Tidak ada hentinya para pejabat di sini
mencuri uang rakyat. Dan rakyat diam. Pencuri pinggir jalan bisa dihajar massa,
dan mati di jalan. Tapi sang pejabat dihormati dan dilayani bertahun2. Tidak
ada yang mau peduli kekayaannya dari mana. Orang kaya harus dihormati. Titik. Bagi
pemimpin itu, merampas harta rakyat bukan masalah. Diri sendiri lebih utama. Anak
yatim dan dhuafa kesulitan berobat karena RSUD dimiskinkan oleh pejabat yg satu
ini. Dan ketika anak miskin mati cepat karena tidak bisa berobat, orang Muslim
angkat tangan dan sebutkan “takdir Allah”. Lebih tepat dianggap “pembunuhan
tidak langsung” yang hanya terjadi karena kekayaan negara ini dirampas oleh para
pemimpin. Dan rakyat diam. Kasihan anak yatim yang lahir di negara mayoritas
Muslim ini. Kalau anak yatim dikasih kesempatan tinggal di negara maju yg “kafir”
dgn bantuan penuh dari pemerintah, atau tetap di sini, mereka anak pilih yang
mana? Kapan para pemimpin akan mulai pikirkan rakyat? Dan kenapa rakyat memilih
pemimpin yang rusak terus?
-Gene Netto
Total Suap ke Wali Kota Tegal Rp 5,1 M, Ini
Rinciannya
Rabu 30 Agustus 2017, Nur Indah Fatmawati –
detikNews, Jakarta - Kasus suap yang menjerat Wali Kota Tegal Siti Masitha
Soeparno alias Bunda Sitha terkait dengan korupsi pengelolaan jasa kesehatan.
Total nilai dugaan suap ini Rp 5,1 miliar. "Diduga pemberian uang terkait
pengelolaan dana jasa kesehatan di RSUD Kardinah, Tegal, dan fee proyek-proyek
pengadaan barang-jasa di lingkungan Pemkot Tegal pada tahun anggaran 2017
dengan total sekitar 5,1 miliar," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo di gedung
KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (30/8/2017).
Bunda Sitha: Sering Pecat PNS Hingga Terima
Upeti dari Kepala Dinas
Kamis 31 Agustus 2017, Muhammad
Taufiqqurahman – detikNews,
Jakarta - Beberapa Pegawai Negeri Sipil
(PNS) Kota Tegal bersorak dan sujud syukur setelah Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) menangkap tangan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno (Bunda Sitha).
Saat menjabat Wali Kota Tegal, Bunda Shita bak permaisuri yang menerima upeti
dari bawahan dan membongkar pasang struktur PNS. Gaya kepemimpinan Bunda Shita
juga kerap dianggap antikritik. Setelah memenangkan Pilkada tahun 2014, dirinya
tidak segan memberhentikan PNS yang tidak sependapat dengannya dan mengkritik
dirinya.
https://news.detik.com
https://news.detik.com
No comments:
Post a Comment