Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

06 September, 2017

Merdeka! Anak Indonesia Aman Dari Ancaman Penjajah Belanda, Tapi….



Merdeka! Mari kita siap2 merayakan kemerdekaan. Indonesia sudah merdeka. Tidak lagi terjadi anak Indonesia hidup di bawah ancaman dari tentara penjajah Belanda. Bisa hidup dgn tenang dan damai. Ehh, maaf, ralat: Daripada dibunuh penjajah, sekarang malah boleh dibunuh oleh saudara setanah-air! Kemerdekaan memberikan kebebasan… utk membunuh anak tetangga? Untungnya, hanya anaknya orang miskin yang dibunuh. Kalau anaknya orang elit yang tewas, para pemimpin bangsa akan terpaksa peduli pada korban tawuran dan mencari solusi. Tapi nyawa anak miskin tidak punya nilai tinggi di negara merdeka ini. Hanya anak pemimpin dan kaum elit yang penting…
 -Gene Netto

Lima Pelajar SMK Ditangkap Usai Tawuran yang Tewaskan 2 Remaja
Nibras Nada Nailufar, Kompas.com - 12/08/2017, JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Jagakarsa menangkap lima remaja yang diduga terlibat dalam tawuran pada Kamis (10/8/2017). Akibat tawuran tersebut dua remaja yaitu Robi Kurniawan (18) dan Muhammad Irgi (17), keduanya siswa SMK Teladan, meninggal dunia.
Kapolsek Jagakarsa Kompol Prayitno menerangkan, kelima tersangka masing-masing berinisial HE (17), IF (18), SZ (17), BA (18), dan FI (18) ditangkap sehari setelah tawuran terjadi. "Para pelaku dari STM Kusuma Bangsa Depok melakukan penyerangan karena permasalahan saling ejek di media sosial antara korban dan pelaku, dan dilanjutkan saling tantang di lapangan," kata Prayitno, Sabtu (12/8/2017). Para pelaku berjumlah kurang lebih 10 orang, menggunakan sepeda motor, dan membacok rombongan pelajar SMK Teladan. Akibat peristiwa itu, Robi dan Irgi tewas. Sementara dua siswa lainnya mengalami luka di paha kanan dan tulang rusuk sebelah kiri.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...