini jujur dan langsung mengaku bahwa dia yang mencuri. Setengah jam kemudian, dia dihajar sampai mati oleh beberapa anak senior.
Nasib anak yatim piatu di Indonesia! Menunggu bantuan dari pemerintah dan 200 juta anggota umat Islam, tapi tidak ada yang datang. Hanya anak yatim yang "beruntung" yang bisa dapat kepedulian yang baik, dan bantuan setiap bulan, dan yakin akan dapat masa depan yang sejahtera.
Bagaimana kalau Rasulullah SAW ada di sini, dan kita jelaskan bahwa negara akan habiskan uangnya untuk bangun sekian banyak jalan tol, pelabuhan, dan bandara, dan bahkan akan bangun sebuah ibukota yang baru? Dan di tengah umat Islam, penjualan rumah mewah, mobil mewah, dan perhiasan mewah meningkat terus? Tapi anak yatim dibiarkan miskin dan lapar, dan jarang bisa merasakan kasih sayang, bahkan bisa dihajar sampai mati setelah melakukan 1 kesalahan! Kira-kira Rasulullah SAW akan berikan komentar apa tentang kita? Apa bisa bangga? Atau sangat kecewa, dan malu mengakui kita sebagai umatnya?
-Gene Netto
Santri yang Tewas Usai Dikeroyok Gegara Uang Rp 100 Ribu Yatim Piatu
Charolin Pebrianti – detikNews, Sabtu, 26 Jun 2021 - Ponorogo - Santri M (15) asal Sumatera yang tewas dikeroyok empat santri lain gegara pengakuannya mencuri uang Rp 100 ribu, seorang yatim piatu.
https://news.detik.com
Dari hasil autopsi itu diketahui ada luka memar di kepala, lengan, tangan, dan wajah korban. "Dari pemeriksaan dalam ada pendarahan di rongga kepala sampai otak." "Itu yang menyebabkan gagal napas sehingga meninggal dunia," kata Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kediri, Tutik Purwanti saat ditemui di RSUD Dr Harjono Ponorogo, Kamis.
https://www.tribunnews.com
19 May, 2021
Menghina Palestina, Apa Harus Ditangkap, Diancam Penjara, Dan Dikeluarkan Dari Sekolah?
Mungkin yang paling parah adalah Twitter, tapi sekarang TikTok sama. Semua komentar dan pemikiran jelek bisa disebarkan langsung kepada ratusan juta atau milyaran orang (dalam bahasa Inggris). Yang menjadi masalah adalah kemampuan setiap orang untuk menahan diri dan tidak sebarkan pendapat tersebut. Seringkali anak yang ditangkap mengaku "iseng saja", tapi diancam dengan beberapa tahun penjara.
Hak bicara bebas kurang dipahami di sini karena kebanyakan orang belum merasakan manfaatnya. Memang ada komentar buruk di dunia ini, dan kita bisa menjadi sakit hati. Tapi fungsi utama polisi, pengadilan, dan penjara seharusnya untuk MELINDUNGI kita dari pembunuh, pemerkosa, perampok dan orang2 lain yang berbahaya, bukan untuk melindungi perasaan hati kita dari anak remaja yang membuat komentar buruk.
Sayangnya, rakyat Indonesia tidak rasakan nikmatnya tinggal di sebuah negara di mana semua orang berhak keluarkan pendapat sendiri TANPA harus takut masuk penjara. Jadi di sini, setiap kali mau bicara, kebanyakan orang sudah terbiasa sensor diri sendiri sebelum bertindak. Semoga suatu hari Indonesia bisa berubah, dan polisi tidak disuruh tangkap anak kecil yang punya pendapat buruk, dan masyarakat dididik sejak sekolah untuk biarkan orang lain punya pendapat yang berbeda, termasuk yang buruk, dan kita dibiasakan menahan diri dan abaikan saja.
Sebuah video TikTok yang dibuat oleh anak sekolah yang punya ratusan follower tidak perlu menjadi berita nasional berhari-hari. Tidak perlu sidang untuk anak remaja yang panggil ahli bahasa dan ahli agama untuk jelaskan pelanggarannya. Rakyat perlu minta pemerintah mengubah hukum negara, agar ada kebebasan bicara yang luas (yang sudah tertulis dalam UUD 45), dan penjara tidak menjadi solusi bagi pemuda yang punya pendapat buruk.
-Gene Netto
HL alias Ucok (23) di Lombok Barat : Cleaning Service Mengaku Iseng Bikin Video Tiktok Isinya Menghina Palestina, Kini Dia Jadi Tersangka
https://www.tribunnews.com
MS di Bengkulu Tengah : Siswi SMA yang Hina Palestina di Medsos Dikeluarkan dari Sekolah
https://nasional.okezone.com
Pakar Hukum Sebut Menghina Palestina Bisa Dijerat Pidana
https://www.wartaekonomi.co.id
18 May, 2021
Bagaimana Dengan Orang Yang Wafat Sebelum Mengenal Islam?
[Pertanyaan]: Bagaimana nasibnya orang yang wafat sebelum mengenal Islam, dan juga anak yang wafat sebelum menjadi remaja?
[Gene]: Ini suatu pertanyaan umum, terutama dari orang non-Muslim yang masih bertanya2 tentang Islam. Hadits ini menjelaskan:
Dari Abu Hurairah dan Al-Aswad bin Sarii, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Empat jenis manusia akan berhujah pada hari kiamat. Mereka adalah lelaki tuli yang tidak mendengar langsung, lelaki dungu, lelaki tua pikun, dan lelaki yang mati di dalam masa fatrah (waktu antara dua rasul). Adapun si tuli, dia akan berkata: Wahai Tuhanku, sesungguhnya Islam telah sampai dalam keadaan aku tidak mendengar sesuatu pun. Adapun orang yang dungu, dia akan berkata: Wahai Tuhanku, sesungguhnya telah datang Islam dalam keadaan aku tidak memahami sesuatu pun serta anak-anak melemparku dengan kotoran binatang. Adapun si tua pikun, dia akan berkata: Wahai Tuhanku sesungguhnya telah datang Islam dalam keadaan aku tidak memahami sesuatu. Adapun orang yang mati dalam tempoh fatrah (antara dua rasul), dia akan berkata: Wahai Tuhanku, tidak sampai pun padaku pesuruh-Mu. Maka Allah mengambil sumpahnya bahwa mereka akan mentaati-Nya tanpa terbelah lagi. Kemudian diperintahkan kepada mereka agar memasuki Neraka. Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, barangsiapa (dari kalangan mereka) yang memasukinya ,pasti ia akan menjadi sejuk dan sejahtera di dalamnya. Dan orang yang tidak memasukinya akan diseret ke dalamnya.” (Hadits Shahih Riwayat Imam Ahmad, Al Bazzar, ibnu Abi Ashim di dalam kitabnya Assunnah, dan al Baihaqi di dalam Al I’tiqad)
Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir, hadits ini dibahas panjang lebar. Kesimpulannya, pada hari Kiamat, nanti ada 4 golongan manusia yang tersisa, setelah orang beriman sudah masuk surga, dan orang kafir sudah masuk neraka. Empat golongan ini dikasih kesempatan satu kali untuk beriman kepada Allah. Sudah jelas mereka tidak berada di dunia lagi, dan mereka bisa melihat orang beriman dan kafir yang sudah dipisahkan.
