Search This Blog
Labels
21 December, 2020
Apa Allah Yang Menyesatkan Manusia, Atau Manusia Yang Mau Sesat?
[Jawaban]: Assalamu'alaikum wr.wb. Bagaimana mereka bisa berpaling sendiri, kalau Allah yang menyesatkan? Insya Allah ini bisa dipahami secara mudah dan logis. Sebelum kita lahir, Allah tahu sebagian orang akan memilih jalan yang sesat. Orang itu sudah ditentukan akan sesat, dan Allah yang "sesatkan" mereka, di atas keinginan mereka sendiri. Ini setara dengan orang yang sengaja pilih jalan yang salah (misalnya pakai narkoba, dan tidak mau berhenti). Kita tahu mereka akan ikuti jalan yang salah itu. Dinasihati, mereka tetap salah dan tidak mau diluruskan. Kalau kita fasilitasi mereka (misalnya, berikan tempat aman untuk pakai narkoba), atau tidak fasilitasi, mereka akan tetap memilih jalan itu.
Contoh: Ada anak yang mau ikut konser band metal. Dilarang oleh orang tuanya karena mereka tahu dia akan pesta narkoba di sana. Kalau mereka larang, dia pergi. Kalau mereka izinkan dan kasih uang, dia juga pergi. Jadi apabila mereka kasih izin dan uang, atau tidak kasih izin dan uang, dia tetap pergi dan tidak mau dilarang.
Allah juga tahu orang-orang kafir itu akan memilih jalan yang sesat, jadi Allah kasih tiket gratis naik bis ke Kota Sesat, karena mereka memang mau ke sana. Jadi, mereka "disesatkan" oleh Allah ( = diberi kemudahan untuk menjadi sesat), karena Allah sudah tahu mereka akan tetap pilih jalan itu. Ada orang lain yang bisa dapat hidayah, dan mereka adalah orang-orang yang Allah tahu akan bersedia menerima hidayah. Kita anggap semua orang punya "kesempatan yang sama". Tapi Allah Maha Tahu: Semua orang tidak sama. Sebelum kita lahir, Allah sudah tahu siapa yang mau memilih untuk beriman dan siapa yang tidak.
Dalam sebuah eksperimen, orang tua taruh kue di depan anaknya, dan melarang dia makan, lalu anak itu ditinggalkan sendirian di dalam kamar. Orang tua tahu karakter anaknya dan tahu apakah anaknya akan makan atau tidak. Mungkin 95% lebih dari prediksi orang tua tentang anaknya terbukti benar. Tapi dalam beberapa kasus, anaknya diyakini tidak akan makan, tetapi dia makan dan membuat orang tuanya kaget. Orang tua salah prediksi, walaupun sangat kenal karakter anaknya.
Sedangkan, ALLAH TIDAK PERNAH SALAH. Kalau Allah catat bahwa orang A akan menjadi kafir, sebelum diciptakan, maka orang itu (apapun yang terjadi) akan tetap MEMILIH untuk menjadi kafir. Dan sebaliknya, kalau Allah catat bahwa orang B akan beriman (dari lahir, atau masuk Islam), maka orang itu akan MEMILIH menjadi orang yang beriman. Allah Maha Tahu, dan Maha Benar, dan Allah tidak bisa dibuat kaget dengan pilihan kita. Semua manusia tidak sama. Kita anggap sama, tapi Allah Lebih Tahu.
Tetapi masih KITALAH (manusia) yang MEMILIH dalam kehidupan di dunia ini untuk menjadi beriman atau kafir. Dan bahasa "Allah menyesatkan" adalah bahasa metaforis. Jangan dipahami dengan makna orang itu ingin sekali beriman, lalu Allah menolak dan memaksakannya menjadi sesat. Lebih tepat dianggap orang itu sudah memilih sesat, dan Allah sudah tahu dia tidak pernah akan mau beriman, lalu Allah kasih tiket bis yang gratis ke Kota Sesat, dan mengatakan, "Naik saja kalau mau. Gratis!" Lalu, orang itu pilih sendiri untuk naik bis, dan senang, karena sesuai dengan keinginannya sendiri untuk menjadi sesat dan menolak aturan hidup yang Allah berikan kepada umat manusia. Jadi Allah "menyesatkan dia" dengan cara mempermudah dia jalan ke tujuannya, ke jalan yang sesat, karena orang itu memang mau ke sana. Allah kasih perjalanan gratis, atau tidak, orang itu akan tetap memilih untuk pergi ke Kota Sesat. Jadi kita yang memilih sendiri untuk menjadi orang beriman atau menjadi kafir.
Semoga bermanfaat. Semoga bisa dipahami sebagai kondisi yang jelas dan logis.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu'alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Apa Penggunaan Logika Perlu Dilarang Dalam Islam?
[Komentar]: Saya tdk setuju dg ust gene. Tdk perlu dicari2 logikanya utk yg memang kita tdk tahu alasannya, hanya demi memuaskan hasrat orang agar semua harus sesuai logika. Takutnya malah jadi bahan tertawaan jika salah.
[Gene]: Mohon maaf, tapi ini menjadi salah satu masalah besar di tengah umat Islam: Ketakutan pada logika, seakan-akan kalau manusia pakai logika, keimanan akan runtuh dalam sekejap jadi logika perlu dibuang, dan dianggap sebagai musuh. Cukup "taat" saja, tanpa perlu paham kenapa harus taat atau perlu taat pada "apa". Yang penting taat saja secara taqlid buta.
100. Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.
(QS. Yunus 10.100)
Ketika orang asing melihat Islam, salah satu hal yang membuatnya menjadi "tidak tertarik" untuk belajar adalah karena mereka mengamati umat Islam. Ketika non-Muslim bertanya kenapa mesti begini dan begitu, orang Muslim (dan banyak ustadz) menjawab kita harus taat saja, tanpa perlu paham. Otak dibuang jauh-jauh, logika dimatikan, dan jangan didengarkan. Diam dan taat saja. Jangan coba paham. Paham dengan logika adalah jalan kesesatan. Taat saja pada perintah mana saja dari siapa saja. Yang penting taat. Tidak perlu menggunakan otak dan akal yang Allah berikan.
Hasilnya apa? Banyak Muslim merasa nyaman dengan kondisi itu. Orang Muslim lain malah bingung karena pertanyaan mereka tidak mau dijawab, dan mereka disuruh diam dan taat, padahal Allah berikan mereka daya pikir yang sangat tajam dengan suatu tujuan. Mereka disuruh matikan keahlian berpikir logis yang Allah berikan karena "logika" adalah musuh. Jadi sebagian dari mereka menjadi bingung, kecewa, atau frustrasi, dan murtad.
Lalu, beberapa dari pemuda itu dibawa ke saya oleh orang tuanya utk konsultasi. Orang tuanya, dan banyak ustadz, sudah mendidik pemuda itu untuk abaikan logika dan hal itu membantunya menjadi murtad. Jadi, saya balas dengan jelaskan Islam secara logis, menjawab semua pertanyaan mereka secara logis, dan tidak menolak pertanyaan mereka yang sebelumnya ditanggapi dengan kemarahan. Hasilnya? Mereka jadi senang diizinkan gunakan logika lagi, senang pertanyaan mereka diterima dan dijawab, lalu mereka kembali ke Islam dan menjadi lebih kuat dalam keimanannya karena tahu bahwa logika boleh (dan perlu) digunakan dalam memahami agama.
114. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku."
(QS. Thaha 20:114)
Jangan salah paham. Kita tidak tunduk pada logika, dan tempatkan di atas agama, tapi malah sebaliknya: Kita taruh fondasi logis yang kuat di posisi bawah dan bangun ilmu agama yang berkualitas di atasnya. Allah berikan Islam kepada manusia yang mau berpikir dengan akal yang sehat. Jadi tidak ada alasan untuk merasa takut pada akal.
Banyak orang masuk Islam setelah mereka menggunakan AKAL yang sehat yang Allah berikan kepadanya. Sedangkan banyak orang yang Muslim dari lahir malah ketakutan pada akal dan logika, dan anggap kita lebih baik taat saja tanpa perlu paham. Kemajuan umat Islam hanya bisa tercapai kalau kita kaji kembali hubungan antara kita dan logika, dan siap menggunakan akal sehat yang Allah berikan kepada kita di dalam mempelajari agama dan juga semua ilmu yang ada di dunia.
-Gene Netto
Nabi Muhammad SAW Terkenal Sebagai Orang Jujur Sebelum Menjadi Nabi
Sejak masa mudanya, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai orang yang jujur dan benar, dan diberi julukan "Al-Amin" (yang dapat dipercaya) dan juga dikenal sebagai "Al-Sadiq" (yang jujur). Dan dalam beberapa hadits (riwayat) dilaporkan bahwa orang yang hidup di sekitar Muhammad SAW menganggapnya sebagai orang yang sangat jujur.
Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas: Ketika ayat ini diturunkan: "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat…" [QS. As-Shu'ara 26:214], Rasulullah SAW berangkat dan dia naik Gunung Safa', dan panggil dengan keras: "Waspadalah!" [Orang-orang] berkumpul di sekitar dia, […] dan dia berkata: "Jika saya memberitahu kalian bahwa ada penunggang kuda yang sedang muncul dari kaki gunung ini, apakah kalian akan percaya?" Mereka berkata: "Kami tidak pernah mendapatkan kebohongan dari kamu." […]. (HR. Muslim)
Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan pengikutnya bahwa kebenaran adalah bagian penting dari keimanan mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Diriwayatkan oleh 'Abdullah: Rasulullah SAW bersabda, "Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa kepada surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang selalu jujur. Dan jauhilah kedustaan karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta." (HR. Muslim)
Muhammad SAW dikenal oleh orang-orang di komunitasnya sebagai "orang yang jujur" sebelum ia menjadi nabi, dan kemudian, ia mengajarkan pengikutnya untuk bersikap jujur juga. Namun, beberapa orang menyebutnya pembohong atau orang gila karena mereka tidak mau menerima apa yang dikatakannya tentang Allah dan Islam, dan bukan karena ia dikenal sebagai orang yang berbohong. Mereka yang telah mengenal Muhammad SAW selama bertahun-tahun sebagai seorang pedagang sudah mengetahui bahwa dia sangat jujur dan terpercaya dalam bisnis.
33. Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.
(QS. Al-An'am 6:33)
Semoga bermanfaat bagi orang yang menjadi kejujuran dalam agama, dan mencari agama yang tidak berisi rekayasa manusia, tapi murni berasal dari Allah SWT dan Nabi-Nya Muhammad SAW. Allah berikan kita akal, tapi kita yang harus pilih untuk memakai akal itu, atau mematikannya.
-Gene Netto
Tidak Ada "Banyak Jalan" Menuju Tuhan: Hanya Ada Islam!
[Komentar]: Gene mau pindah agama y pindah aj, ngga ngaruh, banyak jalan menuju Allah, kendaraannya agama, jd ngga usah diributin kendaraannya pake yg mana....
[Gene]: Itu pendapat pribadi anda, dan bukan pendapat Tuhan Yang Maha Esa. Anda bebas menyatakan "banyak jalan", tapi percuma kalau Tuhan bilang anda salah, dan hanya ada 1 jalan. Anda juga bebas menyatakan "banyak jalan" ttg apa saja di dunia ini, tapi tetap juga tidak benar. Misalnya, ada "banyak jalan untuk bayar pajak". Tinggal lempar uang ke jalan di depan rumah, dan suruh Ditjen Pajak ambil sendiri dari got. Tidak usah isi formulir. Jumlahnya tidak perlu dihitung. Lempar saja. Yang penting anda merasa "sudah bayar". Ada banyak cara utk bayar pajak. Tidak usah peduli pada konsep sah, tidak sah, benar, tidak benar, sesuai hukum, melanggar hukum, dan tidak usah peduli siapa yang berhak menentukan kebenaran dan menciptakan hukum. Lempar saja uang ke jalan, dan merasa benar sendiri.
Begitu juga banyak orang "datang ke Tuhan". Mereka merasa bebas tentukan jalannya sendiri, dan cuek 100% terhadap hak Allah utk tentukan apa yang benar dan salah atau membuat hukum. Itu hanya perasaan hati manusia yang sesat, dan membawa mereka ke jalan yang sesat. Hanya ada waktu singkat di dunia ini utk menjadi sadar, berubah, dan mencari kebenaran Islam. Dan kl tidak mau, nanti akan kena balasan dari Allah di Neraka. Manusia dikasih peringatan dari Allah. Tidak ada "banyak jalan" menuju Tuhan. Hanya ada satu: Islam. Kalau tidak suka, silahkan saja. Neraka sangat luas, dan Allah bisa menampung semua orang kafir di dalamnya tanpa menjadi penuh. Semoga anda mau gunakan akal sehat yang Allah berikan, sebelum terlambat.
84. Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri".
85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
(QS. Ali Imron 3:84-85)
102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam
(QS. Ali Imran 3:102)
-Gene Netto
Anak Tidak Bisa Diselamatkan Karena Rakyat Tidak Punya Ilmu P3K
Dua anak sentuh tiang listrik yang koslet, tersetrum, lalu tewas langsung. Tapi yang terjadi sesudahnya lebih menyedihkan lagi. Seorang tetangga melihat. Apa tindakannya? Langsung melakukan kompresi dada (CPR) dan beri napas buatan, seperti telah dipelajari di sekolah, dan sering dilihat di tivi? Tidak! Karena tidak ada pelajaran seperti itu di semua sekolah Indonesia, walaupun sangat umum di mancanegara. (Mungkin ada yg belajar di Pramuka, tapi belum tentu dipedulikan setelah lulus ujian.)
