Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

22 July, 2019

Menjadi Muallaf Utk Menikah, Tapi Simbol Agama Lama Tetap Ada

[Pertanyaan]: Assalamualaikum wr wb. Saya mhn bantuan, apakah mualaf karna ingin menikah itu tidak akan serius dalam agama? Mohon jawabannya, krn sya skrg menyukai pria non-muslim, dan dia mau menjadi mualaf, tetapi dia juga tetap pakai salib dkalungnya, gambar Yesus di rumah dsb. Apa yang harus sy lakukan?

[Gene]: Wa‘alaikumsalam wr.wb., Kebanyakan muallaf yang masuk Islam utk menikah, tidak menjadi serius di kemudian hari. Mungkin 90-95% begitu. Setelah 5-10 tahun, para isteri komplain ke orang seperti saya, dan minta saya mengajar Islam kepada suaminya, tapi suaminya tidak mau belajar. Sudah dapat isteri, jadi Islam tidak penting bagi dia.

Ibaratnya begini: Anda mau belajar bahasa Inggris selama 2 tahun, utk kerja di luar negeri 5 tahun, utk dapat uang, utk buka usaha di sini. Anda semangat belajar bahasa Inggris karena tujuan buka usaha itu. Tiba2 saudara kaya berikan uang utk buka usaha. Masih mau belajar bahasa Inggris dan kerja di luar negeri dulu? Padahal sudah menjadi pemilik bisnis dan sudah kaya!

Cita2 sudah tercapai, jadi tidak perlu peduli lagi pada pelajaran bahasa Inggris. Bisa ditinggalkan. Begitu juga kebanyakan orang yang masuk Islam hanya utk menikah. Mereka bersyahadat, akad nikah, lalu sudah dapat isteri. Buat apa belajar Islam lagi? Cita2 sudah tercapai. Agama Islam dan baju adat hanya dibutuhkan utk satu hari saja.

Apa isteri akan ceraikan? Tentu saja tidak (walaupun mungkin mengancam). Isteri hanya akan komplain terus. Kalau sudah punya anak, isteri tidak akan berani bercerai dan hidup tanpa uang, hanya karena suami tidak shalat dan tidak peduli pada Islam. Jadi suami bisa cuek pada Islam. Aman! Jadi, hati-hati kl mau menikah dgn orang yang masuk Islam hanya utk menikah. Kebanyakan kasus tidak berakhir dgn baik. Biasanya, suami cuek pada Islam, anak2 tidak mau shalat karena bapaknya tidak shalat, dan isteri komplain terus.

Sebaiknya anda tinggalkan pria itu kalau dia tidak mau tinggalkan agama lamanya. Kenapa memaksakan diri harus menikah dgn dia? Apakah Allah dinilai "tidak sanggup" memberikan anda jodoh yang lebih cocok? Apa Allah Maha Lemah dan tidak mengerti ttg jodoh, pernikahan dan keluarga, sehingga anda terpaksa terima pria itu? Jangan bersikap begitu. Allah Maha Kuasa. Insya Allah ada jodoh yang lebih cocok bagi anda. Berserah diri kepada Allah, dan mohon yang terbaik dari Allah. Jangan berharap calon suami non-Muslim akan berubah, ketika dia jelas tidak mau.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...