Allah akan menciptakan fatamorgana yang mirip neraka dan akan bertanya apa mereka siap beriman kepada Allah. Mereka semua akan bersumpah untuk beriman. Lalu Allah akan perintahkan mereka untuk masuk ke pintu neraka di hadapan mereka. Kalau mereka taat pada Allah dan langsung masuk, mereka tidak akan merasa panas dan langsung akan berada di surga karena mereka taat dan menempati janji mereka untuk beriman. Orang yang mundur dan menolak masuk ke dalam pintu neraka (yang fatamorgana), akan diambil dan dibuang ke dalam neraka yang benaran.
Jadi apa mereka masuk surga? Atau berada di neraka tapi dalam kondisi nyaman dan tidak disiksa (berdasarkan teks di hadits itu)? Kita tidak bisa tahu secara pasti karena tidak diterangkan, jadi ada perbedaan pendapat di kalangan ulama. Insya Allah mereka akan masuk surga, karena sepertinya tidak perlu diciptakan "neraka yang enak" hanya untuk 1 kelompok itu, yang menjadi beriman di akhirat. Mereka dicap beriman, sama seperti kita, jadi kurang logis kalau balasannya adalah "neraka yang enak". Lebih masuk akal mereka juga masuk Surga bersama dengan kita, padahal tidak sempat beriman di dunia ini. Tapi sekali lagi, kita tidak bisa tahu secara pasti tentang nasib mereka di akhirat.
Dan perlu diingat bahwa tidak merupakan tugas kita untuk "tahu" tentang apa yang akan menimpa setiap satu manusia dari ratusan milyar manusia yang akan dihisab oleh Allah. Kita punya tanggung jawab terhadap keselamatan diri kita dan keluarga kita sebagai prioritas utama. Allah Maha Kuasa dan Maha Adil, dan bisa membuat keputusan yang baik terhadap semua manusia, termasuk mereka. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
30 April, 2021
Melihat Gambar Porno Pada Saat Puasa
[Pertanyaan]: 1) Saya pernah melakukan onani setelah berbuka puasa. Apakah puasa saya pd hari itu di terima? 2) Saya pernah melihat gambar porno pada sore hari di bulan puasa karena sudah tidak tahan. Apakah puasa saya pd hari itu diterima?
[Jawaban]: Assalamu'alaikum wr.wb. 1) Kalau mengeluarkan air mani dengan sengaja setelah maghrib (karena onani atau karena berhubungan badan dengan istri), puasa tidak batal. Seperti halnya makan dan minum setelah maghrib juga tidak membatalkan puasa. Batas waktu puasa adalah subuh sampai maghrib. Jadi kegiatan di malam hari tidak membatalkan puasa di siang hari.
2) Kalau melihat film porno pada siang hari, anda kena dosa. Tetapi insya Allah tidak membatalkan puasa karena merupakan dosa mata dan bukan termasuk hal2 yang membatalkan puasa. Selama air mani tidak keluar, insya Allah puasanya diterima, tetapi jangan heran kalau seluruh pahala puasa dihapus karena dosa tersebut. Dengan demikian, di hari itu, anda dapat rasa haus dan lapar tapi pahalanya mungkin nol.
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan." (HR. Bukhari No. 1903)
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa bukanlah dari makan dan minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji. Jika ada orang yang mencelamu, katakanlah: Aku sedang puasa, aku sedang puasa." (HR. Al-Hakim 1/430-431, Ibnu Khuzaimah 1996, sanadnya Shahih)
Kalau berbohong, atau melakukan perbuatan keji (seperti nonton film porno), maka bisa jadi hasilnya adalah rasa lapar dan haus saja (tanpa pahala), karena Allah tidak membutuhkan usaha puasa dari orang yang tidak mau menahan diri. Dan kalau air mani keluar saat nonton film porno, maka puasa langsung batal, dan puasa 1 hari itu harus diganti di luar bulan Ramadhan.
Harus dibedakan antara sperma dan madzi (pelicin). Cairan pelicin disebut "madzi" keluar sebelum sperma keluar, dan tidak membatalkan puasa, tapi membatalkan wudhu. Kalau terangsang, madzi bisa keluar tanpa diketahui. Kalau ada di celana dalam, harus dibersihkan dengan air sampai kelihatan hilang agar bisa shalat. Lebih baik ganti celana dalamnya. Keluarnya madzi tidak membatalkan puasa. Tetap kalau nonton film porno, sampai sperma keluar, maka puasanya batal.
Perlu dipikirkan kenapa anda tidak tahan untuk melihat gambar porno pada saat puasa? Salah satu tujuan puasa adalah untuk melatih diri supaya sanggup menahan diri. Salah satu dorongan terbesar bagi manusia adalah keinginan untuk makan. Kenapa bisa menahan diri dari makan dan minum selama 12 jam tetapi tidak bisa menahan diri dari melihat film porno?
Kalau nafsu bangkit dan ingin nonton film porno di siang hari, coba ambil wudhu, dan mulai berdzikir. Baca "Astagfirullah al-adzim" dan berpikir tentang semua nikmat yang Allah berikan. Kenapa anda balas semua kebaikan Allah dgn nonton film porno? Apa pantas? Lebih baik anda lakukan kegiatan yg positif. Keluar dari rumah agar tidak sendirian di kamar. Pergi main bola, bersepeda, atau bertemu teman dan keluarga di tempat umum. Ada ratusan kegiatan yg bisa dikerjakan daripada bersembunyi di kamar dan nonton film porno.
Coba menahan diri setiap hari dari keinginan untuk nonton film porno. Kalau berhasil, teruskan pada malam hari untuk menghormati bulan suci Ramadhan. Dan kalau bisa berhasil untuk 1 hari, teruskan sampai 1 minggu, lalu 2 minggu. Kalau tiba-tiba gagal, mulai lagi dari nol, dan usahakan untuk 1 hari lagi. Ampunan Allah sangat besar, tetapi Dia mengharapkan kita akan selalu berusaha untuk memperbaiki diri, dan tidak hanya mengatakan, "Saya tidak bisa tahan." Semoga bermanfaat. Selamat puasa.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Gene Netto
Kenapa Perlu Shalat Taubat? Shalat Wajib Sudah Cukup, Bukan?
