Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

25 September, 2017

Mendidik Anak Agar Tidak Bisa Dicabuli



[Komentar]: Astaghfirullah kenapa banyak anak bisa jadi korban kejahatan seksual? Saya semakin mantap untuk tidak bekerja. Bagaimana anak bisa selamat?

[Gene]: Kalau ibu bisa bertahan di rumah dan tidak kerja, sehingga lebih dekat menjaga anak, itu lebih baik. Kalau harus kerja, maka yg terpenting adalah komunikasi antara orang tua dan anak. Harus ada hubungan yang kuat, dan keterbukaan, penuh komunikasi dan keinginan orang tua utk jawab pertanyaan anak ttg tubuhnya, seks, film porno, dll. (kalau anak bertanya). Jelaskan ke anak bahwa kemaluan atau pantat mereka tidak boleh disentuh oleh orang lain yang lebih besar (remaja atau dewasa), dan harus langsung kasih tahu ke ibu kl ada yang coba.

Siapapun yang membuat mereka “takut” dengan ancaman dan kemarahan, menjadi tanda bahwa mereka tidak boleh taati orang itu, dan harus melawan, melarikan diri, dan lapor. Dan kl terjadi “sesuatu”, maka mereka tidak perlu takut lapor, karena orang tua tidak akan marah, tapi akan menolong, jadi segera lapor lebih baik.

Coba bikin semacam "pelatihan" (role-playing) sama anak. Pura2 mau buka celananya, dengan muka marah, mengancam, dan mau paskakan kemaluannya disentuh. Lalu mendidik anak utk pukul, tendang, gigit, dan melarikan diri dgn cara apa saja. Tendang kemaluan pelaku (pegang bantal di depan kemaluan ibu/bapak, dan suruh anak tendang sekuatnya), pukul ke arah mata (pegang bantal di depan muka dan suruh anak pukul ke mata), dan sebagainya. Dan mendidik anak bahwa mereka wajib lari dan lapor ke orang tua atau dewasa yg lain. Tidak boleh dirahasiakan, walaupun mereka diancam akan dibunuh. (Ancaman itu menjadi tanda bahwa mereka harus lapor ke orang tua).

Kalau dikasih pelatihan di rumah begitu sama orang tua, anak akan mengerti ada bahaya dari orang dewasa dan anak yg lebih besar, dan harus dilawan dan dilaporkan. Tidak usah takut "dibunuh" kl diancam. Anak bisa paham secara sederhana bahwa ada “orang jahat” yang mau menyentuh kemaluan mereka, karena orang lain itu menjadi “senang”. Tapi tidak boleh dilakukan, dan orang itu berbahaya. Jadi anak harus berani untuk melawan orang jahat itu, sekuat mungkin, jangan menyerah, lalu melarikan diri dan lapor.

Kalau semua anak dilatih begitu, insya Allah jumlah korban akan berkurang. Tapi kebanyakan orang dewasa, guru dan pemimpin belum mau peduli pada puluhan ribu (atau ratusan ribu) anak yang dicabuli, diperkosa, dan disodomi di seluruh negara, di semua wilayah, setiap hari, sepanjang tahun. Semua orang merasa anak kandung mereka “masih aman” jadi belum terasa ada masalah yang serius.
Semoga bermanfaat.
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...