Jumat 07 Juli 2017, Rita Uli Hutapea –
detikNews, Berlin - Sebuah masjid baru telah dibuka di Berlin, Jerman akhir
bulan Juni lalu. Keberadaan masjid yang dianggap paling liberal tersebut telah
semakin menambah ketegangan hubungan antara Jerman dan Turki, dan memicu
kemarahan dunia muslim. Bahkan otoritas agama di Mesir telah mengecam masjid
yang disebutnya tidak Islami itu.
Masjid bernama Ibn-Rushd-Goethe tersebut didirikan oleh seorang wanita keturunan Turki, Seyran Ates (54), yang juga menjadi imam di masjid tersebut. Seperti dilansir CBS News, Jumat (7/7/2017), nama masjid tersebut merupakan penggabungan dua nama tokoh dari dua negara dan agama berbeda. Yang pertama adalah Ibn Rushd yang merupakan tokoh Islam yang lahir di Kordoba, Spanyol. Satunya lagi adalah penulis Jerman bernama Johanna Wolfgang Goethe.
Masjid yang menyewa sebuah ruangan di dalam Gereja Lutheran tersebut, menerima semua muslim dari berbagai sekte untuk beribadah. Ates mengatakan, dirinya ingin menciptakan sebuah tempat di mana Sunni, Syiah, Alawiyah dan bahkan para anggota komunitas LGBT bisa beribadah berdampingan. Bahkan, bila di masjid pada umumnya tempat laki-laki dan perempuan dipisah, di masjid Ibn-Rushd-Goethe, mereka boleh beribadah dengan berdampingan.