[Jawaban]: Tidak ada istilah "cukup" dalam hal bertaubat kepada Allah, ataupun dalam beribadah kepada Allah. Rasulullah SAW yang selalu dijaga oleh Allah dalam keadaan suci dan tidak berdosa (selalu langsung diampuni kalau berbuat dosa), dan dijamin masuk surga, tetap saja istighfar 70x per hari. Kenapa? Pertama, untuk mendidik kita karena kita disuruh mengikuti contohnya dalam semua hal. Kedua, karena sebagai Nabi Allah, dia sangat paham bahwa tidak ada istilah "cukup" dalam hal berserah diri kepada Allah, beriman kepada Allah, beribadah kepada Allah, mohon ampun kepada Allah, dan mohon yang terbaik dari sisi Allah. Tidak pernah bisa "cukup", walaupun dilakukan oleh seorang Nabi Allah, apalagi kita!
Rasulullah SAW melakukan shalat tahajjud setiap malam, dan bukan 2 rakaat saja yang berlangsung hanya 5 menit lamanya, lalu kembali tidur seperti kita. Tetapi Nabi shalat berjam-jam, sampai sahabat yang mau coba ikut hampir pingsan, dan kakinya Nabi jadi bengkak karena berdiri terlalu lama. Apa Nabi merasa ibadahnya sudah “cukup”? Tidak pernah dikatakan demikian. Begitu juga dalam hal bertaubat kepada Allah. Orang yang merasa ibadahnya atau taubatnya sudah “cukup” sangat merugikan diri.
Rasulullah SAW bersabda, “Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi)
Jadi kalau anda merasa ada dosa besar (misalnya kemarin jadi mabuk, atau tinggalkan shalat, atau berzina, atau berjudi, atau mencuri, dsb.) maka laksanakan shalat taubat berkali-kali dan istighfar berkali-kali, dan bersedekah sebanyak mungkin. Lakukan semua yang bisa dilakukan agar Allah mau hapus dosa itu dan berikan banyak pahala.
Dan kalau merasa tidak ada dosa besar seperti itu, TETAP saja lebih baik melakukan shalat taubat sewaktu-waktu. Tujuannya agar kita ingat bahwa setiap manusia selalu ada dosanya, dan kita tidak tahu kapan akan menghadapi kematian, lalu tidak akan bisa berdoa atau shalat lagi sesudah itu. Menambahkan ibadah, pembacaan Al Quran, dzikir, sedekah, dan lain-lain, sebanyak mungkin, sekarang juga, tanpa mencari-cari alasan untuk merasa puas dengan ibadah kita yang sudah dilakukan di masa lalu. Yang masa lalu belum cukup. Tidak pernah bisa cukup.
Semoga bermanfaat.
Wa billahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Ingin Menjadi Kaya? Hati-Hati, Kekayaan Belum Tentu Membuat Anda Bahagia!
Assalamu’alaikum wr.wb. Saya dapat cerita tentang seorang bapak yang kaya, tapi jatuh sakit, jadi depresi, stress, dan berhenti shalat. Istri dan anaknya juga stress karena melihat kondisi bapak itu. Yang perlu diperhatikan dari kejadian itu adalah berapa banyak orang sulit mensyukuri nikmat Allah? Diberikan kekayaan lalu dikasih ujian, seharusnya mereka dekatkan diri kepada Allah, tapi malah menjadi depresi.
Bapak itu memang menderita dari sebuah penyakit, tapi juga ada banyak uang dan rumahnya besar. Banyak orang lain seharusnya lebih stress karena mereka hanya menjadi pekerja biasa, tapi ternyata mereka bisa cukup bahagia, walaupun tidak ada kesempatan menjadi kaya. Terbukti, memiliki banyak uang dan rumah yang besar tidak menjamin kita akan bahagia!
Saya sering dipanggil untuk menasihati dan "meluruskan" anaknya orang kaya. Mereka minta bantuan saya karena ternyata mereka "gagal" mendidik anaknya sendiri. Mereka sangat fokus pada dunia dan kekayaan, tapi di saat yang sama, anaknya menjadi "rusak" (tidak shalat, narkoba, berzina, minum alkohol, dsb.) Kekayaan orang tua itu menjadi bumerang: Kembali dan hantam mereka sendiri. Mereka lupa bahwa dunia ini tidak nyata, dan hanya dengan beriman dan bertaqwa kepada Allah bisa kita dapat keselamatan di dunia dan juga di akhirat.
64. Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
(QS. Al-Ankabut 29:64)
26. Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).
(QS. Ar-Ra’d 13: 26)
Kalau ada cita-cita menjadi kaya, silahkan, tapi sebaiknya dipastikan anda siap secara mental, dan dipastikan anak anda bisa menjaga agamanya. Jangan fokus pada kekayaan sebagai tujuan, tetapi menganggapnya sebagai "alat" saja utk berjuang di jalan Allah. Menjadi kaya sangat bermanfaat, asal dianggap sebagai amanah dari Allah. Sayangnya, banyak orang kaya tidak begitu. Diuji dengan penyakit saja, keimanan mereka bisa hancur dengan cepat dan kekayaannya menjadi setara debu yang tidak berguna. Lebih parah lagi kalau anaknya juga menjadi rusak, karena dengan demikian anak itu tidak akan mendoakan orang tuanya!
Semoga kita semua diberikan rezeki yang luas, tapi dengan syarat kita siap dulu secara mental! Kita harus selalu ingat untuk berserah diri kepada Allah, mengikuti Rasulullah SAW, dan siapkan anak kita untuk menjadi pemimpin Muslim yang saleh dan salehah, yang manfaatkan kekayaannya untuk berjuang di jalan Allah. Kalau berhasil, mereka akan menjaga keimanannya dan tidak akan merasa takut atau stress ketika sebuah ujian menimpa mereka, karena tangan mereka digenggam keras oleh Allah SWT. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
17 March, 2021
Fatwa MUI: Vaksinasi Covid-19 Tak Batalkan Puasa Ramadhan
Kompas.com - 17/03/2021, Penulis Dian Erika Nugraheny | Editor Diamanty Meiliana JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia menerbitkan fatwa Nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi Covid-19 saat Berpuasa. Berdasarkan fatwa itu, vaksinasi yang dilakukan dengan penyuntikan vaksin tidak membatalkan puasa.
"Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan dengan injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa," ujar Ketua Komisi Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh. Adapun yang dimaksud injeksi intramuskular adalah injeksi yang dilakukan dengan cara menyuntikkan obat atau vaksin melalui otot.
https://nasional.kompas.com
13 March, 2021
Kalau Kita Abaikan Ketidakadilan, Nanti Kita Bisa Menjadi Korbannya!
