Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

13 September, 2017

Siswi Hamil Di Luar Nikah? Tinggal Pilih: Bayinya Dibuang Atau Dibunuh?



Assalamu’alaikum wr.wb., di hari yang sama, ada dua kasus di berita. Satu, bayinya dibuang ke semak di pinggir jalan. Dua, bayinya dibunuh. Kedua pelaku adalah anak sekolah. Berita ini sudah sangat umum. Belum membahas praktek aborsi. Intinya sama dalam dua kasus itu: anak hamil, dan agar tidak “malu”, bayi dibuang atau dibunuh. Perasaan “malu” menjadi masalah besar, membuang atau membunuh bayi bukan masalah! 
 
Ada masalah dengan pendidikan seks bagi anak, dan pendekatan orang tua dgn anaknya. Banyak orang tua malu bahas seks. Bisa dipahami. Tapi ketika muncul banyak kasus pencabulan, pemerkosaan, hamil di luar nikah, aborsi dan kecanduan pornografi di kalangan anak, kita yg masih menolak membahas topik ini sudah salah dan lalai. Anak dibiarkan mencari pengetahuan sendiri, dari teman, pacar, film porno, dan internet. Bukan dari orang tua, guru dan orang dewasa lain yang bisa berikan informasi benar dan pengaruh positif.

Di bidang lain, hal serupa tidak mungkin terjadi. Kalau anak mau pergi utk acara camping di tengah hutan, tidak mungkin orang tua bilang “Malu ahh. Nggak mau bahas cara kamu bisa selamat di tengah hutan! Nanti kl sudah masuk hutan, kamu akan tahu sendiri!Ini setara dengan orang tua yang anggap tidak perlu bahas seks, karena nanti anak akan “tahu sendiri” setelah menikah. Ternyata, sebelum menikah banyak anak butuh informasi ttg konsekuensi dari seks, spt kehamilan, penyakit, dll. Larangan setahun sekali dari guru agama di sekolah terbukti tidak cukup.

Banyak ustadz dan guru lebih prioritaskan pelajaran agama yg umum, daripada pendidikan akhlak atau pendidikan seks. Contohnya, anak SD sudah wajib hafal fiqih haji padahal tidak dibutuhkan. Tapi menjadi korban pencabulan terbukti bisa terjadi di usia itu, dan anak tidak paham dampaknya. Diajarkan terus utk “taat dengan orang dewasa”, jadi ketika mau dicabuli, takut dan taat juga! Anak itu tidak paham bisa hamil setelah dipaksakan berhubungan satu kali saja. Dan tidak diajarkan untuk teriak, memukul dan lari.

Semua anak perlu pendidikan seks dan informasi ttg cara menjaga diri agar tidak menjadi korban pencabulan, tidak lakukan seks di luar nikah, dan tidak menjadi hamil. Juga perlu pahami dosanya membunuh bayi. Semua anak punya hak dapat pendidikan berkualitas, dan informasi benar ttg badannya sendiri. Orang tua harus aktif mendidik anak, dan harus menuntut pemerintah membuat program pendidikan seks yang berkualitas dan sesuai ajaran agama dan budaya, dimulai dari SD. Sudah cukup banyak bayi Indonesia yang dibuang. Mau menunggu berapa banyak lagi?
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Dihamili Pacar, Siswi SMA di Bogor Ini Tega Buang Bayinya
Selasa, 12 September 2017

Astaghfirullah! Siswi SMK Bunuh Bayinya di Kamar Mandi
 Senin , 11 September 2017

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...