Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

04 April, 2015

Studi: Otak Anak Orang Kaya Lebih Besar daripada Orang Miskin

Rabu, 01 April 2015 | 05:38 WIB
TEMPO.CO, London - Para peneliti di Rumah Sakit Anak Los Angeles (CHLA) menemukan bahwa anak-anak orang tua yang kaya memiliki otak yang lebih besar daripada anak-anak orang tua miskin. Hal itu juga berhubungan langsung dengan keberhasilan akademis anak-anak tersebut.

"Data kami menunjukkan akses yang lebih luas terhadap sumber daya yang diberikan orang tua yang lebih kaya dapat menyebabkan perbedaan dalam struktur otak anak," kata dr Elizabeth Sowell dari CHLA, seperti dikutip Metro.co.uk, Selasa, 31 Maret 2015. Tim peneliti juga menemukan bahwa kekayaan orang tua anak lebih penting daripada latar belakang atau pendidikan mereka dalam menentukan keberhasilan akademis anak. Selain itu, kekayaan orang tua mempengaruhi daya ingat dan sejumlah keterampilan mental, termasuk membuat perencanaan dan menyelesaikan tugas-tugas.

"Akses pada perawatan anak yang kualitasnya lebih bagus, memiliki barang-barang yang lebih merangsang kognitif di rumah, dan kesempatan yang lebih besar untuk belajar di luar rumah mungkin menjelaskan beberapa efek ini," ucap Sowell. Sowell menuturkan anak-anak yang tumbuh dalam rumah tangga kaya akan mengalami perkembangan otak yang lebih besar. Sedangkan anak-anak yang berasal dari keluarga miskin, perkembangan otaknya lebih lambat.

Dr Kimberley Noble, peneliti dari Universitas Colombia New York, menekankan bahwa ukuran otak dan perkembangannya tidak tetap. "Otak adalah produk dari genetika dan pengalaman, dan pengalaman sangat kuat dalam membentuk perkembangan otak pada anak," katanya pada Mail Online. "Hal ini menunjukkan intervensi untuk meningkatkan keadaan sosial ekonomi, kehidupan keluarga dan/atau kesempatan pendidikan dapat membuat perbedaan besar," ujarnya.
METRO.CO | MECHOS DE LAROCHA

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...