Banyak orang melihat ketidakadilan tapi diam saja. Korbannya mungkin di wilayah lain, atau tetangga sendiri. Tapi selama tidak merasakan dampaknya, banyak orang tidak mau protes ketika hak orang lain diinjak. Hal itu terjadi di saat Perang Dunia II dan dibahas dalam sebuah puisi dari pastor Jerman, Martin Niemöller. (Makna dari puisinya dipelajari dalam sekolah di barat.) Dia melihat Nazi menindas dan menangkap banyak kaum, tapi dia dan kebanyakan orang diam. Mereka tidak menderita, jadi kenapa harus protes? Ketika akhirnya Nazi juga datang untuk tangkap Niemöller, tidak ada lagi kaum yang tersisa untuk protes dan membela hak dia.
Kondisi ini terasa sekarang oleh rakyat Myanmar. Mungkin sebagian dari mereka tahu ttg pembantaian Rohingya yang dilakukan oleh tentara, tapi mereka diam. Dan sekarang unit tentara yang sadis itu dikirim ke kota2 Myanmar untuk menindas rakyat biasa. Mereka baru mau protes, tapi mungkin sudah telat, dan belum tentu ada yang mau membela mereka. Ketika kita diam terhadap ketidakadilan yang menimpa orang lain, ada risiko bahwa kalau kita menjadi korban, tidak ada yang mau membela kita. Semoga menjadi pelajaran.
-Gene Netto
***
Pertama Mereka Datang untuk Orang Komunis…
Pertama mereka datang untuk tangkap orang komunis,
dan saya tidak berbicara karena saya bukan orang komunis.
Kemudian mereka datang untuk tangkap anggota serikat buruh,
dan saya tidak berbicara karena saya bukan anggota serikat buruh.
Kemudian mereka datang untuk tangkap orang Yahudi,
dan saya tidak berbicara karena saya bukan seorang Yahudi.
Kemudian mereka datang untuk tangkap saya,
dan tidak ada orang yang tersisa untuk berbicara bagi saya.
- Martin Niemöller
***
Militer Myanmar Gunakan Senjata Perang Hadapi Demonstran, termasuk Sniper
https://www.inews.id
Guru PNS Dan Honorer Tidak Sama?
Ada yang mengatakan bahwa guru PNS dan honorer tidak bisa disamakan. Guru PNS sudah lulus dari tes, dikasih gaji penuh, dan bayar premi setiap bulan. Jadi wajar ada asuransi jiwa, dan tidak perlu diprotes. Jangan samakan antara guru PNS dan honorer.
Saya mau bertanya, dari sisi keadilan saja, apa kita juga bersikap begitu terhadap prajurit TNI honorer, polisi honorer, jaksa honorer, penjaga penjara honorer, dll.? Mereka juga dikasih gaji 600 ribu per bulan, sering dipotong, dibayar telat 6 bulan, tapi di tempat kerja dikasih beban kerja yang sama dengan rekan kerja yang "PNS"?
Ohh, maaf, tidak ada TNI honorer, yang disuruh melindungi negara dgn gaji 600 per bulan, keluarga hidup dalam kemiskinan, dan setelah selesai tugas, harus kerja 5 jam lagi sebagai tukang ojek agar istri dan anak bisa makan. Begitu juga polisi honorer tidak ada. Jaksa honorer dengan gaji 600 ribu mau penjarakan koruptor yang tawarkan 10 miliar kalau bisa bebas? Penjaga penjara honorer?
Di mana hati nurani 2 juta guru PNS yang melihat ketidakadilan yang menimpa 1 juta guru honorer, lalu bersikap, "Kerja saja secara ikhlas, nanti Allah yang kasih rezeki!" Tapi buat diri sendiri, diharapkan gaji penuh, dibayar tepat waktu, tanpa potongan, asuransi penuh, dan awas kalau hak saya dirampas! Seharusnya 1 juta guru honorer bisa berharap dapat kepedulian, persaudaraan, dan persatuan dari 2 juta guru PNS. Ditambah lagi kepedulian dari 60 juta siswa dan 100 juta orang tua. Ternyata tidak. Dibiarkan menderita sendiri puluhan tahun, tapi dengan beban kerja yang sama.
Jutaan orang siap perang melawan Belanda dulu agar Indonesia bisa merdeka. Kenapa hasilnya begini? Kemerdekaan dibeli dengan darah dan nyawa. Kenapa tidak menghasilkan persatuan dan kepedulian terhadap sesama? Apa tidak malu?
-Gene Netto
10 March, 2021
Mau Ikut Perkosa Anak Perempuan? Ayooo! Semangat!!
Diajak pergi sama pacar, anak perempuan berusia 15 tahun ini menolak karena sudah malam. Dibujuk ikut untuk membahas pernikahan, akhirnya setuju. Malah dibawa ke sawah, diancam dgn parang, dan diperkosa oleh pelaku dan lima temannya yang sudah menunggu. Heran? Jangan heran. Kejadian sangat normal di seluruh Indonesia, dan terjadi setiap hari.
Yang tidak mau dibahas oleh semua orang adalah otaknya para remaja dan pemuda laki-laki. Dari ribuan buah berita yang saya baca, tidak pernah ada kisah tentang seorang remaja laki-laki yang menolak ajakan itu, lapor ke orang tua dan polisi, untuk menyelamatkan perempuan tersebut. Bayangkan, dari 10.000 pemuda laki-laki yang diajak perkosa anak perempuan, 0% menolak, dan 0% merasa menyesal di saat kejadian dan berusaha selamatkan korban yang teriak ketakutan. Mereka diajak 1 kali saja, langsung setuju. Kenapa bisa?
Sayangnya, 100 juta orang tua, 3 juta guru, dan puluhan ribu pejabat dan pemuka agama tidak mau bahas kegagalan pendidikan, kegagalan agama, kegagalan budaya, kegagalan parenting, dan kegagalan pelajaran empati yang menghasilkan banyak sekali pemuda laki-laki seperti itu. Siapa yang mau melindungi anak Indonesia?
-Gene Netto
Diajak Pacar ke Luar Rumah, Siswi SMP di Lombok Timur Diperkosa 6 Pemuda
https://ntb.inews.id/berita/diajak-pacar-ke-luar-rumah-siswi-smp-di-lombok-timur-diperkosa-6-pemuda
08 March, 2021
Kenapa Anak Bisa Dicabuli Bertahun-Tahun?
[Komentar]: Lah, itu muridnya dari umur 13thn s/d 16thn kok betah ngaji sm guru bejad begitu???
