Kemarin saya sudah tulis
ttg buruknya situs Kemenag dalam menyediakan Al-Qur’an (penuh kesalahan ketik).
Tadi saya cek lagi. Kalau mau lihat terjemahan seluruh Surah, ternyata tidak
bisa. Ada link sebelah kiri utk pilih surah. Ketika klik dan pilih Surah, yang
didapatkan hanya Bahasa Arab saja.
Kalau mau lihat
terjemahan satu ayat saja, harus ditulis dalam kotak search (misalnya, 1:1 utk
Al Fatihah ayat 1), lalu dikasih sebatas satu ayat itu, tanpa yang lain. Kalau
coba buka bagian tafsir, juga hanya bisa lihat terjemahan satu ayat saja, dgn
tafsir. Jadi kalau mau gunakan situs ini utk baca terjemahan sebuah surah, atau
kopi puluhan ayat utk membuat tulisan, maka sangat tidak berguna.
Bagi orang Muslim yang membutuhkan terjemahan Al-Qur’an, dan calon muallaf yang mau baca, beruntung sekali ada lembaga selain Kemenag yang peduli pada Al-Qur’an, dan sediakan online bagi kepentingan masyarakat. Sepertinya Kemenag tidak peduli. Mungkin kl waktu korupsi anggaran proyek dikurangi, akan ada waktu utk ingat pada Al-Qur’an.
Apa rakyat yakin
kementerian ini dibutuhkan? Berapa banyak uang yang bisa dihemat kl Kemenag dibubarkan,
dan tugasnya dibagikan ke kementerian dan lembaga lain yang lebih profesional?
Mengurus Al-Qur’an saja tidak sanggup, padahal hanya sebatas “tampilkan teks”.
Apalagi yang lebih sulit. Tapi jangan berharap ada yang merasa malu. Ini
Indonesia. Tidak perlu malu kl terjemahan Al-Qur’an tidak bisa diakses di situs
KEMENTERIAN AGAMA, disebabkan ketidakpedulian petugas pemerintah pada
pekerjaannya.
-Gene Netto