Jadi sang tetangga lari. Pertama, lari mencari orang tua anak. Setelah panggil mereka, lari kembali ke anak2 itu, dan periksa kondisinya. Masih tewas. Lalu mayatnya dilarikan ke puskesmas, hanya untuk diberitahu bahwa mereka sudah tewas. Saya tidak salahkan tetangga itu karena tidak ada kesalahan yang disengaja. Tapi ada kesalahan disebabkan kebodohan, yang bisa terjadi karena dia, dan 250 juta orang Indonesia yang lain, tidak diajarkan cara SELAMATKAN NYAWA.
Seorang anak tidak bernapas. Yang dibutuhkan adalah bantuan untuk bernapas. Bukan bantuan "lari panggil orang tua". Setelah kembali, dan ternyata masih tidak bernapas (aneh ya!), yang masih dibutuhkan adalah bantuan bernapas, bukan dilarikan sekian kilometer ke puskesmas. Ini tindakan "bodoh" tapi dilakukan oleh orang yang tidak pernah diberi ilmu dari pemerintah, pemda, kurikulum sekolah, iklan masyarakat di tivi, poster di tempat umum, dll. Ada banyak cara untuk mendidik rakyat. Tapi harus dimulai dengan kepedulian. Dan karena di sini tidak ada kepedulian untuk mendidik rakyat, dua anak itu tewas.
Mungkin dalam kondisi lain, seorang tetangga yang berilmu akan langsung melakukan kompresi dada dan napas buatan, dan ada harapan bisa selamatkan mereka. Mungkin. Tapi tidak diusahakan, karena hampir semua rakyat Indonesia tidak tahu caranya, karena tidak ada yang begitu peduli pada 80 juta anak Indonesia dan 200 juta orang dewasa sampai memastikan pelajaran P3K menjadi umum. Padahal sangat dibutuhkan di negara ini, di mana kecelakaan terjadi terus, dan bantuan medis selalu jauh. Seharusnya tetangga yang berilmu yang menjadi sumber pertolongan pertama. Tapi yang selalu dilakukan adalah "lari"… dengan membawa mayat. Kondisi ini bisa berubah. Kalau ada kepedulian. Tapi siapa yang mau peduli pada anak Indonesia yang belum menjadi korban?
-Gene Netto
Dua Anak Polisi Sragen Tewas Kesetrum Tiang Lampu Jalan
Minggu, 20 Desember 2020 - Dua anak Aiptu Suwito, yakni NWA (8) dan HWA (10), tewas setelah tersetrum tiang listrik di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
https://www.tribunnews.com
14 December, 2020
Renungan Tentang Umat Islam Dari Sisi Bola: Mengapa Indonesia Peringkat 173 Di FIFA?
Saya melihat berita yang bahas peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 173, dan juga tidak bisa bersaing di Piala Dunia. Ini beberapa negara di atas Indonesia dalam Peringkat FIFA. Jumlah penduduk = jumlah total, jadi kalau di Kroasia ada 4 juta warga, maka pria dewasa yang bisa main bola akan kurang dari 1 juta. Tapi mereka di urutan 11 di FIFA. Sedangkan Indonesia, dengan sekitar 90 juta pria dewasa, berada di urutan 173.
11. Kroasia – populasi 4 juta (total, jadi kurang dari 1 juta pria dewasa).
17. Swiss – populasi 8 juta.
20. Senegal - populasi 15 juta.
26. Tunisia – populasi 11 juta.
42. Republik Ceko – populasi 10 juta.
47. Jamaika – populasi 3 juta (hanya ada 870 ribu pria dewasa).
Dan begitu seterusnya. Coba berpikir dengan akal yang sehat. Jamaika, sebuah negara berkembang, dengan hanya 870 ribu pria dewasa (tapi tidak semuanya sehat, dan tidak semuanya bisa berolahraga) bisa mencapai ranking 47 di FIFA. Sedangkan Indonesia, dgn stok 90 JUTA pria dewasa, hanya bisa mencapai ranking 173, dan tidak sanggup masuk Piala Dunia… KENAPA?
Mungkin banyak orang akan bersikap "nrimo". Ini takdir saja, dan Allah tidak izinkan Indonesia dapat prestasi di dunia bola. Mungkin banyak orang akan mengatakan 1.000 tahun yang lalu ada orang Muslim bernama Al-Messi yang ciptakan bola pertama di negara Arab, jadi prestasinya harus diterima sebagai kebanggaan umat Islam di Indonesia sampai sekarang.
Bagi saya, kegagalan orang Indonesia, khususnya umat Islam yang mayoritas, untuk dapat pencapaian yang tinggi di dunia bola adalah sebuah simbol. Jangankan hebat di dunia komputer, robot, sains, atau medis, untuk tendang bola ke gawang saja tidak bisa. Manusia yang lain dikasih kaki oleh Allah, dan dengan stok 870 ribu pria dewasa saja, Jamaika bisa bentuk tim bola yang berprestasi. Umat Islam di Indonesia punya hampir 90 juta pria dewasa, dan Allah kasih mereka kaki yang sama dengan orang asing, otak yang sama, dan jam per hari yang sama, tapi ternyata kita tidak sanggup menemukan 11 orang yang lebih hebat dari orang Jamaika itu. Padahal di semua sekolah, kota, dan kampung, ada puluhan juta anak yang selalu sibuk main bola setiap minggu.
Ini merupakan suatu kegagalan yang jelas, yang tidak mau dihadapi. Di Indonesia, ada 200 juta Muslim yang sibuk banggakan diri atas prestasi zaman dulu dari beberapa orang Arab. Atau banggakan diri karena yakin masuk Surga, jadi tidak usah peduli pada dunia ini. Usahanya untuk mencari prestasi demi kemajuan umat manusia tidak banyak. Dan untuk urusan tendang bola ke gawang, ternyata tidak bisa dan juga tidak malu. Allah kasih orang non-Muslim badan, otak, fasilitas, dan kesempatan yang sama dengan kita, dan mereka pakai yang Allah berikan untuk mencari kemajuan dan prestasi. Tanpa berdoa kepada Allah, mereka bisa melebihi kita. Kita dikasih kesempatan yang sama, dan juga bisa berdoa, dan pencapaian kita tetap saja nol.
Banyak sekali orang Muslim senang hidup di dunia mimpi, dan kalau melihat cermin, bukannya diangkat untuk introspeksi, tapi malah dipakai utk banggakan diri saja, dan tidur kembali. Kapan umat Islam akan bangun dari dunia mimpi? Kapan bisa ketemu 11 orang yang sanggup main bola? Bagaimana mau menjadi pemimpin dunia kalau dalam urusan tendang bola saja tidak bisa dapat prestasi? Orang non-Muslim seharusnya bisa tertarik pada Islam kalau melihat kita, tapi mereka malah ketawa dan kabur. Kita yang perlu berubah. Jadi kapan kita mau bangun, bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia?
-Gene Netto
Mengapa Indonesia Terus Tertahan di Peringkat 173 FIFA?
https://sport.detik.com
FIFA/Coca-Cola World Ranking
https://www.fifa.com
Umat Islam Di Indonesia Setara Batu Berlian atau Batu Bara?
[Komentar]: Maaf Om Gene, kami fokus dgn agama saja, urusan dunia yg merupakan wujud dari pemahaman keagamaan kami, tidak kami pedulikan. Kami fokus masuk surga tidak peduli caranya. Prestasi sepakbola?? Ke laut saja.
[Gene]: Yakin orang Muslim di Indonesia fokus pada Surga? Pejabat yang ditangkap karena korupsi rata2 bergelar Haji. Dua Menteri Agama yg Muslim masuk penjara. Dana BOS di banyak sekolah dikorupsi oleh Muslim. Dana di Dinas Sosial dan banyak dinas lain dikorupsi oleh PNS Muslim.
Seorang kawan yang Muslim keluar dari Kementerian Sosial karena tidak tahan melihat korupsi massal di situ, tapi juga tidak berani laporkan. Bukan urusan dia kl 80 juta anak yg mayoritasnya Muslim dirugikan. Berapa juta PNS dan pejabat Muslim juga begitu? Ada yang terlibat, dan yang lain hanya "tahu" saja, tapi ikut rahasiakan. Kalau Nabi Muhammad SAW ada di sini, dan ajak umat Islam berjihad, berapa persen yang berani? Sedangkan utk laporkan atasan atau rekan saja tidak berani?
Orang Indonesia melakukan pencarian pornografi dengan peringkat paling besar ketiga di dunia (statistik Google). Tempat pelacuran paling besar se-Asia Tenggara ada di Surabaya dulu, dgn 10 ribu pelacur di dalamnya, dan sering dikunjungi anak SMP, SMA, dan mahasiswa. Setiap hari sekarang ada orang Muslim yang ditangkap karena narkoba. Pasar shabu2 di sini termasuk paling besar di dunia. Dulu ada hampir 200 orang yang tewas karena minum miras yang mengandung racun, dan banyak dari korbannya adalah anak SMP, SMA, dan pemuda yang Muslim. Banyak anak mengaku minum miras sebelum masuk sekolah. Banyak anak Muslim masih tawuran. Berusaha membunuh anak Muslim lain dgn alasan "sekolahnya beda". Mau saya teruskan dengan puluhan contoh lain?
Orang Muslim di Indonesia mencari Surga? Mungkin sebagian kecil dari totalnya Muslim di sini serius mencari Surga setiap hari. Yang lain? Kapan umat Islam mau bangun dari dunia mimpi dan sadari kondisi nyata di negara ini? Kuantitas Muslim terbesar di dunia, tapi kualitasnya tidak mau dibahas. Apa ini yang diharapkan Allah dan Rasulullah SAW? Kita menjadi banyak tapi bernilai rendah?
Ibaratnya manusia menjadi "batu", di negara lain ada banyak batu berlian. Itu kemajuan dan prestasi yang diciptakan oleh orang non-Muslim, dan menjadi kebanggaan mereka. Tanpa beriman, tanpa berdoa kepada Allah, negara mereka penuh batu berlian. Indonesia juga penuh batu. Kita beriman, kita juga berdoa, tapi orang lain melihat kita sebagai batu bara saja, dan nyaris tidak ada berlian. Banyak Muslim di sini banggakan diri atas kuantitas batunya, walaupun banyak yang hanya batu bara saja.
Orang non-Muslim menjadi tidak tertarik pada Islam karena ketika memandang kita, mereka mencari masyarakat penuh "berlian", yaitu orang Muslim yang berakhlak mulia, sangat cerdas, dan terlihat bermanfaat untuk kemajuan umat manusia. Mereka cari bukti dari perilaku kita bahwa agama Islam membawa manusia ke jalan hidup yang benar. Mereka malah melihat masyarakat kita penuh batu bara, dan sulit ditemukan berlian, jadi mereka gelengkan kepala dan tinggalkan Islam. Kita yang membuat mereka kabur karena kita selalu gagal mencontohkan kebenaran Islam lewat perilaku kita. Tolong bangun dari dunia mimpi dan menjadi siap berpikir dan diskusi secara serius tentang peran umat Islam di dunia ini. Apa yang Allah harapkan dari kita sebagai "khalifah" di muka bumi? Banyak batu bara? Atau berlian?
-Gene Netto
12 December, 2020
Anaknya Ikut Pelatihan, Dicabuli, Orang Tua Selalu "Tidak Menyangka"
Lima anak perempuan dicabuli oleh pelatih silatnya. Ada dua hal penting dari kasus ini yang perlu dibahas. Pertama, seperti yang selalu terjadi, orang tua kaget dan "tidak menyangka". Frase ini muncul terus dalam hampir semua berita pencabulan terhadap anak. Orang tua tidak menyangka. Tidak ada orang tua yang sudah tahu anaknya akan dicabuli oleh bapak kandung, bapak tiri, paman kandung, tetangga, guru sekolah, guru ngaji, pelatih olahraga, dll. Orang tua selalu "berbaik sangka" tapi sikap baik sangka itu, tanpa sikap waspada, berakhir dgn sebagian orang tua menangis dan mengaku mereka "tidak menyangka". Kalau setiap hari ada berita anak digigit buaya di sungai, saya yakin semua orang tua akan waspada dekat sungai. Tapi kalau "hanya" dicabuli saja, banyak orang tua buang muka, dan anggap ini "masalah bagi orang lain". Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya. Hanya sedikit yang mau ambil pelajaran.
Kedua, seperti sering terjadi, organisasi yang terkait dengan pelaku berusaha menutupi kejadian itu, dan minta orang tua tanda tangani surat dan berjanji tidak akan bicara dgn media. Pelaku dipecat, dan kalau pergi ke tempat lain dan cabuli anak lain, bukan urusan kita. Yang penting berita itu ditutupi agar nama baik organisasi bisa dijaga. Sikap ini sering ditunjukkan oleh sekolah umum dan swasta, pesantren, perusahaan, dan organisasi yang lebih utamakan kepentingan bisnis mereka di atas keselamatan anak Indonesia. Jangan sampai orang tua waspada terhadap mereka. Jangan sampai penghasilan mereka berkurang. Anak Indonesia tidak sepenting itu. Bisnis yang utama.
Semoga orang tua mau bangun dari dunia mimpi dan sadari faktanya ada masalah besar terkait kekerasan terhadap anak di negara ini. Dari semua orang tua yang merasa anak mereka aman, akan ada sekian persen orang tua yang nanti juga menangis dan mengaku mereka tidak menyangka. Hal yang sama terulang terus karena orang tua tidak mau berubah. Anak anda tidak aman.
-Gene Netto
Miris, Begitu Tahu Putrinya Ikut Jadi Korban Pencabulan Oknum Pelatih, Orangtua Salah Satu Siswi PSHT Sragen Sempat Nangis Gulung-Gulung
https://joglosemarnews.com
Pelaku Mutilasi di Bekasi adalah Yatim Piatu
Awalnya saya tidak berniat membahas kasus ini karena pembunuhan dan mutilasi sering terjadi di Indonesia. Lalu saya baca bahwa ternyata pelaku menjadi anak yatim sejak usia 10 tahun, dan ibunya wafat ketika dia berusia 14 tahun. Ada dua kakak yang sudah berkeluarga, dan sepertinya mereka kurang mengurusnya karena dia tinggal di kontrakan dan menjadi pengamen. Saya menunggu informasi ttg riwayat sekolahnya, tapi belum ada. Mungkin sudah lama putus sekolah dan cari nafkah hidup di jalan.