[Gene]: Betah? Hampir semua anak yang dicabuli menjadi korban berkali-kali dan bertahun-tahun. Yang dicabuli satu kali saja dan langsung diselamatkan adalah minoritas. Kebanyakan korban diancam. Mereka anak, bukan dewasa, jadi otaknya adalah otak anak. Ketika diancam: "Kamu akan masuk neraka kalau tidak nurut!" mereka takut, dan merasa harus diam dan taat pada guru ngaji, ustadz pesantren, guru sekolah, bapak tiri, bapak kandung, guru les, teman sekolah, tetangga, dsb. Bisa diancam dengan berbagai cara: Akan dibunuh, akan masuk neraka, akan gagal naik kelas, anak dibuang oleh keluarga kalau ketahuan, dsb. Intinya, mereka dibuat takut oleh pelaku. Dan karena masih anak, pola pikir mereka tidak kritis, dan tidak sanggup menganalisis ancaman itu, untuk pastikan benar atau salah. Jadi dianggap benar.
Tidak ada program pendidikan di sekolah, tivi, atau rumah yang mendidik anak ttg pencabulan, dan ajarkan mereka untuk melawan, lari, dan lapor pada orang dewasa untuk dapat perlindungan. Jadi ketika terjadi pertama kalinya, kebanyakan korban tidak paham apa yang sedang terjadi. Mereka tidak pernah dididik bahwa itu salah dan wajib dilawan. Jadi mungkin mereka berontak sedikit, tapi ketika diancam akan dibunuh, mereka kembali ke sifat dasar, yaitu "diam dan taat" pada orang dewasa.
Di sekolah dan di rumah, semua anak selalu diajarkan utk diam dan taat. Nyaris tidak ada guru dan orang tua yang ajarkan anak utk berpikir kritis, sering protes, siap melawan, dan siap berontak kalau tidak setuju. Jadi kalau tidak pernah dididik begitu, kenapa kita heran kalau anak tidak sanggup berpikir kritis dan melawan? Mereka diajarkan utk diam dan taat, dan selalu hormati orang dewasa, orang yang lebih tua, orang yang berkuasa, dsb. Ketika mereka dicabuli dan diancam, mereka taati orang yang "wajib dihormati" itu karena memang dididik untuk berpikir begitu. Jadi masuk akal kalau anak bisa menjadi korban bertahun-tahun, dan tidak benar kalau kita salahkan korban, apalagi menuduhnya "betah".
-Gene Netto
Viral Kisah Pilu Pelajar SMK di Klaten Kehilangan 2 Tangannya Saat PKL
Siswa diwajibkan ikuti kegiatan PKL (praktik kerja lapangan). Di seluruh dunia juga sama. Tetapi seharusnya dilakukan dengan sebuah standar atau sistem baku yang utamakan keselamatan anak. Seharusnya anak tidak dilepaskan begitu saja untuk masuk ke tempat kerja, tanpa persiapan, tanpa pengawasan yang benar, tanpa ada orang dewasa yang memahami bahwa mereka masih ANAK, dan tidak selalu sanggup menyadari bahaya yang nyata.
Ketika di sekolah, peran sebagai pengawas dan pelindung diisi oleh para guru. Di tempat PKL, siapa yang bertanggung jawab? Dan kapan orang dewasa itu pernah dilatih untuk memikirkan keselamatan anak? Ketika seorang anak mau manjat ke atap, di atas tiang listrik, seharusnya ada pengawas dewasa yang MELARANG. Ternyata tidak. Hasilnya, anak ini menjadi korban karena tidak ada persiapan yang benar. Keselamatan anak dalam kegiatan sekolah seharusnya selalu menjadi prioritas utama. Tapi harus disediakan pelatihan agar guru dan pengawas selalu memikirkan hal itu.
-Gene Netto
Viral Kisah Pilu Pelajar SMK di Klaten Kehilangan 2 Tangannya Saat PKL
02 Mar 2021 Klaten - Kisah pilu Alfian Fahrul Nabila (18) siswa kelas XI salah satu SMK di Klaten yang dua tangannya diamputasi viral di media sosial. Kedua tangannya diamputasi setelah tersengat aliran listrik saat mengikuti praktik kerja lapangan (PKL).
https://news.detik.com
Alfian Pelajar SMK yang Kehilangan 2 Tangan Saat PKL Kini Banjir Dukungan
https://news.detik.com
07 March, 2021
Siapa Yang Mau Beli?
Kemarin saya mampir ke toko swalayan sebelum pulang. Yang dicari hanya satu: Brokoli. Lalu dapatnya seperti ini. Bukan untuk pertama kali, karena sudah sering lihat sayuran dan buah yang busuk dan basi, ayam yang berwarna kuning atau hijau yang baunya membuat saya ingin muntah, udang atau cumi yang bau, dan sebagainya. Tapi semuanya masih dijual saja. Siapa yang mau beli?
Di negara maju, di toko swalayan, terlihat buah, sayur dan daging yang bersih, segar, dan layak dijual. Di sini, seakan-akan staf toko dilarang buang apa saja, walaupun sudah jelas busuk. Dibiarkan di situ berhari-hari, agar disaksikan oleh masyarakat dulu. Buktinya pemilik toko itu tidak peduli pada konsumen. Mungkin karena di Indonesia konsep "pelayanan" belum umum, banyak orang terima saja, dan abaikan, atau tetap saja beli. Apa boleh buat? Hanya ada itu. Jangan banyak berharap. Kalau protes percuma karena tidak akan ada yang berubah!
Ini salah satu perbedaan yang paling terasa antara Indonesia dan negara maju. Di negara maju, rakyat merasa punya hak, dan menuntut haknya. Di Indonesia, rakyat merasa tidak berdaya, tidak berhak, tidak berani menuntut haknya, dan tetap kasih uangnya kepada orang yang tidak memberikan pelayanan. Merdeka?
-Gene Netto
Video Perpeloncoan Terhadap Mahasiswa Fakultas Pendidikan
Ada kegiatan perpeloncoan dari mahasiswa senior terhadap junior di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo (UHO), Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Pihak universitas sudah klarifikasi dan minta maaf. Tetapi juga ada mahasiswa junior yang menyatakan "berterima kasih" dibina mentalnya lewat kegiatan itu, dan tidak dianggap "kekerasan". Berarti tidak ada masalah? Kalau dipikirkan lebih dalam, yang melakukan perpeloncoan itu adalah CALON GURU alias mahasiswa senior yang akan segera lulus dan menjadi guru sekolah. Bagaimana pola pikir mereka?
• Orang yang tidak berkuasa ("junior", siswa, orang tua) hendaknya DIAM DAN TAAT. Yang berkuasa selalu benar.
• Kekerasan terhadap pihak yang lemah adalah bagian dari "pembinaan" dan "pendidikan".
