Satu hoax lagi yg mengatakan NKRI akan pecah, Papua dan Aceh
menjadi merdeka, disebabkan intervensi dari Amerika, Australia dll. Tidak ada
bukti Prof. Dr. SRI EDI SWASONO menulis artikel ini. Teks ini hanya muncul di sebuah
situs yang tidak kredibel, dan ditulis bahwa mereka juga ambil teks itu dari
WA, tanpa melakukan konfirmasi.
Tidak ada pernyataan dalam bahasa Inggris dari Menlu AS ttg
jumlah pasukan di Darwin pada tahun 2019 nanti. Pasukan AS di Darwin ada 1100
dan dikatakan akan naik menjadi 2500 di tahun 2017. Orang Indonesia tidak
paham. Di Amerika, dan kebanyakan negara maju, wartawan dan juga rakyat biasa
bisa minta informasi dari pemerintah, termasuk ttg jumlah pasukan, lokasinya,
dll. dan pemerintah wajib memberikan info tersebut. Keterbukaan informasi sudah
menjadi UU negara.
Pasukan Amerika itu sudah ditaruh di Darwin sejak bbrp tahun
lalu, dan tujuannya sudah dijelaskan. Di sana mereka bebas melakukan banyak
macam latihan, karena Australia utara kosong. Amerika juga mau punya pasukan
yang bisa bertindak cepat utk menjaga Selat Malaka, dan segera bertindak ke
arah Laut Cina, Laut India dan Pacific, kalau dibutuhkan. Selat Malaka penting karena
banyak kapal mengarah ke Amerika lewat selat itu. Kapal selam nuklir Amerika
juga lewat Selat Malaka. Bangun markas baru di Singapura mahal. Jadi Darwin
adalah lokasi yang lebih mudah, dgn sebuah sekutu dekat.
Pembangunan markas AS di Darwin terjadi setelah jumlah
pasukan di Filipina dikurangi, dan juga berkali2 dibahas markas di Jepang
(Okninawa) akan tutup. Semua informasi ini terbuka, dan dibahas secara terbuka
dalam bahasa Inggris di manca negara. Orang Indonesia saja yg tidak tahu,
karena harus menunggu orang membuat terjemahan dalam bahasa Indonesia dulu,
baru tahu.
Tidak ada bukti dukungan Turki dan Swiss untuk kemerdekaan
Aceh. Atau Papua.
Papua Nugini merdeka, sangat kacau, dan perlu suntikan dana
terus, karena keadaan ekonomi rusak, dan banyak korupsi. Timur Leste merdeka,
sangat kacau, dan perlu suntikan dana terus, karena keadaan ekonomi rusak, dan
banyak korupsi.
Kalau anda yakin Australia atau Amerika inginkan satu lagi
negara "merdeka" di antara Papua Nugini dan Timur Leste yang akan
menjadi kacau dan punya ekonomi yg rusak, yang butuhkan dana terus dari lembaga
internasional, mohon maaf, tidak logis dan tidak ada buktinya sama sekali.
Berkali2 OPM minta bantuan senjata dan dukungan dana di
Australia, dan tidak pernah ada buktinya mereka dapat bantuan yang diharapkan.
Mereka masih berperang skala rendah dgn TNI, dan bentuk perang mereka belum
berubah dalam 50 tahun terakhir. Kalau ada sebuah pihak yang dukung OPM agar
bisa segera merdekakan Papua, maka secara logis jenis perang di sana sudah
pasti berubah sebelum sekarang, karena senjatanya berbeda (lebih canggih) dan
akan ada latihan dan bantuan utk melakukan serangan terhadap TNI. Ternyata
tidak.
Jadi mohon maaf, semua teks tersebut terkesan hoax dan
rekayasa dan sampah, dan ditulis atas nama seorang professor UI (alias
MEMFITNAH Profesor itu).
Kalau masih mau sebarkan, tanggung jawab sendiri.
-Gene Netto
[Ini Info Konspirasi yang sedang disebarkan lewat WA]:
WA dari Prof. Dr. SRI EDI SWASONO yang dicopas :
BREAKING NEWS. DAN SANGAT2 PENTING UNTUK DIKETAHUI DAN
DISADARI !!! Ini tugas besar Lemhanas,
pemerintah dan bangsa kita. Nampaknya layak direnungkan. ---------------
Ada scenario yang terselubung, mengerikan mari kita simak..
Papua... RI bisa jadi dianggap penghalang. Jika tak ada aral melintang,
kemerdekaan Papua akan dikondisikan terwujud paling lama 2019. Bisa lebih cepat
Des 2016 tergantung sikon Jakarta.
