Saya baru saja post ttg kasus seorang anak
yg dibuat mabuk dan diperkosa bergilir oleh 8 pria. Lalu saya cek berita, dan
lihat info yang setara: seorang anak perempuan dibuat mabuk, dan diperkosa bergilir
oleh 7 orang. Saya berpikir, “Ini pasti kasus yang sama!” Sering terjadi ada
berita yang sama dgn info sedikit berbeda. Beda wartawan, beda hari, jadi info
tidak persis sama. Info bisa bervariasi karena tergantung kapan polisi berikan
keterangan: Info hari senin bisa berubah sedikit pada hari selasa dsb. Saya
sudah mau tutup link berita itu, karena “pasti kasus yang sama”. Lalu muncul
perasaan utk baca seluruh infonya dulu.
Ternyata saya salah. Kasusnya beda. Usia
korban beda, jumlah pelaku beda, usia pelaku beda, inisial pelaku beda, polsek
dan kecamatan beda. Jadi saya buka Google Maps utk cari lokasinya. Ternyata,
pulaunya juga beda!! (Satu di Kalimantan dan satu di Sulawesi).
Sekarang ada begitu banyak kasus
pemerkosaan bergilir yg sedang terjadi di seluruh Indonesia, sehingga kl tidak
diperiksa dgn teliti, sulit dibedakan satu sama lain karena begitu mirip. Dan
rakyat tetap tenang… karena bukan anak mereka yang diperkosa bergilir. Dan
bukan anaknya orang elit. Jadi seluruh negara tenang, dan menunggu “orang lain”
mencari solusi. Untung Indonesia sudah merdeka. Tidak ada lagi penjajah Belanda
yang memperkosa anak perempuan di sini. Cukup tetangganya saja yang
melakukannya. Merdeka!
-Gene Netto
TRAGIS!!! Bukan Tiga Tapi Sinta Diperkosa
Oleh Tujuh Orang
SANGATTA- Teka teki siapa yang menggarap
Sinta (14)–bukan nama sebenarnya– warga Sangatta secara bergiliran akhirnya
terkuak. Mereka ialah Az, Al, Ru, Ra, Fi, Ic dan Ir. Satu diantara pelaku masih
di bawah umur. Ia tak lain kekasih korban sendiri.
No comments:
Post a Comment