Apa ini hasil dari tidak pedulinya pemerintah terhadap seorang anak yatim? Putus sekolah, hidup di jalan, diabaikan oleh keluarga sendiri, dan terpaksa terima tawaran disodomi agar bisa dapat 100 ribu rupiah? Dari mana lagi bisa dapat 100 ribu? Dari Menteri Sosial jelas tidak mungkin. Banyak orang tidak mau pedulikan nasib anak yatim dan dhuafa di negara ini, jadi dengan tenang mereka ceritakan "adanya" kementerian sosial, dinas sosial, serta banyak lembaga amal dan organisasi agama Islam, yang "katanya" menolong rakyat miskin. Tapi tidak ada yang tahu persentase orang yang "dibantu". Dan kekayaan negara dikorupsi terus, dijual ke pihak asing, dan dimanfaatkan untuk mendanai kegiatan politik dan bisnis bagi orang yang punya kekuasaan dan keluarganya.
Lalu anak yatim yang hidup di jalan menerima kesempatan disodomi, asal bisa dapat 100 ribu. Ini kondisi nyata yang dialami banyak sekali anak yatim dan dhuafa di seluruh negara. Orang tawarkan mereka uang untuk terima perbuatan asusila, dan mereka setuju. Karena tidak ada harapan bisa dapat kepedulian dari pemerintah dan umat Islam.
-Gene Netto
Polisi: Pelaku Mutilasi Dicabuli Korban hingga 50 Kali Sejak Juli 2020
Kompas.com - 10/12/2020 - Dalam kesehariannya, A diketahui bekerja sebagai manusia silver. "Pekerjaanya ngamen dan manusia silver. Berstatus yatim piatu sejak umur 10 tahun," kata Wakapolres.
https://megapolitan.kompas.com
30 November, 2020
Mukjizat Nabi Muhammad
Assalamu’alaikum wr.wb. Berikut ini ada beberapa contoh mukjizat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Semuanya ditulis dalam ratusan "Hadits" (riwayat tertulis tentang perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW).
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara para nabi kecuali mereka diberi sejumlah mukjizat yang di antaranya manusia beriman kepadanya, dan mukjizat yang saya terima adalah wahyu. Allah mewahyukannya kepada saya. Maka saya berharap kiranya menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)
Mukjizat Paling Utama Bagi Nabi Muhammad SAW Adalah Penerimaan Al Qur'an
1. Demi bintang ketika terbenam,
2. kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru,
3. dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.
4. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),
5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,
(QS. An-Najm 53:1-5)
9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
(QS. Al-Hijr 15:9)
58. Dan Sesungguhnya telah Kami buat dalam Al-Qur’an ini segala macam perumpamaan untuk manusia. Dan Sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka”.
(QS. Ar-Rum 30:58)
Bulan Terbelah Setelah Nabi Muhammad SAW Berdoa
1. Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.
2. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus-menerus”.
3. Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya
(QS. Al-Qamar 54:1-3)
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud: “Kami sedang bersama dengan Rasulullah S.A.W. di Mina, dan bulan terbelah menjadi dua. Salah satu bagian berada di balik gunung dan bagian yang lain ada di sisi gunung di sini. Rasulullah S.A.W. mengatakan kepada kami, ‘Saksikanlah hal ini.’” (HR. Muslim)
Nabi Muhammad SAW Melakukan Isra Mi’raj (“Perjalanan dan Kenaikan”)
[Rasulullah SAW dibawa dari Masjid al-Haram di Makkah ke al-Masjid al-Aqsa di Yerusalem, lalu diangkat ke langit (di luar atmosfer kita) hingga mencapai Langit Ketujuh dan bertemu dengan Allah. Hadits yang ceritakan perjalanan ke Langit Ketujuh itu cukup panjang.]
1. Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjid al-Haram ke Al-Masjid al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(QS. Al-Isra’ 17:1)
Nabi Muhammad SAW Menyembuhkan Orang Sakit
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Shayba: Seorang wanita membawa putranya ke Rasulullah SAW. Anak laki-laki itu cacat mental dan bahkan tidak bisa berbicara. Rasulullah SAW membilas mulutnya dengan air dan membasuh tangannya dan memberikan air itu kepada wanita itu dan menyuruhnya untuk membuatkan putranya minum. Tidak ada yang tersisa dari kondisinya; kecerdasannya kemudian melampaui bahkan [orang] yang paling cerdas sekalipun. (HR. Sunan Ibn Majah, Al-Hakim, Al-Baihaqi, dan Ash-Shifa dari Qadi Iyad)
Diriwayatkan oleh Ibn 'Abbas: Seorang anak gila dibawa ke Rasulullah SAW. Dia meletakkan tangannya yang penuh rahmat di dada anak itu dan anak itu tiba-tiba memuntahkan benda hitam kecil seperti sebuah timun. Anak itu sembuh dan pulang. (HR. Ibn Hanbal, Al-Darimi, Al-Baihaqi, Al-Tabarani, dan Ash-Shifa dari Qadi Iyad)
Diriwayatkan oleh Sahl bin Sad: Rasulullah SAW pada Hari Khaibar berkata, […] "Di mana 'Ali bin Abu Thalib?" Mereka berkata: "Rasulullah, matanya sakit." Dia kemudian memanggilnya dan 'Ali dibawa, dan Rasulullah SAW mengoleskan air liurnya ke matanya ['Ali] dan memohon berkah dan dia menjadi baik-baik saja, seolah-olah dia tidak memiliki penyakit sama sekali. […]. (HR. Muslim)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: Saya berkata, "Ya Rasulullah SAW! Saya mendengar banyak riwayat dari Anda, tetapi saya melupakannya." Dia berkata, "Bentangkan selendangmu." Saya membentangkan selendang saya dan dia menggerakkan kedua tangannya seolah-olah sedang mengambil sesuatu dan mengosongkannya ke dalam sorban dan berkata, "Pakailah." Saya pakainya di tubuh saya, dan sejak itu saya tidak pernah melupakan satu pun hadits. (HR. Bukhari)
Diriwayatkan oleh ‘Utsman bin Hunaif: Seorang lelaki yang buta datang kepada Rasulullah S.A.W. lalu memohon kepada Rasulullah untuk berdoa kepada Allah agar menyembuhkan matanya. Rasulullah bersabda, “Jika kau mau, aku akan berdoa untukmu, dan jika kau mau bersabar, maka itu lebih baik bagimu.” Lelaki itu berkata, “Doakanlah.” Maka Rasulullah S.A.W. mengatakan kepadanya, “Ambillah wudhu. Kemudian lakukan shalat dua raka’at dan berdoalah, ‘Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan bertawajjuh kepada-Mu dengan Nabi-Mu Muhammad, Nabi pembawa rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku bermohon kepada Allah melalui engkau atas hajatku ini semoga diperkenankan untukku. Ya Allah, jadikan dia [Nabi Muhammad] syafaat bagiku.’” Lelaki itu melakukan apa yang disabdakan Rasulullah kepadanya dan penglihatannya dipulihkan. (HR. Tirmidzi, Ahmad, ibn Majah).
Diriwayatkan oleh Sahal bin Saad: Rasulullah S.A.W. bersabda pada hari Khaibar, [...] “Di mana ‘Ali bin Abu Thalib?” Para sahabat menjawab, “Ia sedang sakit mata, ya Rasulullah.” Rasulullah berkata, “Bawalah ia kemari.” Tak lama kemudian, Ali bin Abu Thalib datang menemui Rasulullah. Lalu Rasulullah mengoleskan ludahnya pada kedua matanya dan berdoa untuk kesembuhannya. Tak lama kemudian kedua mata Ali sembuh tanpa ada rasa sakit lagi. (HR. Muslim)
Nabi Muhammad SAW Melipatgandakan Makanan Yang Sedikit
Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah: “Ketika parit digali, aku melihat Rasulullah S.A.W. sangat lapar. Maka aku pun kembali menemui istriku dan menanyakan kepadanya, ‘Apakah engkau mempunyai sesuatu (makanan)? Sebab aku melihat Rasulullah S.A.W. sangat lapar.’ Istriku mengeluarkan kantung kulit berisi satu sha [3 kg] gandum. Dan kami mempunyai seekor anak kambing. Sementara aku menyembelihnya, istriku menumbuk gandum dan ketika ia selesai, aku pun selesai. Aku memotong-motong daging anak kambing itu dan memasukkannya ke dalam kuali. Istriku berkata: jangan mempermalukan aku di hadapan Rasulullah S.A.W. dan para sahabatnya. Kemudian aku hendak memberitahukan Rasulullah S.A.W. dan berbisik kepada beliau, ‘Kami telah menyembelih domba untuk engkau dan dia [istrinya] telah menumbuk satu sha [3 kg] gandum yang kami miliki. Jadi silahkan engkau datang dengan beberapa sahabat bersamamu’, lalu tiba-tiba Rasulullah S.A.W. berseru, ‘Jabir telah membuat jamuan makan besar untuk kalian. Silakan kalian semua ke sana.’ Lalu Rasulullah S.A.W. bersabda kepadaku, ‘Jangan engkau turunkan kualimu dan jangan engkau membuat roti dari adonanmu sebelum aku datang.’ Aku datang bersama Rasulullah S.A.W. mendahului orang-orang. Aku menemui istriku. Ia berkata, ‘Kamu akan dipermalukan [karena makanannya tidak cukup untuk jumlah orang yang datang]!’ Aku berkata, ‘Aku telah sampaikan semua pesanmu.’ Setelah itu aku keluarkan adonan roti kami, lalu Rasulullah mengoleskan ludahnya pada adonan itu serta memberkahinya. Kemudian beliau masukkan ludahnya ke dalam kuali dan memberkahinya. Setelah itu beliau berkata, ‘Sekarang panggillah pembuat roti untuk membantumu dan ambillah sop dari kualimu, tapi jangan engkau turunkan dari perapian.’ Ternyata kaum muslimin yang datang ada seribu orang. Berkata Jabir: Aku bersumpah demi Allah, mereka makan sampai kenyang dan pulang. Sementara itu kuali kami masih penuh dan mendidih seperti semula, demikian juga adonan roti masih tetap seperti sediakala.” Atau seperti yang dikatakan oleh Dhahhak (seorang perawi yang lain): ‘Adonan itu masih dalam kondisi semula, walaupun sudah digunakan untuk membuat roti.’” (HR. Muslim)
Diriwayatkan oleh Abdul Rahman bin Abu Bakar: “Kami yang berjumlah seratus tiga puluh orang sedang duduk bersama Nabi S.A.W. Beliau bertanya, ‘Adakah salah seorang di antara kalian yang mempunyai makanan?’ Didapati ada seorang yang mempunyai kurang lebih satu sha [3 kg] gandum, lalu dijadikannya adonan roti. Kemudian datang seorang lelaki kafir yang tinggi, membawa kambing-kambing. Nabi S.A.W. bertanya, ‘Apakah kambing-kambing ini untuk dijual atau dihadiahkan?’ Lelaki itu menjawab, ‘Untuk dijual!’ Maka dibelilah darinya seekor kambing. Setelah disembelih, Rasulullah S.A.W. memerintahkan supaya diambil hatinya, ginjalnya, paru-parunya, jantung dan sebagainya untuk dipanggang. Abdul Rahman bin Abu Bakar berkata, ‘Demi Allah! Setiap satu orang dari seratus tiga puluh orang itu semuanya mendapat bagian dari kambing itu [semua dapat porsi masing-masing].’ Rasulullah S.A.W. bagikan kepada orang yang hadir, dan disimpan bagian lain untuk orang yang tidak hadir. Daging kambing yang sudah dipanggang itu dibagikan di atas dua talam dan kami semua makan bersama sampai kenyang. Namun masih ada sisa makanan di kedua talam tersebut yang aku bawa di atas unta.” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan oleh Jabir bahwa bapaknya meninggal dunia dengan meninggalkan hutang. Katanya, “Aku temui Nabi S.A.W. lalu aku katakan, ‘Bapakku meninggalkan hutang sedangkan aku tidak memiliki sesuatu kecuali apa yang dihasilkan dari kebun kurma, namun hasil panennya selama beberapa tahun tidak akan mencukupi untuk melunasi hutangnya’. Beliau pun berangkat bersamaku untuk menghindari umpatan para piutang kepadaku. Kemudian beliau berjalan mengelilingi tumpukan dari tumpukan buah kurma dan berdoa, kemudian beliau kelilingi tumpukan yang lain, dan beliau duduk di dekat tumpukan kurma tersebut seraya bersabda: ‘Bagikanlah.’“ Maka Jabir membagikan kurma-kurma tersebut dan berhasil dia lunasi semuanya dan masih tersisa kurma sebanyak yang sudah dibagikan. (HR. Bukhari)
Air Mengalir Dari Jari Nabi Muhammad SAW