• Memalukan dan menghina manusia lain adalah cara membangun "mental" yang kuat.
• Semua orang harus punya pola pikir yang sama, mental yang sama.
• Tidak boleh ada yang "lemah" di tengah kaum yang kuat, tidak boleh ada yang berbeda, tidak boleh ada yang unik.
• Semua manusia harus disamaratakan, dengan "pembinaan" yang sama agar semuanya belajar menjadi robot yang diam dan taat pada pihak yang berkuasa.
Dan dalam beberapa bulan, mahasiswa senior yang punya pola pikir begitu akan lulus, masuk sekolah, dan mulai "mendidik" anak anda. Ketika anak anda terlihat "lemah" dan tidak bisa melakukan sesuatu, apa yang akan terjadi? Apa para guru itu akan berikan belas kasihan, merangkul, motivasi dan berusaha menolongnya? Atau apa mereka akan memberikan "pembinaan mental" dengan kekerasan, penghinaan, dan kemarahan, agar anak anda berubah dan dapat "mental yang kuat" seperti anak yang lain? Dan kalau besok anak anda menjadi depresi dan trauma karena merasa sebagai korban bullying dari guru sekolah, apa sang guru akan merasa bersalah? Atau angkat tangan dan menyatakan, "Saya berniat mendidik!" Karena ternyata, selama menjadi mahasiswa, calon guru itu tidak dididik untuk punya pengertian yang luas tentang konsep "pendidikan", dan malah dididik untuk menjadi robot.
Bagaimana kita bisa mengharapkan kemajuan bangsa dari generasi guru yang pola pikirnya seperti itu?
-Gene Netto
Viral, Video Perpeloncoan dan Kekerasan Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari di Pantai
https://www.youtube.com
Aksi Pelonco Mahasiswa di Pantai Nambo Viral, Polda Sultra Lakukan Penyelidikan
https://www.youtube.com
Video Viral Perpeloncoan Mahasiswa Baru, UHO Kendari Sebut Kegiatan LDK Tak Berizin
https://regional.kompas.com
06 March, 2021
Tugasnya Siapa Melindungi Anak Indonesia?
[Komentar]: Bukan tugas rakyat yang harus peduli. Pemerintah yang harus sadar. Tidak usah diimbau dimohon dan macam2 pada rakyat, kasihan tidak bisa apa2. Penjahatnya sudah keterlaluan sadis dan ganas.
[Gene]: Pemerintah di negara demokrasi adalah cermin dari rakyat. Ketika rakyat diam dan tidak peduli dan tidak protes, pemerintah juga bisa cuek, karena tidak ada ruginya.
Tidak pernah ada berita ttg seorang ibu rumah tangga yg bertemu presiden, lalu bertanya ttg apa yang akan presiden lakukan utk melindungi 80 juta anak Indonesia dari pemerkosaan dan sodomi. Hanya ada berita ribuan ibu rumah tangga ketemu presiden, lalu sangat gembira seperti anak kecil yang ketemu artis, minta selfie, dan pulang ke rumah untuk ceritakan kepada semua teman sudah dapat selfie sama pejabat.
Masa depan 80 juta anak Indonesia? Cuek saja! Yang penting sudah selfie. Tidak usah minta kepedulian, pelayanan, perhatian, atau tanggung jawab dari pejabat tinggi. Cukup selfie saja!! Kalau rakyat tidak berubah, pemerintah tidak akan berubah.
Bagaimana kalau 1 juta ibu dan bapak begitu peduli pada masalah kekerasan terhadap semua anak Indonesia, sehingga setiap hari mereka selalu bertanya, di semua tempat, dan protes kepada semua wartawan, dan demo, dan menulis surat, dan masuk tivi dan radio, dan bahas perkara ini di semua ranah publik sehingga menjadi topik nomor satu di seluruh negara, setiap hari, sepanjang tahun...?
Masa semua pejabat bisa abaikan tuntutan yang begitu besar dan luas? Tidak akan bisa. Tapi sekarang mereka bisa cuek, karena 100 juta orang tua hanya mau memikirkan anaknya sendiri, dan cuek saja kalau anak tetangga diperkosa, disodomi, dianiaya, atau dibunuh. Hampir semua orang menunggu anak sendiri mengalami masalah dulu, baru mulai peduli (sedikit) karena terpaksa. Jadi bukan pemerintah yang salah karena tidak peduli, tapi rakyat yang salah karena tidak pernah ada usaha membuat pemerintah peduli.
-Gene Netto
25 February, 2021
Kesempatan Bersedekah Bagi Yatim-Dhuafa di Garut
Mohon Disebarkan
Assalamu’alaikum wr.wb. Teman saya Ust Entang bantu puluhan yatim dan dhuafa di sekitar Desa Cigedug, Kec. Cigedug, Kab. Garut, Jawa Barat. Mereka sering perlu biaya utk SPP sekolah, buku, sepatu, transportasi, beras, sembako dll. Silahkan kirim zakat atau sedekah kapan saja. Ust Entang adalah teman lama saya yang dulu mengurus panti asuhan di Jakarta Selatan sebelum pulang kampung.
Terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Rekening Sosial Ust Entang Dahlan (Garut)
Bank: BRI
No: 416101023942536
Nama: Entang Dahlan
19 February, 2021
Nikmat Kubur
Dari Al-Barra' bin Azib ra. dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda tentang orang mukmin jika dapat menjawab pertanyaan dua malaikat di dalam kuburnya. Sabdanya, "Ada suara dari langit, 'Hamba-Ku memang benar. Oleh karenanya, berilah dia alas dari Surga. Lalu datanglah kenikmatan dan keharuman dan Surga, dan kuburnya dilapangkan sejauh pandangan mata.'" (HR. Ahmad dan Abu Daud, dalam hadits yang panjang.)
30. Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu."
(QS. Fussilat 41:30)
83. Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan,
84. dan kamu ketika itu melihat,
85. dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,
86. maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),
87. kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?
88. Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah),
89. maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan.
