Kasus serius. Anak usia 7 tahun, kelas 1 SD, dikeroyok oleh 5 teman sekolah. Menjadi lumpuh. Sepertinya terjadi di sekolah. Kepala sekolah panggil orang tua dari 5 pelaku, dan diselesaikan “secara damai” dgn janji berikan biaya pengobatan. Ternyata tidak.
Kasus2 kekerasan dan kekerasan seks
terhadap anak seharusnya segera dilaporkan ke polisi. Harus ada dokumentasi.
Harus ada visum dokter pas kejadian.
Harus ada info dari saksi yang akurat. Kl menunggu beberapa bulan, dan akhirnya
menjadi kesal karena tidak dapat bantuan yang dijanjikan, maka anak bisa lupa fakta2nya
atau ceritanya bisa berubah banyak.
Berapa banyak anak menjadi korban
kekerasan, dan keluarga (karena tidak paham, dan tidak mau ribet, atau takut
malu) pilih jalan “damai”? Dan hasilnya adalah malah merugikan anaknya, karena
banyak orang tidak menempati janjinya.
-Gene
Senin, 30 Maret 2015 Riauterkini-PASIRPANGARAIAN-
Aksi kekerasan melibatkan kalangan anak-anak mencoreng dunia pendidikan di
Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Kali ini, aksi pengeroyokan menimpa Hasranda (7,5
tahun), seorang murid Kelas 1 Sekolah Dasar (SD) Yayasan Islam Yahya Kelurahan
Pasirpangaraian. Diduga dikeroyok oleh 5 teman sekolahnya, dan mengalami
kerusakan saraf di bagian belakang kepalanya.
Bahkan, akibat pengeroyokan dilakukan 5 temannya menggunakan sapu di bagian pundak dan kepalanya, murid Kelas 1 SD ini sekarang mengalami lumpuh badan. "Anak saya (Randa) tidak bisa lagi berjalan seperti biasa. Kini dia lebih banyak di rumah," kata Hasrul, ayah Randa di rumahnya kepada wartawan, Senin (30/3/15).
Bahkan, akibat pengeroyokan dilakukan 5 temannya menggunakan sapu di bagian pundak dan kepalanya, murid Kelas 1 SD ini sekarang mengalami lumpuh badan. "Anak saya (Randa) tidak bisa lagi berjalan seperti biasa. Kini dia lebih banyak di rumah," kata Hasrul, ayah Randa di rumahnya kepada wartawan, Senin (30/3/15).
Air liurnya terus keluar. Bagian kanan
tubuhnya tidak bisa digerakkan seperti biasa. Jari-jari tangan dan kaki
kanannya juga sulit digerakkan. Satu bulan lalu, Randa pulang ke rumah dalam
keadaan oyong (lemas). Saat ditanya, Randa mengaku baru dipukuli 3 teman
kelasnya dibantu 2 kakak kelasnya dengan sapu di bagian pundak dan bagian
kepala belakang.
Baca selengkapnya:
No comments:
Post a Comment