Diceritakan oleh Anas: “Semangkuk air dibawa ke hadapan Nabi saat beliau berada di Az-Zawra. Beliau meletakkan tangannya di dalamnya dan air mulai mengalir di antara jari-jarinya. Semua orang melakukan wudhu (dengan air itu).” Qatada bertanya kepada Anas, “Berapa banyak orang yang bersamamu?” Anas menjawab, “Tiga ratus atau hampir tiga ratus.” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan oleh Salim bin Abi Aj-Jad bahwa Jabir bin ‘Abdullah berkata, “Orang-orang menjadi sangat haus pada hari Al-Hudaibiya. Sebuah pot kecil berisi air berada di depan Nabi dan ketika ia selesai wudhu, orang-orang bergegas ke arahnya. Dia bertanya, ‘Ada masalah apa dengan kalian?’ Mereka menjawab, ‘Kami tidak punya air, baik untuk berwudhu atau untuk minum, kecuali apa yang ada di depan engkau.’ Jadi beliau menempatkan tangannya di dalam pot itu dan air mulai mengalir di antara jari-jarinya seperti mata air. Kita semua minum dan melakukan wudhu (dari itu).” Aku bertanya kepada Jabir, “Jumlah kalian berapa banyak?” Dia menjawab, “Seandainya kita lebih dari seratus ribu orang, air itu akan cukup bagi kami, tapi jumlah kami seribu lima ratus.” (HR. Bukhari)
Diceritakan oleh Abdullah: “Kami biasanya menganggap mukjizat sebagai Rahmat Allah, tetapi orang-orang menganggapnya sebagai suatu peringatan. Suatu waktu kami bersama Rasulullah dalam suatu perjalanan, dan kami kehabisan air. Beliau bersabda, ‘Bawalah air yang tersisa padamu.’ Orang-orang membawa sebuah wadah yang berisi sedikit air. Beliau meletakkan tangannya di dalamnya dan berkata, ‘Datanglah ke air yang dirahmati, dan rahmat ini datangnya dari Allah.’ Aku melihat air mengalir dari jari-jari Rasulullah, dan tidak diragukan lagi, kami mendengar suara makanan memuliakan Allah, ketika disantap (olehnya).’” (HR. Bukhari)
Anas menceritakan bahwa Rasulullah SAW meminta air kemudian beliau diberikan kantung air dan orang-orang mulai berwudhu darinya dan aku menghitung (orang-orang) dan jumlah mereka antara lima puluh dan delapan puluh, dan aku melihat air yang menyembur dari jari-jarinya. (HR. Muslim)
Pohon Jalan Sendiri Dan Berbicara Setelah Dipanggil oleh Nabi Muhammad SAW
Diriwayatkan oleh Burayda: Ketika kami bersama Rasulullah SAW dalam sebuah ekspedisi, seorang Badui [Arab dari padang pasir] datang dan meminta tanda, yaitu sebuah mukjizat. Rasulullah SAW berkata: "Katakan pada pohon itu bahwa Rasulullah memanggilnya!" Kemudian dia menunjuk ke sebuah pohon. Pohon itu bergoyang ke kanan dan kiri, membawa dirinya keluar dari tanah dengan akarnya, dan datang ke hadapan Rasulullah, lalu [pohon itu] berkata: "Assalamu’alaikum, wahai Rasulullah!" Orang Badui itu berkata: "Sekarang biarkan dia pergi ke tempatnya lagi!" Dia [Muhammad SAW] memerintahkan, dan pohon itu pergi. […]. (Hadits Ash-Shifa dari Qadi Iyad)
Serigala Berbicara Tentang Nabi Muhammad SAW
Diriwayatkan oleh Unais bin 'Amr: Ahban bin Aus berkata, "Aku ada di antara dombaku. Tiba-tiba seekor serigala menangkap seekor domba dan aku berteriak padanya. Serigala itu duduk di ekornya dan memanggilku, dan berkata,' Siapa yang akan menjaganya (domba itu) ketika kamu menjadi sibuk dan tidak dapat menjaganya? Apakah kamu melarang aku mengambil rezeki yang telah diberikan Allah kepadaku?'" Ahban menambahkan, "Aku bertepuk tangan dan berkata, 'Demi Allah, aku belum pernah melihat sesuatu yang lebih menarik dan ajaib dari ini!' Lalu serigala itu berkata, 'Ada sesuatu (yang lebih ajaib) dan indah dari ini; yaitu, Rasulullah SAW di pohon-pohon palem itu, mengundang orang-orang kepada Allah (yaitu Islam).'" Unais bin 'Amr berkata, "Kemudian Ahban pergi ke Rasulullah dan memberitahu dia tentang apa yang terjadi dan dia masuk Islam." (HR. Bukhari)
Pohon Kurma Pun Menangis Karena Nabi Muhammad SAW Tidak Menyentuhnya
Diriwayatkan oleh Jabir bin ‘Abdullah: Dulu Rasulullah S.A.W. berdiri di sebelah sebuah pohon atau pohon kurma, selama Shalat Jumat. Kemudian seorang wanita atau laki-laki dari kaum Ansari berkata. “Wahai Rasulullah! Bagaimana kalau kita membuat mimbar untumu?” Dia menjawab, “Jika kamu mau.” Jadi mereka membuat mimbar untuk beliau dan pada hari Jumat, beliau melanjutkan ke arah mimbar (untuk menyampaikan khutbah [ceramah]). Pohon kurma itu menangis seperti anak kecil! Nabi turun (dari mimbar) dan memeluknya sementara pohon itu terus mengerang seperti seorang anak yang sedang dibuat tenang. Nabi berkata, “Pohon ini menangis karena (rindu) dengan ilmu agama yang dulu diberikan di dekatnya.” (HR. Bukhari)
Hujan Turun Langsung Setelah Nabi Muhammad SAW Berdoa
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: “Pada masa Nabi S.A.W., orang-orang pernah tertimpa musim kemarau yang panjang. Ketika Nabi S.A.W. sedang berkhotbah pada hari Jumat, seorang laki-laki memasuki masjid seraya berkata, ‘Ya Rasulullah, tanaman kami rusak dan keluarga kami kelaparan, berdoalah kepada Allah untuk kami.’ Rasulullah S.A.W. kemudian mengangkat kedua tangannya. Saat itu kami tidak melihat segumpal awan pun di langit. Demi Allah yang menguasai diriku, Rasulullah S.A.W. belum lagi menurunkan kedua tangannya ketika muncullah awan yang menggunung. Rasulullah S.A.W. belum lagi turun dari mimbarnya, aku lihat hujan sudah turun membasahi jenggotnya. Hujan turun pada hari itu, hari berikutnya, lusanya dan berikutnya lagi sampai Jumat berikutnya. Seorang laki-laki yang sama atau lainnya berdiri lagi sambil mengatakan, ‘Ya Rasulullah, banyak rumah yang rusak dan tanaman yang tenggelam. Berdoalah kepada Allah untuk kami.’ Kemudian Rasulullah S.A.W. mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, ‘Ya Allah, singkirkanlah hujan ke sekeliling kami, janganlah di atas kami.’ Anas bin Malik berkata, ‘Maka hujan pun berhenti. Lalu kami keluar berjalan-jalan di bawah sinar matahari.’” (HR. Bukhari)
Ini hanya beberapa contoh dari ratusan mukjizat yang diriwayatkan di dalam hadits. Dan di samping semua mukjizat itu, ada banyak doa yang dijawab seketika dan disaksikan oleh para sahabat yang ada bersama Nabi Muhammad SAW pada saat itu. Hal ini menunjukkan bahwa sama seperti nabi-nabi terdahulu, Nabi Muhammad SAW, dengan kuasa Allah SWT, mampu melakukan mukjizat yang luar biasa.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
- Gene Netto
23 November, 2020
Kenapa Gene Netto Share Berita Kriminalitas Ustadz Terus?
[Komentar]: Kenapa terus menerus men-share kriminalitas dgn pelaku ustad, Mr. Gene Hurgronje?
[Gene]: Ada bahaya terhadap anak Indonesia, di tempat di mana tidak terduga ada bahaya: Di rumah sendiri, di sekolah, di masjid, di pesantren, di musholla, di TPA, di rumah saudara, di angkot, di jalan, di belakang rumah, dll. Pelakunya adalah orang yang tidak terduga berbahaya: Bapak kandung, bapak tiri, paman kandung, paman tiri, kakek kandung, kakek tiri, sepupu, guru sekolah, guru ngaji, pengurus pesantren, guru pramuka, tetangga, teman sekolah, kenalan Facebook, satpam, penjaga warung, dll.
Hampir semua pelakunya Muslim, hampir semua korban adalah anak Muslim, berusia 3-16 tahun, perempuan dan laki-laki. Kasus mereka hanya ketahuan setelah masuk berita, lalu anda dan banyak orang Muslim lebih suka buang muka, karena hanya mau peduli pada anak kandung sendiri, dan hanya mau dibuat bahagia dan dipuji setiap hari di dunia mimpi, agar tidak perlu hadapi realitas.
Saya seorang guru. Saya dilatih untuk selalu berusaha melindungi semua anak, bahkan yang bukan murid saya. Anda tidak tahu, tapi di Australia ada UU negara. Kalau seorang guru melihat seorang anak (bukan muridnya, tidak dikenal) sedang dalam keadaan berbahaya, dan guru tidak berusaha melindungi anak itu, guru bisa kena pasal hukum. Saya lupa apa termasuk hukuman penjara. Tapi minimal akan kena masalah kerja, bisa diskors, didenda, dipecat, dll. Itu hukum negara, utk semua guru, di seluruh negara, tanpa guru bisa berikan alasan ttg kenapa dia diam saja dan biarkan anak menjadi korban atau alami kecelakaan. Guru melihat, guru wajib berusaha mencegah, walaupun secara lisan saja. (Mungkin setara dgn polisi kalau melihat perampokan: Wajib bertindak, dan akan kena masalah kalau diam di warung dan nonton saja.)
Saya seorang guru. Saya dilatih untuk melindungi semua anak. Termasuk yang bukan murid saya. Di mana saja saya berada, saya amati semua anak. Apabila saya lihat bahaya, saya berusaha selamatkan, atau minimal berikan peringatan untuk berhenti kegiatan mereka, atau berhati-hati. Saya dilatih. Dilarang diam. Saya menetap di Indonesia. Saya melihat bahaya. Saya tidak bisa melindungi anak yang sudah menjadi korban dan masuk berita. Yang bisa saya lakukan hanya satu: MEMBUAT ANDA SADAR ADA BAHAYA. Walaupun anda jadi emosi dan suruh saya diam, saya tidak akan diam. Saya seorang guru. Dan saya tidak menentukan jalan hidup saya disebabkan perasaan hati anda. Silahkan menjadi marah terus. Saya tidak akan berhenti dalam usaha saya melindungi semua anak di dalam keluarga besar anda agar mereka tidak menjadi korban.
-Gene Netto
Orang Kafir Tidak Akan Beriman, Jadi Kenapa Gene Netto Terkesan Pro-Kafir?
6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
7. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.
(QS. Al-Baqarah 2:6-7)
[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Bagaimana kalau 99% dari ustadz "kurang sanggup memahami" orang kafir? Ustadz itu lahir sebagai Muslim, belajar ibadah sejak kecil, masuk pesantren, belajar, dan berceramah. Lalu, mereka "menjelaskan" tentang orang kafir, tapi mereka tidak alami sendiri. Mereka tahu teorinya, tapi tidak tahu rasanya. Seperti laki-laki kurang bisa memahami rasanya menjadi "ibu hamil".
Dalam ayat di atas, bukan Allah yang salah, tapi mungkin banyak Muslim "salah paham"? Dikatakan "mereka tidak akan beriman", tapi di Indonesia, puluhan ribu "kafir" masuk Islam setiap tahun. Berarti ada dua jenis orang kafir: Satu, kafir sampai mati, dan dua, kafir yang calon muallaf. Di zaman Rasulullah SAW, semua orang di sekitar Nabi adalah kafir yang masuk Islam. Ini contohnya "orang kafir" itu: Khadijah binti Khuwailid, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Bilal bin Rabah, Hamzah bin Abdul Muthalib, Aisyah binti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Abu Dzar Al-Ghiffari, Ja'far bin Abi Thalib, Asma' binti Abu Bakar, dan ratusan yang lain.
Lahir sebagai kafir jadi "tidak mungkin" mereka bisa masuk Islam, betul? Atau, anda salah, karena mereka siap terima dakwah dari Rasulullah SAW dan hidayah dari Allah SWT? Hanya ada dua kemungkinan: 1) Allah SWT salah paham dalam ayat itu, atau 2) Banyak Muslim salah paham. Anda merasa paham tentang "orang kafir"? Pernah tinggal di negara kafir, dan rasakan 100% dari orang di sekitar anda adalah orang kafir? Kita menjadi orang Muslim karena dua faktor. Pertama, beriman dan beribadah kepada Allah SWT. Kedua, HIDUP dengan sifat dan sikap islamiah, berakhlak mulia, menjauhi dosa dsb. Orang kafir tidak melakukan yang pertama, tapi banyak dari mereka melakukan yang kedua, dan akhlak mereka bisa melebihi banyak Muslim.
Saya dibesarkan di tengah orang kafir, tapi banyak sekali dari mereka lebih sabar, lebih sopan, lebih mulia, lebih jujur, lebih bersih, lebih dermawan, lebih berakhlak mulia, lebih taat hukum, lebih tertib, lebih serius belajar, lebih adil, lebih bijaksana, lebih menghormati orang lain, lebih dapat dipercayai, lebih menjaga amanah, lebih profesional dalam kerjanya, dan lebih bertanggung jawab dari mayoritas orang Muslim yang pernah saya kenal di sini.
Jadi banyak orang kafir punya kehidupan yang tidak sesuai dengan "kesan buruk" yang dibahas di sini. Lalu, di Indonesia, saya dapat kenalan "Muslim" yang berzina, aborsi, narkoba, berjudi, menjadi mabuk, melanggar hukum, dan jarang shalat. Bahkan ada teman yang keturunan Nabi Muhammad SAW, tapi tidak shalat. Anda mau katakan semua orang kafir jelek dan jahat? Mohon maaf, tapi walaupun mereka non-Muslim, bahkan ateis, banyak dari orang kafir itu punya akhlak yang "lebih baik" dari banyak Muslim.
Apa ada kafir yang buruk dan jahat? Tentu saja ada banyak. Di semua golongan manusia ada yang baik dan buruk. Anaknya Nabi Adam bisa menjadi pembunuh! Jadi jangan melihat kafir sebagai satu komunitas. Apa anda bisa jamin semua orang yang lahir sebagai kafir "tidak bisa masuk Islam"? Bagaimana dengan para sahabat Nabi? Mereka "kafir" dari lahir, jadi seharusnya mustahil menjadi Muslim, betul? Anda tidak menghujat Umar bin Khattab karena dia butuh waktu yang lama untuk masuk Islam. Tapi bagi orang kafir yang lain, anda tidak mau kasih waktu?
Kalau anda lahir di Makkah, di keluarga kafir, apa YAKIN anda mau dengarkan Rasulullah SAW dan masuk Islam? Berani berpikir sendiri, dan melawan saudara, teman, dan masyarakat? Seorang bapak bicara, menentang cara berpikir masyarakat, banyak orang tidak suka, menjadi emosi, dan dia disuruh diam dan dihina. Apa anda mau berusaha memahaminya? Atau ikut menghujat? Saya juga menentang cara berpikir masyarakat, banyak orang tidak suka, menjadi emosi, dan saya disuruh diam dan dihina. Apa anda mau berusaha berpikir? Atau menghujat saya?
Ketika orang kafir mati, baru dijamin kafir. Kalau masih hidup, kita tidak tahu. Jadi kenapa mau benci semuanya? Ada teman saya, seorang mantan prajurit Amerika. Dia ikut perang di Irak, kena bom, menjadi terluka, tapi tidak mati. Sekarang, dia sudah menjadi Muslim. Coba bayangkan isi hatinya. Dia bisa masuk Islam karena dia orang kafir golongan kedua: Calon Muallaf. Apa anda kira bahwa ustadz yang bicara tentang buruknya orang kafir bisa memahami prajurit Amerika, yang dibom anak Muslim, dan tetap masuk Islam? Mereka ajarkan anda untuk membenci semua kafir, walaupun sebagian dari kafir itu akan masuk Islam. Daripada benci semuanya, bagaimana kalau anda hanya benci yang jahat saja? Dan untuk yang lain, bagaimana kalau anda bersabar dulu dan menunjukkan sikap yang mulia?
Umat Islam di Indonesia menjadi mayoritas, jadi mungkin telah muncul suatu "kesombongan" di tengah kita. Rasulullah SAW juga bisa begitu. Khadijah menjadi Muslim, lalu Nabi berhenti berdakwah, dan mengatakan "tidak mungkin orang kafir bisa masuk Islam", jadi Islam hanya bagi yang lahir sebagai Muslim saja (sesudah itu). Kira-kira ada berapa Muslim sekarang kalau itu cara dakwah Rasulullah SAW? Tolong buka hati anda dan coba mulai berpikir bahwa mungkin banyak ustadz yang "mendidik" anda tentang "orang kafir" tidak sepenuhnya mengerti pemikiran dan kehidupan orang kafir. Dulu orang kafir hanya mulai masuk Islam karena Nabi Muhammad SAW berdakwah dengan baik, benar, lembut, dan mulia, dan ajak orang kafir mengubah cara berpikirnya, lalu Allah kasih hidayah.
Saya tidak pro-kafir. Insya Allah saya 100% pro-Muslim. Saya mengritik umat Islam karena kondisi kita ibaratnya pasien sakit yang menolak berobat. Orang kafir pakai otaknya untuk ciptakan 1.000 kemajuan untuk umat manusia dalam 150 tahun terakhir. Kita juga dikasih otak tapi tidak ciptakan apa-apa. Kalau mereka berdoa kepada Allah, mungkin mereka akan menciptakan 2.000 kemajuan. Kita berdoa, lima kali setiap hari, dan kemajuan dari kita tetap saja nol. Seribu kemajuan tidak bisa, 2.000 juga tidak bisa. Bagaimana kalau Allah lipatgandakan doa kita, dan 5.000 kemajuan keluar dari umat Islam? Mereka akan kaget, betul? Tapi mereka melihat kemajuan nol dari kita, dan abaikan umat Islam. Kita dinilai hanya bermanfaat sebagai konsumen saja.
Kebanyakan orang kafir ingin kabur dari kita karena sekitar 0% dari mereka terpesona dengan umat Islam. Tetapi kalau kita mau bangun dari dunia mimpi, hadapi masalah, siap memperbaiki diri, dan mau bangkit, bersatu, dan menciptakan umat yang berkualitas, insya Allah banyak orang kafir (yang golongan kedua itu) akan mulai tertarik pada Islam. Jadi saya berusaha untuk "tampar mukanya" banyak orang untuk bangunkan mereka dari dunia mimpi. Semoga anda bersedia merenung, menerima pemikiran yang berbeda, dan siap bersatu untuk menciptakan umat Islam yang terkemuka.
Wa billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
18 November, 2020
Pesantren Di Sudan: Tempat Penyiksaan Anak Yang Belajar Al Qur'an
Investigasi dari BBC selama 18 bulan di negara Sudan. Wartawan menyamar sebagai ustadz dan masuk ke 23 pesantren di Sudan, yang disebut "khalwa" di sana. Yang ditemukan adalah anak yang disiksa, dirantai, dipukul, dihajar pakai rotan dan kayu, tidak diberikan bantuan medis, tidur di lantai, dikasih makanan seperti yg dikasih ke binatang, dan dipaksa mengemis di jalan dan berikan uang kepada kyai yang punya pesantren. Kalau tidak mencapai target, dihukum. Kalau coba melarikan diri, dihajar, dirantai, dan dipenjarakan. Ada anak yang dihajar sampai kulit punggungnya terkelupas, dan dia hampir mati. Ada yang menjadi cacat seumur hidup, dan ada yang meninggal dunia. Orang tua yang miskin di kampung kirim anaknya ke pesantren utk dapat pendidikan agama, dan setelah itu dilepaskan bertahun-tahun tanpa ketemu lagi, jadi orang tua tidak tahu tentang apa yang menimpa anaknya.
Banyak Muslim bingung kenapa orang non-Muslim tidak merasa terpesona dengan umat Islam dan malah membenci kita. Video BBC seperti ini menjadi bagian dari sebabnya. Ketika banyak anak disiksa atas nama "pendidikan agama", para ustadz setempat biarkan, dan tidak bersikap keberatan. Dan para ustadz di negara lain (seperti Indonesia) malas untuk mengetahui hal ini, dan hanya mau sebut "oknum" saja. Tidak ada rasa harus ikut bertanggung jawab terhadap kualitas umat Islam di seluruh dunia. Kalau umat Muslim ditindas di suatu tempat, Muslim di seluruh dunia teriak. Tapi ketika anak Muslim disiksa oleh ustadz atas nama agama, semuanya diam.
Jadi orang non-Muslim sering lihat hasil investigasi seperti ini dan mereka berpikir, "Begini caranya Muslim mendidik anaknya. Jangan heran kalau ada yang menjadi sadis. Lihat cara mereka dididik!" Saya sudah lihat banyak hasil investigasi seperti ini, dari berbagai negara. Tapi rata2 tidak menjadi berita di Indonesia, dan kalaupun menjadi berita, langsung dilupakan dalam 1 hari. Orang non-Muslim malah ingat bertahun-tahun, di saat orang Muslim sibuk buang muka dan tidak mau tahu. Kalau berani untuk memahami apa yang dilihat oleh orang non-Muslim ketika melihat umat Islam, silahkan tonton video ini.
-Gene Netto
PERINGATAN: Di video ini, anak Muslim disiksa dan dirantai oleh ustadz di dalam pesantren di Sudan. Jangan nonton kalau tidak sanggup melihatnya.
Video: Sudan khalwas: Undercover in the schools that chain boys
https://www.bbc.com/news/av/world-africa-54571814
Murid Sekolah di Negeri Ini Dirantai & Disiksa Guru, Tak Patuh Dijebloskan ke Penjara
Rabu, 21 Oktober 2020 16:08 WIB
https://www.indozone.id
17 November, 2020
Menghadapi Takdir Dari Allah Yang Terasa "Terlalu Berat"
[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Takdir yang Allah berikan kepada setiap manusia kadang terasa berat sekali, dan terlalu sulit untuk dipikul. Tapi kita harus selalu ingat bahwa Allah menciptakan dan menulis takdir kita itu di Lauh Mahfuz sebelum kita lahir. Jadi apa yang terasa terlalu berat pada hari ini bisa menjadi hal yang baru terasa hikmahnya bertahun-tahun di kemudian hari, atau bahkan di dunia akhirat. Tugas kita adalah menyadari hal itu dan selalu meyakini bahwa Allah Maha Kuasa dan Allah Maha Penyayang. Jadi ketika takdir yang terasa berat menimpa kita, Allah selalu hadir sebagai tempat perlindungan dan naungan bagi kita. Dan selama kita berpegang teguh pada Allah dan tetap pada jalan lurus, kita akan rasakan nikmat yang luar biasa di akhirat nanti.
Dunia ini tidak nyata, dan hanya sebuah fatamorgana. Setiap hal terasa nyata, rasa sakit yang berat terasa nyata, tapi semuanya tidak lain daripada sebuah ujian untuk memisahkan antara orang yang beriman dan orang yang tidak beriman. Dan nanti setiap kaum akan dikasih balasannya, sesuai dengan apa yang kita lakukan di dunia ini.
Kondisi apapun yang kita alami, semoga kita bisa tetap merasa tenang dan lewati masa itu dengan mudah. Allah Maha Kuasa dan tidak ada yang Dia lakukan untuk menyiksa orang yang beriman atau dorong kita untuk berputus asa. Tetapi kita harus ingat bahwa cara Allah tingkatkan derajat kita di sisi-Nya adalah dengan ujian, dan para Nabi yang dikasih ujian yang paling berat dulu. Tidak ada suatu hal yang menimpa kita yang lebih berat dari apa yang mereka alami. Dan mereka bisa lewati kesulitan di atas kesulitan dengan cara berserah diri kepada Allah, dan berpegang teguh kepada Allah, dan mereka menjadikan itu sebagai contoh yang terbaik bagi kita untuk hadapi semua kesulitan di dunia ini.
2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(QS. Al-Ankabut 29:2-3)
Rasulullah SAW bersabda, "Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum, Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah." (HR. Tirmidzi)
Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?" Nabi SAW menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa." (HR. Bukhari)
286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(QS. Al-Baqarah 2:286).
1. Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,
2. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
(QS. Al-Mulk 67:1-2)
Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
11 November, 2020
Berapa Banyak Anak Yatim Di Indonesia Yang Hidup Sejahtera?
[Komentar]: Om Gene, ada banyak orang yg peduli dengan anak yatim di negeri ini yang tidak harus melalui perantara om Gene atau LSM lainnya yang tidak harus di expose ke medsos atau ke media.
[Gene]: Bisa anda tunjukkan keberadaan semua anak yatim itu yang bahagia, karena dibantu secara rahasia oleh umat Islam? Ada datanya? Di Jawa Barat misalnya, ada berapa ratus ribu anak yatim yang dibantu dan bahagia, punya tempat tinggal baik, biaya hidup, baju, sepatu, kamar bersih, mainan, buku, jaminan sekolah sampai SMA, bantuan cari pekerjaan, dan perlindungan dari bullying di sekolah karena mereka anak yatim, tapi semuanya dirahasiakan oleh umat Islam? Tolong. Kasih data akurat. Bukan "kayanya" saja. Tolong jangan tunjuk satu panti atau pesantren yang isinya 50 anak dan anggap "bukti". Saya bahas semua anak yatim. Bukan yang beruntung.
Saya punya teman2 yang bantu anak yatim juga. SEMUANYA mengatakan makin sulit dapat sumbangan, dibandingkan 10 tahun yg lalu. Di mana2 ada anak yatim yg miskin, lapar, hidup dalam kesulitan, putus sekolah, tidak bisa beli baju atau sepatu baru, tidak punya mainan atau buku. Banyak yang hidup dalam ketakutan karena menjadi korban bullying, diancam, dianiaya, diperkosa, disodomi, warisan dari bapak atau kakek dicuri sama saudara kandung, dan tidak ada yang mau melindunginya. Banyak yang tidak punya nafkah hidup rutin dan tidak tahu apa bulan depan apa akan ada uang atau tidak.
Tolong. Saya mau dibuktikan salah. Berikan data yang akurat, yang buktikan semua teman saya adalah pembohong dan anak yatim sudah dibantu di mana2. Di mana data anda? Atau apa anda termasuk Muslim yang hidup di dunia mimpi, yang berharap umat Islam dipuji, dan menjadi tersinggung ketika saya tanya kenapa anak yatim miskin dan lapar di tengah 225 juta Muslim?
Saya sudah tanya ke Kementerian Agama, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, KPAI, dll. dan mencari data akurat jumlah total anak yatim di seluruh negara. Semuanya mengaku tidak ada yang punya. Didata saja tidak mau. Apalagi dipastikan hidup secara sejahtera. Tolong buktikan saya salah. Saya mau mengatakan kepada anak yatim, "Syukur kamu menjadi yatim. Mulai sekarang, kamu akan diperhatikan 225 juta Muslim, dan dijamin hidup sejahtera!" Saya mau mengatakan kepada calon muallaf, "Lihat bagaimana umat Islam utamakan dan melindungi anak yatim di Indonesia!" Tapi tidak bisa, karena tidak ada kondisi nyata yang bisa ditunjuk sebagai keberhasilan. Malah sebaliknya.
-Gene Netto
10 November, 2020
Orang Muslim di Indonesia Buang 1,530 Triliun Rupiah Setiap Tahun Untuk Rokok
Data dari tahun 2019: Cukai rokok 10% menyumbang 153 Triliun Rupiah pada kas negara. Jadi total dana yang dihabiskan rakyat mayoritas Muslim utk beli rokok adalah 10 kali lipat, yaitu 1.530 TRILIUN RUPIAH. Dibakar. Tanpa manfaat. Setiap tahun.
Apa anak yatim hidup dalam keadaan sejahtera? Tidak. Banyak orang mengaku "tidak punya uang" untuk bantu anak yatim dan dhuafa terus. Beli buku untuk mencerdaskan anaknya sendiri tidak bisa. Orang tua tidak punya uang. Banyak anak putus sekolah setelah SD atau SMP. Orang tua tidak punya uang. Berqurban pada Idul Adha tidak bisa. Tidak punya uang. Tetapi di saat yang sama, umat Islam bisa bakar 1,530 Triliun Rupiah secara sia-sia. Yang paling merugikan umat Islam di Indonesia hanya ada satu pihak: Umat Islam sendiri.
11. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(QS. Ar-Ra’d 13:11)
Umat Islam bisa bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia, dengan negara yang kuat dan sejahtera, dan teknologi yang maju. Tapi harus siap berubah dulu. Tidak ada "konspirasi" dari pihak lain yang merugikan kita. Kita sudah dapat rahmat yang luas dari Allah SWT lalu kita sendiri yang lalai dan tidak mensyukuri rahmat itu. Lebih buruk lagi, kita dikasih rezeki dari Allah, lalu kita BAKAR, dan sesudahnya komplain bahwa kita "miskin". Bukan Allah yang membuat kita miskin. Kita sendiri yang perlu introspeksi dan berubah. Semoga bermanfaat sebagai renungan.
-Gene Netto
Industri Rokok: Gudang Garam Melesat, Sampoerna Stagnan
https://tirto.id
Anak Yatim Piatu Usia 11 Tahun Disekap Tantenya, Tangan dan Kaki Dirantai, Mulut Dilakban
Satu contoh lagi, nasib "biasa" bagi anak yatim yang hidup di tengah 225 juta Muslim. Diperhatikan oleh negara? Tidak. Bisa dapat jaminan hidup aman dan nyaman? Tidak. Bisa dijamin dapat kasih sayang dari saudara kandung sendiri? Tidak.
Dan kenapa rekasi (tidak logis) pedagang yang menemukannya adalah "menunggu"? Setelah 1 jam, tante anak itu kembali, dan diminta buka rantai itu (yg digembok). Kenapa tidak langsung telfon polisi dan cari orang yang bisa potong rantai itu? Mereka malah menunggu 1 jam, sampai kunci gembok datang. Bayangkan rasanya anak itu. Sudah "diselamatkan" tapi harus tunggu tante kembali, biar bisa diminta kuncinya. Harus duduk saja dgn tangan dan kaki dirantai, menunggu. Setelah dilepaskan, baru orang2 itu lapor ke pihak pasar, lalu polisi.
Indonesia punya kementerian sosial, kementerian perlindungan anak, dinas sosial, komisi perlindungan anak, kementerian agama, dll. tapi ketika saya tanya di semua tempat itu tentang SIAPA yang punya daftar semua anak yatim di Indonesia, semuanya menjawab, "Tidak ada yang punya!" Hampir semua pejabat dan orang yang berkuasa, dan 225 juta anggota rakyat beragama Islam, tapi anak yatim bukan prioritas. Bahkan utk dihitung jumlahnya saja, tidak ada yang peduli. Kasihan Rasulullah SAW, dapat umat seperti kita.
-Gene Netto
Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud)
Bocah 11 Tahun Disekap Tantenya di Pasar, Tangan dan Kaki Dirantai
https://regional.kompas.com
09 November, 2020
Yakin Orang Muslim "Lebih Baik" Dari Orang Kafir?
[Komentar]: Menurut saya, pak Gene malah membuat umat Islam yg wawasannya lemah/kurang ttg Islam, sejarah dan peradaban Islam makin bertambah lemah. Bahkan bisa buat mrk berfikir bahwa kafir itu lebih baik dari Islam.
[Gene]: Anda kira orang kafir tidak lebih baik dari orang Muslim? Jangan lari ke keimanan dulu. Jelas Muslim beriman dan benar. Lalu? Selain keimanan? Apa prestasi kita? Sudah saya tulis kemarin: Ribuan ciptaan orang kafir, termasuk Facebook, komputer, HP, internet, listrik dan bola lampu yang kita pakai sekarang. Mereka yang ciptakan vaksinasi, PBB dan WHO yang satukan dunia dalam hadapi pandemi. Ribuan, bahkan ratusan ribu kemajuan dan barang bermanfaat di dunia ini berasal dari orang kafir.
Tapi anda anggap mereka "jelek"? Mereka kerjakan semua itu TANPA berdoa dan mohon bantuan Allah. Lalu Muslim yang berdoa malah menciptakan nol? Berarti kita dua kali lebih buruk dari mereka, betul? Untuk setiap seribu barang yang mereka ciptakan, seharusnya kita bisa ciptakan seribu barang juga, lalu kita berdoa, dan menjadi dua ribu barang. Kita malah nol. Tanpa berdoa, prestasi mereka jelas. Prestasi kita nol, lalu kita berdoa, dan prestasi kita tetap nol. Dua kali kita gagal. Betul?
Mau hujat orang kafir? Tanpa mereka, tidak ada mesin utk cetak Al Qur'an. Tidak ada situs Al Quran di internet. Tidak ada pesawat utk terbang ke Makkah. Kita lakukan APA selain banggakan diri terus, karena kebetulan kita mengakui Allah, Rasulullah SAW dan Al Qur'an? Begitu saja prestasi kita, selama 1.400 tahun? Lalu? Kemarin ada yg sebutkan Ibnu Sina, Aljabar dll. Mau dibanggakan karena mereka?
A: Orang kafir menciptakan ribuan barang dan sistem bermanfaat dalam 150 tahun terakhir. Orang Muslim di Indonesia nol.
B: Iya, tapi, tolong, jangan begitu dong, soalnya ada orang Arab 1.000 tahun yang lalu yang pintar lho, jadi tolong kami dipuji sekarang ya!
Kapan umat Islam mau bangun dari dunia mimpi, dan beli ratusan milyar buku daripada ratusan milyar batang rokok? Tolong buka mata, buka akal, buka dompet dan beli ratusan buku untuk mencerdaskan anak anda. Jangan suruh mereka hafal fakta dan pendapat orang dewasa terus. Berikan mereka masalah dan bebaskan mereka untuk berpikir sendiri, ciptakan solusi, dan membantah dengan guru, orang tua, pemerintah, dll. dgn pendapat yg logis dan bijaksana. Jadikan mereka cerdas dan suruh mereka menjadi pemimpin dunia. Saya pesankan lagi, yang merusak umat Islam hanya satu: Umat Islam sendiri.
-Gene Netto
Kenapa Terkesan Gene Netto Berikan Pendapat Negatif Tentang Umat Islam Terus?
[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Ibu sudah bicara dengan berapa banyak orang yang masuk Islam? Saya ribuan. SEMUA orang itu, tanpa pengecualian, masuk Islam karena dua hal saja. 1) Mau menikah, dan tidak begitu peduli pada Islam (mayoritas di Indonesia). 2) Baca Al Quran, belajar tentang Islam, merasa ajaran Islam benar, masuk akal, dan berasal dari Tuhan yang Maha Esa, jadi mereka harus masuk Islam.
Yang menyatakan, "Saya terpesona dengan umat Islam setelah tinggal di tengah Muslim di Indonesia" adalah NOL PERSEN. Dari ribuan orang. Nol. Yang kagumi umat Islam 100% orang Muslim saja. Bukan yang menjadi muallaf, bukan non-Muslim yang memandang dari luar. Bisa dipahami? Kesan umum tentang kita di seluruh dunia, dan di sini juga, di mata banyak orang lain adalah NEGATIF. Kenapa? Karena banyak sekali Muslim sibuk memuji diri sendiri dan kebakaran jenggot kalau dikasih tahu umat Islam buruk di mata orang lain.
Saya berusaha sadarkan umat Islam karena saya punya pengalaman yang insya Allah cukup luas, dan punya pandangan, pendidikan, dan wawasan yang tidak dimiliki kebanyakan orang. Tetapi daripada berusaha introspeksi, banyak orang suruh saya diam, atau suruh saya puji umat Islam saja. Silahkan berpikir sendiri. Mau introspeksi? Atau mau dipuji terus?
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra., ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.'" (HR. Muslim)
Sudah ribuan kali saya post ayat, hadits, tafsir, berita tentang Islam, dll. dan semua post itu selalu sepi komentar, tidak dishare, dan tidak dibaca kebanyakan orang (ada data Facebook). Yang menjadi ramai hanya dua: 1) Post tentang politik, yang menimbulkan keributan. 2) Post saya yang jelaskan ada masalah di umat Islam, atau bahas sebuah kontroversi, lalu ada keributan dan muncul hujatan terhadap saya. Selain itu sepi. Hampir semua post saya tentang pendidikan, kekerasan terhadap anak, lingkungan, parenting, kesehatan, hukum Islam, tafsir, pertanyaan agama, sejarah, bahasa, hukum, Indonesia, pemerintah, politik dunia, dll. selalu sepi, tidak dibaca, tidak dikomentari, dan tidak dishare.
11. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
(QS. Ar-Ra'd 13:11)
Banyak orang Muslim terkesan tidak suka berpikir, tidak suka belajar, tidak suka pendapat yang berbeda, tidak mau introspeksi, tidak mau berubah, dan hanya berharap dipuji agar bisa merasa puas dengan diri sendiri. Mereka tidak merasa harus ikut berperan dalam memperbaiki kualitas dari umat Islam. Jadi niat saya adalah angkat cermin agar umat Islam bisa lihat diri sendiri. Kalau anda tidak mau lihat umat kita, dan tidak mau memahami apa yang "sakit" sehingga kita bisa "mengobatinya", maka tidak perlu ikuti apa yang saya usahakan di sini. Akan terasa terlalu berat. Silahkan nonton TV saja dan biarkan saya kerja sendiri.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Kalau Umat Islam Tidak Ada Penemuan, Apa Penemuannya Gene Netto?
[Komentar]: Gene sudah melakukan penemuan. Gene menemukan penemuan bahwa Muslim di Indonesia tdk pernah melakukan penemuan! Itulah penemuan Gene!
[Gene]: Di negara2 barat, yang menciptakan barang2 bermanfaat, biasanya punya latar belakang di teknik, bisnis, produksi, matematika, fisika, kimia, dsb. Sedangkan di sini, orang yang lulusan fisika, kimia, matematika, bisnis, teknik mesin dll. bisa menjadi staf HRD, guru bahasa Inggris, staf perusahaan travel, staf perusahaan properti, Lurah, dan seterusnya. Tentu saja tidak semua, tapi banyak sekali orang yang lulus dari suatu bidang malah tidak pernah kerja (atau tidak mau kerja) di bidang tersebut, jadi ilmunya menjadi tidak terlalu berguna. Selain itu, sering terlihat bahwa setelah dapat pekerjaan (bukan menciptakan pekerjaan, tapi mencari jaminan gaji tetap), mereka sebatas "kerja" untuk dapat gaji, dan tidak ada kemauan untuk melakukan "lebih". Sudah dapat gaji, istri/suami, anak, rumah, motor, jadi buat apa berpikir tentang kemajuan umat Islam dan umat manusia? Itu yang paling berbeda antara sana dan sini.
Saya baru berusaha menciptakan satu hal saja, tapi belum terwujud: Program pelatihan guru yang gratis, untuk semua negara berkembang di seluruh dunia. Saya mau ciptakan di sini dulu, dan kalau berhasil sesuai rencana, nanti dikasih ke semua negara (bahan hanya perlu diterjemahkan). Saya berharap program itu terlihat "keluar" dari Indonesia untuk kemajuan dunia, dari orang2 Muslim di sini. Yang saya rencanakan belum pernah dibuat orang lain jadi kalau berhasil akan menjadi pertama kali terwujud di dunia, dan insya Allah bermanfaat untuk miliaran manusia. Dan keluar dari Indonesia.
Kenapa belum jalan? Karena di sini, dari banyak pemimpin dan pejabat Muslim, saya hanya dapat basa basi atau penolakan. Tidak banyak yang mau peduli pada kemajuan dunia pendidikan, apalagi gratis dan tidak membuat mereka kaya. (Satu orang yang tidak tertarik malah dilantik menjadi Menteri Pendidikan sesudahnya!)
Dan saya tidak berhasil dapat dana CSR juga dari PT besar (ratusan miliar per tahun). Ternyata banyak dari dana itu diambil oleh pejabat Muslim untuk "program yayasan" milik mereka, lalu hilang begitu saja tanpa jelas hasilnya apa. Jadi saya tidak bisa mulai sampai menghasilkan uang sendiri, yang insya Allah akan datang dari penjualan buku saya.
Jadi kalau saya bisa buka kantor dan bayar gaji, dan bisa bagikan tugas kepada puluhan orang, insya Allah anda akan bisa lihat hasil dari usaha saya, di bidang pendidikan, di seluruh negara, yang insya Allah bermanfaat bagi 3 juta guru dan 80 juta siswa dan kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia. Lalu sekaligus buat miliaran manusia di dunia. Insya Allah berhasil. Rencana sudah disiapkan, dan saya hanya perlu dana. Mohon doanya.
-Gene Netto
Berapa Persen Dari Anak Indonesia Diperkosa Dan Disodomi Setiap Tahun?
[Komentar]: Masalahnya perkosaan terhadap anak itu berapa persen? Om Gene pernah observasi?
[Gene]: Ambil 1.000 anak sebagai contoh. Misalnya 100 diperkosa atau disodomi. Jadi sudah 10%. (Perumpamaan saja).
• 20 kasus belum ketahuan. Pelakunya bapak sendiri, atau bapak tiri, jadi aman dan masih bertindak, korban masih menderita. Sudah 3-5 tahun diperkosa terus.
• 20 kasus lain belum ketahuan. Anak dicabuli oleh orang yang berkuasa dan mengancamnya. Misalnya, guru sekolah. Kalau anak berani lapor, nilainya akan diubah dan tidak lulus. Juga dilakukan guru ngaji, pembina pramuka, bapak tiri, pendeta, pemilik kontrakan, dll. Yang penting ada kekuasaan di atas anak. (Di sekolah, semua anak dididik untuk "diam dan taat" pada orang yang berkuasa!)
• 20 kasus diselesaikan "secara kekeluargaan". Orang tuanya malu, dan takut nanti anak tidak dapat jodoh kalau ketahuan pernah diperkosa. Pelaku bebas, dan tetap tinggal di samping korban, atau dikirim ke rumah saudara (dan melakukan hal yang sama di sana juga).
• 20 kasus diselesaikan oleh polisi setempat (atau kepala desa, dll.). Tidak masuk berita nasional. Mungkin masuk koran lokal saja. Polisi simpan datanya, karena tidak wajib dilaporkan ke pusat, atau KPAI, atau Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
• 10 kasus dilaporkan korban ke KPAI dan menjadi berita. Data KPAI: Ada 10 kasus yang terjadi tahun ini.
• 10 kasus menjadi berita besar, masuk semua koran dan tivi besar, ketahuan jutaan orang. Rakyat tahu ada 10 kasus.
Sekarang, yang ketahuan oleh rakyat secara luas, 10 kasus. Yang ketahuan oleh KPAI, ada 10 kasus (ditambah 10 kasus dari berita). Sebanyak 80 kasus lain tidak begitu ketahuan, dan tidak menjadi data nasional. Lalu, dari 1.000 anak itu, bagaimana kalau 200 anak yg diperkosa dan disodomi? Atau 300? Tetapi tidak ketahuan karena terlalu sulit dapat data yang akurat.
Mungkin anda bisa mulai memahami masalahnya. Berapa persen yang diperkosa atau disodomi? Hanya Allah SWT yang tahu. Dan dari semua pejabat dan petugas di seluruh negara, perkara ini tidak cukup penting untuk menjadi prioritas bagi mereka. Jangankan bertindak, perhatikan saja tidak mau. Lebih gampang dapat data ttg berapa banyak orang yg beli motor daripada bisa tahu berapa banyak anak diperkosa dan disodomi. Dan rakyat Indonesia, serta umat Islam, tetap tenang dan membiarkan kondisi ini berlangsung terus… Merdeka?
-Gene Netto
Jangan Menyebarkan Berita Pemerkosaan!
Kekerasan terhadap anak Indonesia di seluruh negara, setiap hari, sudah merupakan masalah besar. Tapi ada masalah tambahan yaitu sikap "jangan bahas topik itu" yang sangat umum. Selama beberapa tahun, saya berusaha membuat orang dewasa sadar bahwa anak Indonesia berada dalam kondisi berbahaya. Setiap hari, di mana saja, dari siapa saja, anak Indonesia bisa menjadi korban. Dalam semua kasus, orang tua korban selalu menyatakan, "Saya tidak menyangka!"
Saya berusaha membuat semua orang sadar, lalu terus-terusan saya dimarahi, dihina, dihujat, dan disuruh diam. Banyak orang dewasa tidak mau tahu. Dan orang lain hanya mengutuk, atau mengatakan, "Memprihatinkan ya!" lalu lupakan saja karena besok akan ada kasus baru. Mayoritas dari pelaku adalah anak laki2 yang Muslim, dengan usia 12-24 tahun. Dari ribuan kasus yang pernah saya baca, 100% dari anak Muslim yang diajak ikut perkosa seorang anak perempuan selalu setuju. Nol persen yang menolak, lapor ke polisi, dan berusaha selamatkan korban. Ini realitas di Indonesia, yang tidak mau dihadapi, selama anak sendiri masih aman.
Coba anda menjawab pertanyaan ini: Berapa banyak anak yang diperkosa dan disodomi setiap tahun di Indonesia? Tidak bisa? Anda tidak bisa jawab karena tidak ada yang kumpulkan data yang akurat. Bahkan polisi di daerah tidak wajib laporkan kasus ke KPAI. Jadi kita hanya tahu tentang sebagian kecil dari total kasus yang masuk berita.
Daripada mau sadari betapa luasnya masalah ini, kebanyakan orang Muslim sibuk buang muka, dan hanya peduli pada keluarga sendiri. Kapan umat Islam akan bangun dari dunia mimpi? Jangan buang muka terus, sampai anak yang anda kenal menjadi korban. Soalnya, nanti anda akan menyatakan, "Saya tidak menyangka" padahal saya kasih tahu secara jelas hampir setiap hari. Delapan puluh juta anak Indonesia butuh perlindungan. Bagaimana kita bisa melindunginya, kalau membahas bahayanya saja banyak yang tidak mau?
-Gene Netto
04 November, 2020
Marah Karena Kartun Nabi Muhammad SAW Dan Mau Boikot Perancis?
Pada 2005, koran Jyllands-Posten di Denmark terbitkan 12 kartun Rasulullah SAW. Ada demo di seluruh dunia, penyerangan, kerusakan, dan beberapa orang yang tewas, lalu boikot terhadap Denmark. Langsung ada kerugian 50% ekspor ke Timur Tengah, sebanyak $US 170 juta. Lalu, orang Amerika dll. mulai beli produk2 Denmark, dan penjualan meningkat lagi. Setelah diboikot Muslim, dan dibela non-Muslim, ekonomi mereka tidak berubah. Yang paling dirugikan adalah pengusaha Muslim yang sudah beli barang yang tidak bisa dijual.
Pada tahun 2006, majalah Charlie Hebdo di Perancis terbitkan ulang kartun dari Jyllands-Posten. Lalu tahun 2011, 2012, dan 2013 Charlie Hebdo terbitkan kartun yang lain juga. Tahun 2015, kantor Charlie Hebdo diserang, 12 orang dibunuh, 11 luka-luka. Lalu ada demo jutaan orang Perancis yang dukung Charlie Hebdo, dan mengutuk teroris Muslim. Selain kartun, juga ada aksi membakar Al Qur'an. Pada tahun 2010 dan 2011, pastor di Amerika membakar Al Qur'an. Di Denmark, tahun 2019, Al Qur'an dibakar oleh politikus Rasmus Paludan.
Artinya, boikot belum tentu efektif, tapi boleh dilakukan. Demo juga belum tentu efektif, tapi boleh dilakukan. Sayangnya, hasilnya selalu sama: Tidak ada perubahan pada UU negara di sana. Daripada ulangi hal yang sama terus, tanpa hasil, boleh kita coba bentuk protes yang berbeda?
Bagaimana kalau semua Muslim di dunia kirim surat setiap hari ke Presiden Perancis? Ada 1,8 miliar Muslim di dunia. Kalau hanya setengah yang kirim surat, ada 900 juta per hari, 6,3 miliar per minggu, 25 miliar per bulan, dan 302 miliar surat per tahun yang harus dibuka, dibaca, dan disimpan (surat ke pejabat wajib disimpan). Apa yang terjadi duluan? 1) Sistem kantor pos di Perancis lumpuh, atau 2) Umat Islam jadi malas dan berhenti kirim surat?
Kita minta mereka berdialog, bahas UU-nya, dan minta perlindungan bagi Nabi. Tapi apa mungkin 900 juta Muslim siap? Kalau diajak demo sehari, banyak yang mau, padahal tidak ada hasil. Diajak boikot, ada yang mau, untuk beberapa minggu, sampai lupa, dan juga tidak ada hasil. Kalau ada pilihan "pedang" atau "pena", mungkin saja di zaman ini pena lebih cepat berhasil. Kita tidak perlu mengancam mereka. Cukup kirim surat setiap hari, dan menunggu mereka menyerah.
Kita bisa utamakan "pedang" (tindakan keras dan tegas), atau bisa angkat pena. Dan insya Allah mereka akan siap diskusi dengan kita, setelah kantor pos mereka lumpuh. Mau coba?
Wassalamu’alaikum wr.wb. -Gene Netto
Daftar Barang Yang Diciptakan Orang Kafir Di Barat Dalam 150 Tahun Terakhir
Listrik. Lampu. Mesin cetak buku. Radio. Telfon. Tivi. Kulkas. Kipas angin. AC. Sepeda. Sepeda motor. Mobil. Mesin mobil. Truk. Kereta api. Pesawat. Mesin pesawat (jet engine). Kacamata. Jam tangan. Resleting untuk celana, rok, tas, koper. Komputer. Laptop. iPad. Musik Digital. CD. Flashdisk. Program komputer. Internet. WiFi. Google. Handphone. Google Maps. Satelit. GPS. Roket. Space Shuttle. Stasiun Luar Angkasa. Robot umum. Robot Industri. Robot medis. Kapal kontainer dan kontainer kapal. Kamera. Foto. Video. Kamera digital. Bioskop layar lebar. Pena (ballpoint pen). Senter. Bor listrik. Pengeras suara. Mikrofon. Speaker. Superglue. Kaleng. Makanan siap saji. Makanan & minuman yg diawetkan dalam kaleng. Microwave. Toaster. Hairdryer. Baterai. PULUHAN RIBU ALAT yang pakai baterai. Lampu LED. Termometer. Mikroskop. Vaksinasi yang hilangkan Cacar Variola (Smallpox) dan Polio. Anestesi. Suntikan. Kantong darah. Sarung tangan dokter. Ronsen (X-Ray). Ultrasound. MRI. Jantung buatan. Mesin By-Pass untuk operasi jantung. Alat bantu dengar. Gigi palsu. Kaki palsu. Tangan robot untuk manusia. Kalkulator. Mesin ATM. Mesin fotokopi. Printer. 3D Printer. Sidik Jari di kasus kepolisian. Klasifikasi DNA Manusia. Penangkapan kriminal berdasarkan DNA. Mobil elektrik. Laser. Drone. [Aplikasi Digital]: Facebook (1 milyar). WhatsApp (900 juta). Twitter. Instagram. Snapchat. YouTube. Uber. [Toko Online]: Amazon. Alibaba. EBay. PlayStore. PayPal. Dan lain-lain.
Daftar barang yang diciptakan Orang Muslim Di Indonesia dalam 150 tahun terakhir:
[Pasang suara jangkrik di sini karena sunyi dan sepi…]
Assalamu’alaikum. Tahun 2019, cukai rokok 10% menyumbang 153 triliun pada kas negara. Jadi total pembelanjaan rakyat mayoritas Muslim utk beli rokok adalah 1,530 TRILIUN RUPIAH. Per tahun. Setiap tahun. Tapi untuk beli buku untuk anaknya sulit, karena "terlalu mahal". Untuk menyantuni anak yatim dan dhuafa tidak bisa karena "tidak punya uang". Orang kafir di barat bisa kirim robot ke planet Mars, tapi orang Muslim di Indonesia tidak bisa buka perpustakaan umum.
Kapan umat Islam di Indonesia akan bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia? Kapan akan menjadi kaum yang kuat dan sejahtera dengan pendidikan tinggi yang dikagumi di seluruh dunia? Kapan sekolah dan universitas terkemuka di bumi akan berada di sini? Kapan umat Islam akan berhenti tunjuk ke belakang dan bilang, "Kita dijajah 75 tahun yang lalu (seperti Singapura, Malaysia, Korea, Cina, dll.), jadi tidak mungkin kita bisa menciptakan sesuatu untuk kemajuan umat manusia sekarang!" Yang paling merugikan umat Islam hanya satu pihak: Umat Islam.
Semoga bermanfaat bagi orang Muslim yang ingin bangun dari dunia mimpi sekarang juga dan bersatu untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Jangan tanya ke saya, "Solusinya apa?" Tolong diskusi sendiri dengan semua orang yang anda kenal, dan membuat rencana bersama dengan mereka. Tidak ada "orang lain" yang akan muncul untuk memperbaiki umat Islam dan bangsa Indonesia. Anda yang harus siap berjuang. Tolong anda jelaskan: Apa yang bisa anda lakukan untuk kemajuan umat Islam dan Indonesia?
Wassalamu’alaikum. -Gene Netto
11. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(QS. Ar-Ra’d 13:11)
96. Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, PASTILAH Kami akan melimpahkan kepada mereka BERKAH dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(QS. Al Araf 7.96)
Kenapa Gene Netto Tidak Bicara Seperti Orang Lain Yang Saya Idolakan?
[Komentar]: Cobalah bapak bicara seperti Ust Felix Siauw. Saya mengidolakannya.
[Gene]: Anda berharap semua orang di dunia harus sama? Allah ciptakan kita berbeda, tapi anda inginkan kita harus sama? Orang seperti Aa Gym, Arifin Ilham, Felix Siauw, dan Ustadz Abdul Somad ada ratusan. Ceramah mereka penuh dengan pujian bagi umat Islam dan bikin ibu2 bahagia terus. Lau, hasilnya apa? Yang non-Muslim di seluruh dunia tetap saja LARI dari kita.
Coba introspeksi tentang Indonesia yang bermayoritas Muslim: Termasuk negara paling korup di dunia. Banyak pejabat disumpah di bawah Al Qur'an, lalu mencuri uang rakyat, lalu rakyat menghormati pejabat yang kaya! Korupsi anggaran, korupsi berjemaah. Kekerasan, pemerkosaan, sodomi, begal, perampokan, pencurian. KDRT yang jarang dibahas. Anak sekolah dan pemuda konsumsi miras. Narkoba dari tingkat anggota DPRD sampai orang desa. Tingkat pencarian pornografi ke-3 di dunia. Internet penuh film porno buatan anak Indonesia. Perzinaan, aborsi, anak sekolah yang hamil. Ada guru sekolah yg cabuli siswa, ada guru ngaji juga. Hakim bisa disogok, polisi juga, dan orang kaya saja yang rasakan "keadilan". Anak yang diperkosa atau disodomi dibiarkan begitu saja, bertahun-tahun. Setiap hari, ada anak berusia 12-16 tahun yang diperkosa bergilir, oleh 3-7 pelaku yang kebanyakan remaja Muslim. Tidak pernah ada anak laki-laki Muslim yang menolak dan selamatkan korban: Seratus persen dari anak Muslim yang bisa perkosa anak perempuan melakukannya. Tawuran setiap hari, anak Muslim yang berusaha bunuh anak Muslim lain. Anak yatim putus sekolah, tidak sanggup beli kebutuhannya, dan tidak ada uang utk transportasi, makanan, listrik, dll. Anak disabilitas dibiarkan miskin tanpa bantuan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kalau misalnya dikasih kursi roda, rusak dalam 6 bulan. Mau saya teruskan dgn ratusan contoh lain?
