Para pelaku punya orang tua. Kakak-adik.
Kakek-nenek. Om-tante. Tetangga. Guru sekolah. Guru agama. Lalu ketika masih
remaja, bisa melakukan pemerkosaan bergilir terhadap seorang anak perempuan. Tidak
ada belas kasihan. Tidak ada yang melihat korban dan berpikir, “Saya juga punya
adik perempuan!” Tidak ada yang berusaha selamatkan. Hanya antrian saja dan
menunggu “jatah” setelah temannya selesai….
Apa bisa lewat satu hari tanpa berita
pemerkosaan bergilir terhadap ANAK di Indonesia? Begitu gagal sistem pendidikan
dan parenting di sini, sehingga ada jutaan anak yang melihat perempuan sebagai
obyek? Anak orang elit yang mana perlu diperkosa bergilir sebelum para pemimpin
negara mulai peduli?
Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya?
-Gene Netto
Gadis di Bantaeng Diperkosa Mantan Pacar
dan 7 Temannya
28 August 2017 Penulis: Irmawati Azis, Editor:
Fathul Khair Akmal
RAKYATKU.COM, BANTAENG - Nasib malang
dialami gadis berusia 17 tahun di Bantaeng. Sebut saja namanya Mawar (nama
samaran). Mawar diperkosa oleh 8 pemuda, salah satunya mantan pacar korban
sendiri.
No comments:
Post a Comment