Hendropriono selaku tokoh Intelijen terkemuka RI, pada
prinsipnya menghendaki referendum nasional jika Papua ingin merdeka. Pernyataan
Hendroprioyono yang memihak scenario Barat itu berulangkali dimuat media sbg
tanggapan thdp solusi tuntutan Papua merdeka yg marak di dunia internasional.
Australia sbg salah satu negara tetangga terdekat, dimana
OPM punya akses thdp pemerintahnya, sdh siap mendukung kemerdekaan Papua. Salah
satu bentuk kesiapan Australia mewujudkan Papua Merdeka adalah pemberian izin
kepada AS utk menambah pasukan AS di Darwin, Australia.
Pasukan militer AS di Darwin semula hanya 250 personil
sekarang sdh belasan ribu prajurit yg didominasi US Marine sbg persiapan Papua
Merdeka. Pernyataan Menlu AS, pasukan US di Darwin akan ditingkatkan jadi 67
ribu personil pada 2019 yad. Terdiri dari USAF, US Navy dan US Marine.
Masa depan RI adalah Papua yang masih tetap dalam NKRI.
Pulau Jawa yang diramalkan akan tenggelam... serta Papua yang dimerdekakan oleh
Barat itu lah prediksi ttg NKRI dlm 5 thn mendatang jika rakyat RI lengah.
Kemerdekaan Papua bukan kondisi final. Akan diikuti dgn kemerdekaan Aceh yg
didukung Turki, RRC dan Eropa (Swedia, Norwegia, dst,).
Turki dan Swedia sdh komit mendukung kemerdekaan Aceh.
Komitmen ini terkait jasa Aceh cq. Zaini Abdullah membantu konflik
Swedia-Turki. Turki mendukung kemerdekaan Aceh juga terkait romantisme kejayaan
negara Islam masa lalu, Turki dan Aceh, yg akan diwujudkan kembali.
RRC sdh disepakati akan mendapat konsesi sbg kontraktor
utama eksplorasi Migas di Seumelu yg cadangannya 358 miliar barel, terbesar di
dunia. Kemerdekaan Papua akan diikuti oleh kemerdekaan Aceh. Rencana ini sdh
disepakati Gub Aceh - PM Australia di Canberra medio 2014 lalu. NKRI bubar..! Bubarnya
NKRI dan munculnya 5-6 negara baru di eks RI sesuai dgn tujuan "Clinton
Programm' 1998 lalu. Selama Partai Demokrat berkuasa, RI diobok2.
Negara ASEAN menerapkan standar ganda. Di satu pihak secara
resmi menolak diinsintergasi RI tapi dibelakang setuju. Hal ini biasa dlm dunia
diplomatik.
NKRI yg besar- serta kuat akan menjadi ancaman bagi
negara-negara ASEAN lain. Mereka ingin RI lemah dan terpecah belah. Namun jgn
sampai terjadi gejolak kawasan.
Memecah Indonesia jadi 5-6 negara merdeka tanpa gejolak
adalah PR besar RRC, AS, Eropa, Australia, Israel dan Asean. Apakah berhasil ?
Apakah konspirasi global berhasil memecah RI menjadi 5-6
negara baru yg berdaulat tanpa terjerumus dlm gejolak politik dan militer
berdarah-darah? Ataukah RI akan terpecah belah meniru nasib negara-negara
Balkan dgn gejolak politik militer dan korban jatuh hampir 1 juta jiwa mati
sia-sia? Jangan sampai Balkanisasi terjadi di Indonesia. Kuncinya : sikap
Presiden, TNI dan rakyat RI.
Satu-satunya pilar kekuatan RI yg masih solid adalah
TNI. Pilar utama Indonesia yg lain
adalah ummat Islam. Tapi Islam NKRI sdh mulai dihancurkan dan dipecah belah,
dan diharapkan Barat berantakan. Tak solid lagi. Sementara rakyat di NKRI sdh
tak jelas patriotisme dan nasionalismenya. Mati bersama ideologi Pancasila
akibat reformasi kebablasan & media setan. Karakter bangsa Indonesia kini
berntakan amburadul. Rakyat NKRI banyak yang sesungguhnya menuhankan
materialisme, hedonisme dan liberalisme.
Otak rakyat NKRI sdh dicuci habis oleh media setan dan
karakter bangsa pancasilais agamis sdh dibunuh bersama dgn pembunuhan
Pancasila. Sadarlah rakyat Indonesia Bangkitlah rakyat indonesia Ibu Pertiwi
terancam dimatikan Barat. Mari kita kobarkan dan kita gaungkan "NKRI HARGA
MATI"dan NKRI harus dipertahankan.
Tolong sebarkan. Tks. Sebar luaskan info ini dan jangan
hanya di baca.
* Selesai*
No comments:
Post a Comment