(QS. Al-Waqi'ah 56:83-89)
*******************
Dari Anas bin Malik ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba bila diletakkan di dalam kuburnya dan para pengantarnya telah kembali pulang, sungguh dia akan mendengarkan gesekan sandal-sandal mereka. Datang kepadanya dua malaikat, maka keduanya mendudukkannya dan bertanya kepadanya, 'Apa pendapatmu tentang orang ini (yakni Nabi kita Muhammad SAW)?' Adapun seorang yang mukmin akan menjawab, 'Aku bersaksi bahwasanya dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.' Maka dinyatakan kepadanya, 'Lihatlah kepada tempatmu di neraka, sungguh telah digantikan oleh Allah dengan sebuah tempat di surga.'" [Artinya, kalau dia tidak bisa menjawab, maka ada tempat baginya di neraka, tetapi karena bisa menjawab, maka tempat di neraka diganti dengan tempat di surga]. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Kemudian dia melihat kedua tempat tersebut." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
*******************
27. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang dzhalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
(QS. Ibrahim 14:27)
*******************
Dari Al-Bara' bin 'Azib, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Seorang hamba yang Muslim bila ditanya di dalam kuburnya, niscaya dia akan bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah. Maka itulah yang dimaksud dengan firman Allah Ta'ala: 'Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.'" (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
*******************
Rasulullah SAW bersabda: "Maka bentangkanlah permadani dari Surga, hiasilah ia dengan pakaian dari Surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke Surga, maka sampailah kepadanya bau wangi dan keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berkata: 'Berbahagialah dengan perkara yang menyenang¬kanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan.' Dia pun bertanya: 'Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang yang datang membawa kebaikan.' Dia menjawab: 'Aku adalah amalanmu yang soleh…" (HR. Ahmad dan Abu Daud)
*******************
Diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam Al Musnad Imam Ahmad dan lainnya, serta yang diriwayatkan Abu Hatim bin Hibban dalam Shahihnya dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jika mayat telah diletakkan di kuburnya, mampu mendengar suara sandal mereka (yang menguburnya). Jika ia seorang Mukmin, shalatnya hadir menemani di daerah kepalanya. Puasa di samping kanan dan zakatnya di samping kirinya. Perbuatan lain seperti infak, silaturahmi, amar makruf dan akhlak baiknya ada di kakinya.
Kemudian dua Malaikat datang dari sebelah kepala. Shalatnya berkata, "Tak ada yang bisa masuk dari arah ini". Malaikat tadi pindah ke sisi kanannya, dan dicegat oleh puasanya, "Tak ada yang bisa masuk dari arah ini". Mereka pindah ke samping kiri. Dijawab oleh zakat, "Tak ada yang bisa masuk dari arah ini".
Lalu mereka mendatangi dari sebelah kiri. Shadaqah, silaturahmi, amar makruf dan akhlak baiknya mencegat, "Tak ada yang bisa masuk dari arah ini". Akhirnya mereka berkata, "Duduklah". Ia duduk mendekat seperti matahari yang hendak tenggelam. "Biarkan aku shalat", pintanya.
"Kamu mau shalat? Beritahu kami tentang beberapa hal yang akan kami tanyakan. Apa yang aku ketahui tentang lelaki yang dahulu pernah bersamamu? Apa yang kau katakan tentangnya, dan bagaimana kesaksianmu terhadapnya?" Ia menjawab, "Dia adalah Muhammad. Kami bersaksi bahwa dia Rasulullah. Datang membawa kebenaran dari Allah." Dikatakan kepadanya, "Atas keyakinan itu kamu hidup dan atas keyakinan itu kamu akan dibangkitkan, Insya Allah." Kemudian dibukakan pintu surga. Dikatakan padanya, "Inilah tempat yang telah Allah janjikan kepadamu."
Ia menjadi gembira dan bertambah riang. Kuburnya diluaskan hingga tujuh puluh hasta dan disinari cahaya terang. Jasadnya dikembalikan sebagaimana semula. Ruhnya diletakkan dalam hembusan burung yang bergantung di surga. (HR. Ahmad)
*******************
Rasulullah SAW berdoa: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur." Beliau membacakannya tiga kali. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin, jika ia terputus dari kehidupan dunia lalu menuju kehidupan akhirat, niscaya akan turun kepadanya malaikat dari langit dengan wajah yang putih bersinar, sehingga seakan-akan wajah mereka ialah matahari, di mana mereka membawa kain kafan dan kamper dari surga dan mereka duduk sejauh mata memandang. Tidak lama kemudian datang malaikat maut dan duduk di samping kepalanya, seraya berkata, "Wahai ruh yang baik (di dalam riwayat yang lain: ruh yang tenteram) keluarlah kamu menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya." Rasulullah SAW bersabda, "Kemudian ruh itu keluar menetes bagaikan tetasan air yang keluar dari mulut cerek, dan malaikat maut mengembalinya (di dalam riwayat yang lain: hingga ketika ruh itu keluar) maka setiap malaikat yang ada di antara langit dan bumi dan juga setiap malaikat yang ada di langit mendoakannya, kemudian dibukakan baginya pintu-pintu langit, dan tidak ada satu pun malaikat penjaga pintu langit kecuali mereka berdoa kepada Allah supaya menaikkan ruhnya dari arah mereka.
Ketika malaikat maut mengambilnya, maka ruh itu tidak dibiarkan berada dalam genggaman tangannya sekejap matapun melainkan mereka segera mengambilnya dan meletakkannya di atas kain kafan yang mereka bawa (dari surga) yang telah ditaburi kamper (dari surga), sebagaimana disinyalir oleh Allah SWT dalam firman-Nya, "…sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya." (QS. Al-An'am 6:61). Kemudian menyebar dari dalam kain kafan tersebut bau harum bagaikan bau harum minyak kasturi yang pernah kamu temukan di bumi. Rasulullah SAW bersabda, "Selanjutnya para malaikat membawanya naik (ke langit), dan tidaklah ruh itu dibawa melewati seorang malaikat pun, kecuali malaikat tersebut akan bertanya, "Ruh siapakah yang menyebarkan bau harum ini?" Para malaikat yang membawanya menjawab, "(Ruh) fulan bin fulan", seraya mereka menyebutkan sejumlah nama panggilan yang baik yang biasa dipanggilkan kepadanya sewaktu di dunia hingga mereka tiba di pintu langit dunia, mereka meminta dibukakan pintu kepada penjaganya, lalu penjaganya membukakannya untuk mereka, sementara seluruh malaikat penghuni setiap langit turut menghantarkannya hingga tiba di pintu langit berikutnya, dan mereka berhenti di langit ketujuh. Kemudian Allah berfirman, "Catatlah buku catatan amal hamba-Ku ini di 'Illiyyin." "Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu? (Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal), yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah)." (QS. Al-Muthaffifin 83:19-21). Setelah buku catatan amalnya dicatatkan di 'Illiyyin, maka Allah berfirman, "Kembalikan ruh ini ke bumi, karena Aku telah berjanji kepada mereka, bahwa darinya Aku menciptakan mereka, padanya Aku mengembalikan mereka dan darinya Aku mengeluarkan mereka pada kesempatan yang lain." Rasulullah SAW bersabda, "Kemudian ruh itu dikembalikan lagi ke bumi, dan ruh itu dikembalikan ke dalam jasadnya." Rasulullah SAW bersabda, "Ia (jenazah itu) mendengar bunyi sandal sahabat-sahabatnya ketika mereka kembali (dari kuburannya)."