Tapi anda bangga dengan umat Islam karena ada tokoh Muslim di tivi dan di panggung yg ajak umat Islam "menjadi baik"? Ada banyak penceramah di tivi, tapi saya mau bertanya secara serius: DI MANA saya bisa lihat HASIL dari ribuan ceramah mereka yang puji umat Islam? Semua bentuk pelanggaran hukum dan kejahatan MENINGKAT, bukan berkurang. Dan bagaimana kalau kebanyakan Muslim yang dengarkan ceramah2 itu sudah baik? Artinya, orang yang perlu berubah tidak dengarkan ceramah, jadi umat kita tidak akan berubah, betul?
Kalau saya mengajar seribu anak sekolah tentang kemuliaan, ketaatan pada hukum, dan larangan mencuri, tetapi sesudahnya, kasus asusila, pelanggaran hukum, dan pencurian meningkat, apa anda minta saya terus "mengajar kebaikan" yang terbukti tidak berhasil? Saya tidak mau ulangi hal yang sudah dilakukan ratusan orang lain, tanpa jelas hasilnya apa. Saya mau coba lakukan yang berbeda.
Saya hanya bisa berusaha bangun KESADARAN bahwa umat kita penuh kerusakan, yang membuat orang lain lari dari kita. Fakta itu perlu disadari dulu sebelum mencari solusi. Umpamanya Indonesia sebuah rumah sakit, dan penuh dengan pasien (orang Muslim) yang sakit keras. Mereka malah minta matanya yang indah dipuji, padahal perlu dioperasi, yang rasanya sakit tapi ada tujuan yg baik.
Jadi saya berusaha menjadi "dokter" yang terpaksa obati pasien, karena memuji keindahan mata pasien terbukti tidak berhasil. Saya memahami "pasien" dari dua sisi (luar umat, dalam umat), sedangkan yang lahir sebagai Muslim tidak mengerti APA yang dilihat oleh non-Muslim ketika mereka melihat kita. Kita sibuk puji diri, tetapi orang lain melihat kita sebagai kaum yang buruk, dan mereka takut bergabung sama kita.
Saya berharap umat Islam bisa bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia. Tapi hanya bisa terjadi kl penyakit yang serius di tengah kita diobati dulu. Jadi saya berusaha melakukan pengobatan, walaupun pasien menangis dan suruh jangan. Kalau anda tidak suka apa yang saya lakukan, dan tidak mau cari wawasan yang berbeda, tidak mau introspeksi, dan tidak mau dukung usaha saya, silahkan tinggalkan saya, dan biarkan saya kerja sendiri. Terima kasih.
-Gene Netto
13 October, 2020
Coba Bandingkan Kondisi Kita Sekarang Dengan Orang Yang Lahir Tahun 1900
Video yang bandingkan kondisi kita dengan orang yang hidup dari tahun 1900 sampai dengan 1985. Orang yang lahir dulu mengalami perang berkali-kali, pandemi Flu Spanyol, kehancuran ekonomi dunia, paceklik, dan kematian puluhan juta orang di seluruh dunia. Tapi mereka tetap bertahan.
Sebaliknya, banyak orang yang masih muda di saat ini sibuk komplain karena harus tetap di rumah dan pakai masker ketika keluar karena ada Pandemi Corona. Walaupun mereka punya makanan, listrik, HP, internet, komputer, uang, dll. Tetap saja sibuk komplain dan bersikap sudah mau kiamat kalau mereka tidak bisa nonton film di bioskop.
Kita sekarang harus bersatu dan saling menjaga, dan kita juga bisa lewati masa sulit ini.
MUST WATCH: Imagine You Were Born In 1900
https://www.youtube.com/watch?v=5VmAGpKrjUA
29 September, 2020
Anak 10 Tahun Dibunuh, Mayatnya Diperkosa: Kenapa Hasil Kemerdekaan Begini?
Saya sering merasa bingung kalau melihat berita kekerasan terhadap anak di Indonesia. Seseorang sakit hati, merasa dendam, lalu solusinya: Balas dendam dengan menggunakan kekerasan. Cukup sering menjadi penyebab pembunuhan, hanya karena ada yg merasa sakit hati. Dan banyak sekali dari pelakunya adalah anak remaja dan pemuda laki-laki. Seharusnya pemerintah, pemimpin, ahli agama, guru, dan masyarakat berpikir tentang kenapa kondisi ini bisa terjadi terus. Tapi sayangnya, korbannya BUKAN anaknya orang elite. Hanya anaknya orang miskin yang menjadi korban terus, setiap hari, di seluruh negara, dan ternyata, kepedulian terhadap mereka sangat minim.
Kasihan anak Indonesia yang menjadi korban terus. Siapa yang mau peduli pada masa depan 80 juta anak Indonesia? Yang belum menjadi korban kurang diperhatikan, apalagi para korban! Siapa yang mau menciptakan dialog dan gerakan nasional untuk bahas perubahan yang perlu dilakukan pada sistem pendidikan, agama, dan budaya, sehingga bisa menghasilkan generasi emas yang memiliki akhlak yang mulia? Berapa banyak anak yang tidak berdosa yang harus diperkosa, disodomi, dibacok, atau mati sebelum terjadi perubahan sosial di sini?
Apa ini kondisi negara yang diharapkan oleh para pejuang kemerdekaan? Bukannya hasil seperti ini akan membuat mereka patah hati? Mereka rela mati untuk berikan masa depan yang baik kepada semua anak bangsa. Sekarang malah banyak anak hanya bisa menunggu gilirannya menjadi korban kekerasan. Dan di saat yang sama, para pemimpin sibuk menghitung hartanya, dan rakyat menjadi terpesona dengan pemimpin yang kaya, yang berikan janji-janji manis. Kapan anak Indonesia bisa menjadi prioritas? Kapan mereka bisa merasakan manfaatnya kemerdekaan? Kapan seluruh rakyat Indonesia akan bersatu untuk pedulikan masa depan mereka?
-Gene Netto
Dendam pada Ibu Korban, Bocah 10 Tahun Dibunuh, dan Mayatnya Diperkosa Seorang Remaja
https://regional.kompas.com
23 September, 2020
Menghina Orang, Masuk Penjara, Apa Manfaatnya Bagi Kemajuan Indonesia?
Polisi menjadi sibuk. Bukan karena menangkap pembunuh, perampok, begal, koruptor, pelaku pemerkosaan dan sodomi terhadap anak, dll. Polisi dibuat sibuk menangkap orang yang "menghina" orang atau kelompok lain. Cukup satu orang mengaku "sakit hati" dan polisi harus bertindak. Apa manfaatnya bagi kemajuan Indonesia kalau polisi dibuat sibuk menjaga "perasaan hati" orang?
Di negara barat, anak kecil diajarkan untuk cuek saja kalau ada anak lain yang menghinanya. Yang penting jangan diserang secara fisik. Kalau sewaktu-waktu diejek teman kelas, orang tua mendidik anak untuk abaikan saja. Harga diri kita berasal dari diri sendiri, dan martabat kita di mata keluarga dan teman. (Ini bukan tentang bullying, tapi komentar buruk atau penghinaan yang tidak rutin.)
Hasilnya, kebanyakan orang menjadi dewasa yang bisa abaikan perkataan dan komentar orang lain. Hormat kita berasal dari kita sendiri, bukan pendapat orang lain. Apa di Indonesia sebaliknya? Yang penting hanyalah kehormatan yang didapatkan dari orang yang tidak dikenal? Pendapat pribadi kita, keluarga, dan teman tentang kemuliaan kita tidak penting? Martabat kita berada di tangan orang lain, dan bisa bangkit atau hancur ketika satu orang lain bersuara? Dan solusinya adalah penjarakan orang untuk "menjaga" kehormatan kita yang begitu rapuh?
Saya tidak lihat manfaatnya bagi kemajuan Indonesia kalau kondisi ini berlangsung terus. Indonesia akan lebih baik kalau ada UU Kebebasan Bicara, dan rakyat diizinkan bicara seenaknya, dan hanya orang yang jahat dan berbahaya yang masuk penjara. Orang yang menghina kita cukup diabaikan saja karena pendapat mereka tidak penting sedikit pun! Menyatakan mereka salah, lalu lupakan saja. Tidak perlu menjadikan mereka dan komentarnya berita nasional!
-Gene Netto
Kemenkes Somasi Jurnalis Narasi TV karena Hina Terawan
https://www.cnnindonesia.com
Hina Habib Rizieq Sampah, Budi Djarot Dipolisikan FPI ke Polda Metro
https://news.detik.com
Pengakuan Nenek 67 Tahun Penghina Ahok: Ingin Dapat Like-Komen Lalu Ketagihan
https://news.detik.com
Hina Guru via Facebook, Pria Ini Hendak Klarifikasi tetapi Berujung Ricuh
https://regional.kompas.com
Polisi di Medan Didesak Tangkap Pria Penghina Cadar
https://www.tagar.id
22 September, 2020
Ahmadiyah Muncul di Google, Tapi Banyak Ustadz Di Sini Gaptek
Ternyata… Ahmadiyah sangat aktif di internet, dan orang awam tidak akan bisa membedakan. Apalagi orang non-Muslim yang ingin belajar. Saya cek beberapa tulisan saja, dan jelas ada penyimpangan di dalamnya, berdasarkan pengertian mereka ttg Mirza Ghulam Ahmad sebagai penggantinya Rasulullah SAW.
Indonesia penuh dengan kelompok dan komunitas Muslim yang besar, tapi banyak dari mereka cukup gaptek, dan yang tidak gaptek biasanya tidak bisa berbahasa Inggris. Bahkan, di banyak pesantren, semua santri dilarang menyentuh HP dan komputer, dan dilarang belajar tentang dunia digital. Padahal yang sangat dibutuhkan di zaman ini adalah santri yang hafiz Qur'an, ahli fiqih dan tafsir, dan juga ahli media sosial dan dunia digital, sehingga bisa membuat situs agama, video YouTube, dll.
Karena banyak pemimpin agama di sini tidak mau peduli pada kemajuan teknologi dunia, atau bahasa asing, hasilnya adalah seluruh dunia tidak bisa akses ilmu dari ustadz dan ulama Indonesia. Dan sayangnya, banyak ustadz Indonesia juga terkesan tidak peduli pada apa yang terjadi di dunia dan tidak punya keinginan untuk sampaikan ajaran mereka kepada orang non-Muslim dan juga umat Islam di mancanegara. Kalau tidak terjadi di kampung kita, tidak usah dipikirkan. Umat manusia yang dirugikan dengan sikap ini.
-Gene Netto
17 September, 2020
Video Viral Ibu-ibu Gunting Bendera Merah Putih dengan Gembira, Polisi Tangkap Empat Orang
Sekali lagi, masalah pendidikan. Seorang Ibu punya anak berkebutuhan khusus, usia 5 tahun. Anak itu bawa suatu benda ke mana2 dan tidak mau lepaskan. Ini sangat normal untuk anak seperti itu. Apa menjadi "masalah"? Tidak. Jadi kenapa ibu itu merasa malu atau marah? Mungkin karena banyak orang berkomentar dan mengejek terus. Karena persoalan itu mau diselesaikan dengan kemarahan dan hukuman, benda tersebut diambil dan dihancurkan. Ibu itu tidak peduli kalau tindakannya akan membuat anaknya trauma. Ibu itu tidak paham bahwa anaknya dapat rasa "nyaman" dari kehadiran benda itu setiap hari. Benda yang dibawa anak bisa berupa mainan, boneka, atau baju khusus yang mau dipegang setiap hari. Tapi anak ini merasa nyaman dengan bendera.
Orang dewasa yang menjadi orang tua tidak mendapat pelatihan untuk menjadi orang tua. Yang dapat anak disabilitas butuh pelatihan tambahan di atas yang biasa, tapi tidak dapat dua-duanya. Hasilnya seperti ini. Orang tua tidak paham apa-apa tentang anaknya sendiri atau tentang cara mendidiknya. Tidak perlu ditangkap polisi. Cukup diberikan nasehat di rumah, dan diminta video itu dihapus. Lebih baik lagi kalau pejabat setempat mengatur kursus pendidikan dan bantuan sosial untuk ibu itu. Tapi malah ditangkap polisi dan diancam dengan hukuman. Banyak orang Indonesia terkesan kebakaran jenggot kalau "simbol negara" dihina. Tapi mereka santai2 saja kalau anak yatim dan anak disabilitas lapar, miskin, dan putus sekolah karena tidak dapat bantuan. Akan lebih bermanfaat kalau orang yang mengaku "nasionalis" lebih peduli pada 80 juta anak bangsa daripada peduli pada simbol saja.
-Gene Netto
Video Viral Ibu-ibu Gunting Bendera Merah Putih dengan Gembira, Polisi Tangkap Empat Orang
Kompas.com - 17/09/2020, KOMPAS.com - Sebuah video viral aplikasi TikTok menunjukkan ibu-ibu di Sumedang sedang menggunting bendera Merah Putih. Dikutip dari Tribun Jabar, peristiwa itu diduga terkait dengan kondisi anak dari DHY yang berkebutuhan khusus. Anak berusia lima tahun itu disebut tidak bisa lepas dengan bendera Merah Putih. Kemudian bendera tersebut dipotong bersama-sama di depan anak itu agar bisa melupakan kebiasaannya.
https://regional.kompas.com