Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

30 August, 2016

Buat Apa Anjing Diciptakan Kl Najis? No.2



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Penciptaan anjing sama spt penciptaan buah haram di sorga. Nabi Adam bebas makan apa saja, bebas melakukan apa saja, yang diharamkan hanya satu. Buah itu. Lalu Setan datang, bisik2, suruh Nabi Adam pakai akal, berpikir ttg kenapa tidak boleh makan, dan Setan yakinkan Nabi Adam bahwa hasilnya akan baik kl dimakan. Nabi Adam berpikir dgn akalnya, lalu makan. Dia lakukan yang jelas dilarang, padahal tidak ada keraguan sama sekali bahwa buah itu dilarang. Nabi Adam terima perintahnya langsung dari diskusi bersama Allah SWT.

Anjing juga sama. Memang ada sedikit perbedaan pendapat di kalangan ulama ttg anjing, najis, hal yang batalkan shalat, hal yang batalkan puasa, dan ratusan topik lain. Yang namanya fiqih selalu ada perbedaan pendapat. Tapi itu tugasnya ULAMA untuk membahasnya dan berikan kesimpulan. Tugas kita adalah utk dengarkan ulama, terima anjuran dari mereka dan BERHATI-HATI. Utk Nabi Adam, hanya ada 1 yg dilarang, dan jelas. Untuk kita ada ratusan hal yang dilarang, dan tentu saja sulit untuk memahami "apa yg benar". Tapi kalau mau AMAN supaya bisa LULUS dari UJIAN di dunia ini, maka, ambil sikap yang hati2.

Jangan mulai dgn sikap: "Saya suka anjing, anjing baik, anjing tidak kotor, saya mau cari ulama mana yang izinkan saya simpan anjing di kamar, karena ulama itu pasti benar!" Tetapi sebaiknya mulai dgn sikap: "Saya tidak tahu apa yang benar dan salah, saya akan baca pendapat dari semua ulama, dan saya akan berusaha utk mencari yang terbaik, dgn sikap HATI-HATI karena takut salah dan takut merusak ibadah saya!"
Lalu belajar.

Tanya pada ustadz yang kompeten, bukan orang yang asal bicara di Facebook atau YouTube. Tanya pada guru agama yang lancar dalam bahasa Arab, dan bisa terangkan fiqih dan tafsir secara baik. Semua guru saya begitu, dan semuanya suruh saya berhati2 terhadap anjing karena mereka sepakat bahwa air liur dan tinja anjing adalah Najis Berat. Yang artinya, tidak mudah dibersihkan, bisa merusak wudhu dan shalat kita, jadi daripada AMBIL RISIKO SHALAT KITA TIDAK SAH, lebih baik ambil jalan aman dan tinggalkan anjing selama tidak ada alasan yang kuat untuk memilikinya.

Jadi, dalam konteks itu, simpan anjing di rumah karena suka anjiing, lalu cari2 ulama mana yang mau izinkan, BUKAN tindakan bijaksana. Shalat kita terlalu penting, dan harus dijaga. Anjing tidak penting, dan tidak perlu dipelihara. Jadi kl hanya bisa pilih satu di antaranya, saya akan ambil jalan yang aman dan pilih "SHALAT YANG BERSIH" daripada ambil risiko ada shalat yang tidak sah, karena anjing jilat tangan saya dan najis itu tidak hilang dgn berwudhu saja.

Semoga jelas. Shalat yang penting, anjing tidak penting. Kalau mau beriman kepada Allah, jangan biasakan diri main2 dgn hukum Allah, dan jangan pakai akal sendiri utk cari yang gampang dgn alasan ini dan itu "seharusnya boleh". Setan juga bisa bermuka manis kl mau. Tidak berarti dia pantas menjadi sahabat sejati. Lebih aman tinggalkan anjing. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto




No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...