Satu lebah, seumur hidup, hanya menghasilkan kurang dari 1
gram madu. Itu kurang dari seperempat dari satu sendok teh. Tapi di toko
swalayan, ada banyak botol madu. Kok bisa? Padahal nyaris tidak ada pengaruh dari
satu lebah saja. Ternyata, ada PENGARUH KOLEKTIF. Satu unsur kecil, kalau
diuilangi terus, bisa punya efek yg besar dan luas.
Satu guru menghukum satu siswa dgn hukuman tegas. Agar ada
efek jera. Besok dia menghukum siswa lain. Agar ada efek jera. Agar semua siswa
selalu takut pada guru yang berkuasa. Agar ada efek jera. Agar ada displin
tinggi. Agar belajar untuk diam dan taat. Agar ada efek jera.
Kalau ini merupakan konsep yang benar, KENAPA selalu harus
diulangi lagi SETIAP HARI dgn siswa yang lain? Bukannya berarti usaha
memberikan efek jera telah GAGAL, dan sistem pendidikan berdasarkan konsep
“hukuman tegas agar ada efek jera” telah gagal juga?
Orang tua tunjuk pada anak yang menjadi rusak dan salahkan
guru. Sang guru salahkan orang tua. Pemerintah salahkan rakyat. Rakyat salahkan
pemerintah. Dan makin banyak anak tambah rusak karena tidak ada yang mau
bertanggung jawab terhadap mereka. Dan setiap orang dewasa mengatakan “PENGARUH
dari saya KECIL, jangan salahkan saya!” Sama seperti LEBAH. Pengaruh dari satu
lebah kecil sekali. Ternyata kita bisa ambil puluhan liter madu per hari. Sama
seperti perbuatan kita terhadap anak kecil di depan kita.
Setiap tindakan kecil dari kita terhadap siswa dan anak, yang diulangi terus,
akan memberikan EFEK YANG BESAR. Dan hasilnya dari apa yang telah kita lakukan
selama ini, dengan sistem pendidikan militer yang serba keras dan tegas, adalah
Indonesia menjadi negara penuh KORUPSI, selingkuhan dan perzinaan, penipuan,
pencurian, narkoba dan miras oplosan, pemerkosaan dan sodomi terhadap anak
kecil, tawuran, pembegalan, premanisme, perampokan, pembunuhan, dan banyak
sekali contoh yang lain.
Kenapa diteruskan sistem pendidikan yang telah GAGAL dengan
mengatakan “jangan salahkan saya” ketika dapat bukti ada bagian besar dari
masyarakat yang rusak berat? Kenapa tidak mau coba melakukan perubahan, dan
berikan sistem pendidikan yang lebih berkualitas, yang tidak lagi mengikuti
pemikiran militer berdasarkan disiplin tinggi dan hukuman yang tegas?
Wassalam,
Gene Netto
No comments:
Post a Comment