Selanjutnya akan datang kepadanya dua malaikat yang keras bentakannya, seraya membentaknya serta mendudukkannya. Kemudian keduanya bertanya kepadanya, "Siapa Rabb-mu?" Ia menjawab, "Tuhanku Allah." Keduanya bertanya, "Apa agamamu?" Ia menjawab, "Agamaku Islam." Keduanya bertanya, "Bagaimana mengenai seorang laki-laki yang telah diutus di tengah-tengah kamu?" Ia menjawab, "Ia adalah Rasulullah SAW." Keduanya bertanya, "Apa yang telah kamu lakukan?" Ia menjawab, "Aku membaca Kitab Allah (Al-Qur`an), kemudian aku mengimani serta membenarkannya." Kemudian salah satunya membentaknya, seraya bertanya, "Siapa Rabbmu?" Apa agamamu? Siapa Nabimu?" Hal itu merupakan fitnah (ujian) terakhir yang dihadapi seorang Mukmin, seperti diisyaratkan Allah dalam firman-Nya: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia." (QS. Ibrahim 14:27). Ia menjawab, "Rabbku Allah, agamaku Islam dan Nabiku Muhammad SAW."
Kemudian terdengar suara penyeru yang berseru dari langit, "Sungguh benar hamba-Ku, maka hamparkanlah untuknya permadani dari surga, pakaikanlah kepadanya pakaian dari surga serta bukakanlah untuknya pintu menuju surga." Rasulullah SAW bersabda, "Kemudian ia mencium bau harum dan wewangian surga dilapangkan baginya kuburannya sejauh matanya memandang."
Rasulullah SAW bersabda, "Setelah itu datang kepadanya (dalam riwayat lain: diserupakan kepadanya) seorang lelaki berwajah tampan, berpakaian bagus serta menebarkan bau harum, seraya berkata, "Aku akan mengabarkan sesuatu kabar yang akan menggembirakanmu. Aku akan mengabarkan keridhoan dari Allah serta surga-surga yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan yang kekal. Ini adalah harimu yang dahulu engkau dijanjikan." Ia (jenazah itu) berkata, "Juga bagimu, semoga Allah mengabarimu dengan kabar yang baik, siapakah anda ini sesungguhnya? Di mana wajahmu mencerminkan wajah orang yang bersegera dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah serta menahan diri dalam maksiat kepada Allah, sehingga Allah membalasmu dengan kebaikan." Setelah itu dibukakan kepadanya pintu surga dan pintu neraka, seraya dikatakan, "Ini tempatmu kelak, jika kamu berbuat maksiat kepada Allah, kemudian Allah menggantinya dengan tempat ini, dan ia melihat tempatnya kelak di surga, seraya berkata, "Wahai Tuhanku, segerakanlah kiamat supaya aku dapat berkumpul kembali dengan keluargaku dan hartaku." Kemudian dikatakan kepadanya, "Diamlah dengan tenang." (HR. Ahmad, Abu Daud)
*******************
18 February, 2021
Kenapa Islam Tidak Dibahas Dari Sisi Logika?
[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Seorang ibu pernah minta saya ketemu dan bantu pemuda asing yang ingin memahami Islam. Sudah ada tujuh ustadz sebelum saya yang dipanggil berturut-turut ke rumahnya. Semuanya jelaskan rukun Islam, rukun Iman, lalu selesai begitu saja. Tetapi orang asing itu tidak tertarik pada apa yang mereka jelaskan, jadi mereka pulang saja.
Sikap saya berbeda. Kalau ada yang mau bertanya tentang Islam (calon muallaf, yang asing atau lokal), saya kosongkan hari itu sebelum bertemu. Jadi dia mau diskusi 2 jam atau 12 jam, saya sudah siap sebelumnya. Akhirnya keluarga itu ingat saya dan minta saya datang. Saya ketemu pemuda itu, dan bertanya tentang latar belakangnya, dan pengertiannya terhadap dunia, akhirat, kehidupan, dan agama. Setelah dia jelaskan latar belakangnya di agama Kristen (yang sudah tidak diyakini lagi), saya bertanya kepadanya: “Tugasnya Nabi Ibrahim diganti oleh Nabi Musa. Nabi Musa diganti oleh Yesus. Lalu Yesus diganti oleh siapa?”
Dia diam, menatap saya terus, dan tidak bisa jawab. Saya teruskan: Setiap Nabi Allah sejak Adam ada penggantinya, dan tidak ada di antaranya yang menyatakan bahwa mereka adalah Nabi Yang Terakhir. Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim dsb. tidak pernah menyatakan dirinya "terakhir". Begitu juga Yesus. Jadi sikap yang logis bagi kita semua, yang beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, adalah selalu "menunggu Nabi berikutnya", sampai suatu saat ada yang menyatakan bahwa dirinya merupakan nabi yang terakhir. Jadi siapa penggantinya Yesus? Dia tidak bisa jawab, dan hanya menatap saya. Terkesan, dia lupakan dunia, dan otaknya kerja keras untuk merenung tentang pertanyaan itu yang belum pernah dipikirkan sebelumnya. Dia diam terus. Saya juga diam. Kami sama-sama diam selama 5-6 menit, sampai akhirnya air matanya mulai keluar. Lalu dia minta saya jelaskan tentang Nabi Muhammad SAW karena dia baru tahu namanya saja.
Saya tidak bahas rukun Islam dan rukun iman. Saya hanya bahas logika, dan bagaimana kita dikasih akal yang sehat untuk mencari kebenaran, jadi merupakan tanggung jawab kita semua untuk pakai akal itu dan mencari jalan Allah yang benar. Sayangnya, dia pulang ke Amerika di hari berikutnya, jadi saya tidak ketemu lagi. Dan saya hanya mau diskusi agama dengan orang yang ingin hubungi saya dan terlihat ada kemauan mencari kebenaran. Jadi saya tidak mencari dan membujuk orang yang tidak tertarik. Tidak ada kabarnya lagi, dan saya dengar dia putus dengan pacarnya (WNI). Jadi sepertinya dia juga berhenti belajar Islam. Tetapi minimal dia sudah mulai berpikir secara jernih pada hari itu, dan mungkin suatu hari nanti akan mulai lagi.
Dari banyak pengalaman seperti itu, saya sudah saksikan bagaimana banyak Muslim dan non-Muslim terpengaruh sekali oleh diskusi tentang agama Islam yang berlandasan pada logika. Sayangnya, hal seperti itu cukup jarang terlihat di Indonesia dan belum menjadi prioritas dalam program pendidikan di pesantren, sekolah, dan masjid, padahal manfaatnya sangat luas.
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wa billahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto