Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

05 September, 2017

Basmi Kutu Rambut dengan Pestisida, 2 Anak Tewas dan 2 Lainnya Keracunan



Menyedihkan sekali. Tidak ada obat instan bagi “kebodohan” orang tua. Banyak anak menjadi korban di rumah sendiri karena orang tua tidak berhasil dapat pendidikan tinggi, lalu menjadi orang tua ber-IQ rendah. Sebenarnya, bukan pilihan mereka. Pemerintah yang bertanggung jawab karena tidak mempermudah sekolah bagi semua warga sampai tamat SMA. Orang tua yang sadar dirinya tidak cerdas mungkin punya keinginan belajar lagi. Tapi belajar di mana? Tidak ada fasilitas bagi orang tua yg mau belajar. Apalagi waktunya karena sibuk mencari nafkah hidup. Semoga suatu hari Indonesia akan dapat pemerintah yang peduli pada semua warga dan masa depan negara, daripada peduli pada isi rekening pribadi.
-Gene Netto

Basmi Kutu Rambut dengan Pestisida, 2 Anak Tewas dan 2 Lainnya Keracunan
winda.larasati, 28 Agu 2017, Patroli Indosiar, Jakarta (Boyolali, Jawa Tengah) Ibu Akhir Rutiyani bersama tiga anak perempuannya keracunan usai membasmi kutu rambut di kepala mereka menggunakan pestisida atau racun pembasmi hama. Menurut kerabat, racun pembasmi hama tersebut dioleskan ke kepala mereka berempat pada Jumat, 25 Agustus 2017. Tak berapa lama, Akhir dan tiga putrinya merasa pusing, mual, dan lemas.
Pada Sabtu, 26 Agustus 2017 Shakila (9 tahun) meninggal dunia. Beberapa jam setelah Shakila dimakamkan, adiknya Khamila (4,5 tahun) menyusul sang kakak menghembuskan nafas terakhir. Sementara sang ibu Akhir Rutiyani dan anak sulungnya Clarissa yang berusia 12 tahun, kini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Boyolali.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...