Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

09 April, 2015

Biarkan Aku Yang Mendidik Anakmu



Guru: Saya tidak bisa mendidik anak ini. Dia sudah rusak dari rumah. Saya sudah capek dan stres sendiri. Saya tidak bisa bersabar terhadap dia terus. Guru juga manusia.
Org Tua: Saya bukan ahli pendidikan! Saya tidak kuliah utk menjadi orang tua. Saya hanya lakukan apa yg sekiranya akan membuat anak saya patuh. Saya tidak belajar psikologi anak segala. Jadi saya marahi, membentak, menghardik, tampar, pukul dan menghukum anak saya terus agar dia patuh.

Guru: Saya mungkin lebih ahli dari orang tua dlm ilmu pendidikan dan psikologi anak, tapi kl anak sudah rusak dari rumah, saya tidak bisa pakai ilmu saya, dan hanya bisa ikuti pola didik orang tua agar anak takut dan patuh pd guru.
Org Tua: Saya kira guru adalah ahli pendidikan. Kalau tidak bisa mendidik anak, kenapa salahkan orang tua?

Guru: Kenapa salahkan guru kl orang tua juga tidak bisa mendidik anaknya dan membuatnya rusak?
Org Tua: Kenapa salahkan orang tua kl guru tidak bisa pakai ilmunya?

Guru: Biarkan saja anak itu jadi rusak. Yang jelas saya tidak bertanggung jawab. Masih ada anak yang lain.
Org Tua: Biarkan saja anak saya itu jadi rusak. Guru punya ilmu tapi tidak bisa mendidik. Masih ada anak saya yg lain.

SETAN: Terima kasih kepada para orang tua dan guru. Org tua salahkan guru, guru salahkan org tua. Dua-duanya tidak mau belajar untuk bentuk anak yg mulia, yg kuat melawan godaan aku. Biarkan saja anak itu tidak dekat dengan kalian semua. Biarkan dia tidak merasakah kasih sayang, kemuliaan, keadilan, keberhasilan, rasa aman, nyaman dan selamat setiap hari. Biarkan hati dia menjadi penuh rasa ketakutan, kemarahan dan kebencian. Biarkan saja dia malas berada di rumah dan malas di sekolah. Aku siap terima dia di jalan, merangkul dia, berikan kasih sayang kepada dia, dan kenalkan dia dgn anak2 lain yg sudah terlanjur dekat dgn aku. Biarkan saja anak kamu bergabung dgn kami, karena kalian selalu merasa “tidak bisa” membantu anakmu berhasil, tapi malah sibuk saling menyalahkan. Nanti anakmu bisa menjadi sahabat aku di dunia dan di akhirat. Biarkan Saja Aku Yang Mendidik Anakmu!!!

[…Orang tua dan guru mau pilih apa? Mau bersatu utk selamatkan semua anak Indonesia? Atau mau abaikan contoh pendidikan dari Nabi Muhammad SAW yg penuh dgn kelembutan dan kasih sayang, kesabaran tanpa hukuman, pendidikan tanpa stres dan paksaan? Mau mendidik anak sesuai dgn ilmu terbaik dari dunia pendidikan dan psikologi anak? Kl tidak mau, silahkan membuat anak kita menjauh dari orang tua, dan menjauh dari guru. Karena masih ada yg mau merangkul anak2 kita. Namanya SETAN!!! Silahkan pilih sendiri.
Wassalam,
Gene Netto ]

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...